Bagian 16

3.5K 308 152
                                    

Mentari jingga mulai mengintip dibalik awan pekat yang menggantung suram di puncak langit, kabut yang sempat membentang beransur menipis terbawa mengikuti arah angin. Gemericik air sisa hujan semalam masih bisa dirasakan melalui riak-riaknya.

Di dalam sebuah rumah mewah berfitur minimalis terdengar suara ramah yang riang bersahutan. Obrolan di pagi hari itu semakin menarik karena dibumbuhi pula oleh sebuah seruan tak jelas dari bibir mungil bayi berusia enam bulan yang nampak bahagia berpangku di atas pinggang seorang wanita dewasa.

Gelak tawa dari berbagai sisi kian menghangatkan suasana diantara tiga orang tersebut. Duduk bersantai ditemani secangkir teh hangat dan sepiring biskuit, mengantarkan mereka guna menikmati hari yang lumayan sejuk itu.

"Besok adalah hari spesial untuk mina.."ungkap Sana, satu-satunya wanita dewasa disana.

Semalam Sana kembali menumpang dirumah pasangan jeongmi, dan berjanji akan pulang saat pagi hari datang menyapa, namun sayang, hal itu urung dilaksanakannya karena ternyata hujan tanpa diketahui jatuh berderai membasahi bumi.

"Spesial apa??.." tanya jeongyeon, tonenya terdengar tak begitu tertarik.

"Kau tidak tahu?" Sana mendongak tak percaya pada bocah yang masih senantiasa sibuk dengan ponselnya itu.

"Apa ratu missil..maksudku nyonya mina akan mempromosikan desain perhiasan terbarunya?" serunya asal.

"Serius..apa yang sebenarnya kau ketahui tentang dia?" cecarnya lagi dengan sorot mata bosan.

Jeongyeon menggidikkan bahunya acuh sembari terus memainkan game Pro Eleven Soccer di gawainya.

"Selain sikapnya yang dingin dan blak-blakan..aku tidak tahu lagi.."sahutnya dengan nada sepelan mungkin, takut di dengar oleh mina.

Sana mendengus jengah.

"Dasar payah...besok adalah hari ulang tahunnya.."ujar Sana seraya memperbaiki tubuh ryujin yang nyaman bersandar di atas perutnya.

"Benarkah?"

Bocah itu langsung menghempaskan benda pipih berlogo apel tergigit yang tak bersalah itu ke atas sofa, dan secara perlahan mulai memfokuskan penglihatan dan pendengarannya juga pada sosok cantik di depannya.

Sepertinya ucapan Sana tadi berhasil menarik minatnya.

"Wahah..mengapa aku tidak tahu..apa saja yang aku lakukan selama ini"gerutunya.

"Tak ada..selain membuat masalah dengan mina yang berujung dimarahi habis-habisan.."balas Sana dengan ekspresi menggemaskan yang membuat jeongyeon gagal fokus.

"Cute.."cetusnya disertai senyuman kagum, tentu ia mengatakan itu dengan kesadaran penuh.

"Eh...cute?"

"Hemm.."

Sana sungguh tak kuasa menahan senyumannya. dia menunduk malu-malu.

"Sungguh tak dapat dipercaya...noona..selain centil dan genit..ternyata kau bisa imut juga.."cerocos jeongyeon tanpa dosa.

"Yakkk.." pekik Sana, kalau saja ryujin tak sedang bersamanya, ia pasti sudah memberikan hadiah spesial untuk bocah sialan ini.

"Aku tidak centil dan genit.."ketusnya tak terima.

"Hanya haus belaian.."ceplos jeongyeon dengan wajah lugunya.

"Yaakkk...Yoo jeongyeon.." Sana melotot tak suka.

MY YOUNG HUSBAND (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang