Lamunan Amanda buyar dan bergegas mengangkat telpon dari sahabatnya Aneira.
"Haloooo ada apa sih nelpon gue? Kangen lo ya." ucap Amanda.
"Idihhh apaan sih ge-er banget lo. Eh lo tau gak gue sekelas sama cowok yang ganteng banget." ucap Aneira yang terdengar sangat bahagia.
"Masa sih? Siapa namanya? Tapi inget ya 2 hari lagi kita bakal ada tes pengetahuan. Baru deh kita bisa dapet kelas yang permanen." ucap Amanda panjang lebar, memang di SMA Pelita siswa akan dites untuk menentukan akan masuk jurusan apa.
"Namanya Aldino dia kayaknya suka deh sama gue, soalnya daritadi ngeliatin gue terus."
"Ih, gue kasih tau ya Aneira dia itu kan punya mata makanya dia ngeliattin lo. Gak usah kepedean deh."
"Lo pasti sirik kan sama gue, dikelas lo gak ada kan yang ngelirik lo, makanya lo iri sama gue." ucap Aneira dengan percaya diri.
"Najis banget gue sirik sama lo. Idihhh."
"Udah ah segitu dulu cerita gue. Mau mandi dulu gue. Bye sayang." ucap Aneira yang mematikan HP nya.
Amanda hanya bisa geleng geleng kepala dengan tingkah sahabatnya. Tapi tetap saja ia sayang dengan sahabatnya itu, Karena kalo bukan pribadi Aneira yang ceria mungkin Amanda tak bisa tertawa mengingat dia adalah tipe orang yang pendiam.
Kemudian Amanda memutuskan untuk membaca novel yang kemarin ia beli di toko buku sambil mendengarkan musik dengan santai. Tak lama kemudian Amanda terlelap dalam tidurnya.
"Amanda...bangun, kamu tuh ya kebiasaan jam 9 malam tidur masih pake seragam ayo cepet mandi." ucap perempuan paruh baya yang bernama Bella, mama Amanda, sambil menggoyangkan tubuh Amanda.
"Iya ma bentar lagi dehh." ucap Amanda
"Nggak ada nanti nanti ini tuh udah jam 9 malam mau mandi jam berapa kamu." balas Bella sambil terus menggoyangkan tubuh Amanda.
"Iya ini udah bangun kok ma, mama kok tumben jam segini udah pulang." ucap Amanda sambil duduk dikasurnya dan mengucek matanya
"Tumben apanya sih, kan mama emang pulangnya jam segini." ucap mama Amanda.
"Lah? Emang ini jam berapa sih ma?" ucap Amanda.
"Ini tuh udah jam 9 malam manda.. makanya cepet mandi habis gitu turun makan. Mama tunggu dibawah ya, jangan lama lama." ucap Bella
"Iya ma.." ucap Amanda.
Amanda pun mandi. Tak lama kemudian ia turun ke ruang makan. Hanya ada Amanda dan mamanya, begitulah setiap malam Amanda. Papanya sibuk dengan perusahaannya dan pulang pukul 10.00 tapi itu bisa lebih malam lagi.
***
Kring... kring... kring.. suara alarm dari kamar Amanda. Amanda pun bangun dari tidurnya dan bergegas menuju sekolahnya. Kali ini ia bertekad untuk tidak telat ke sekolahnya.
Hari ini cuacanya sangat tidak bersahabat. Hujan turun begitu derasnya, tapi tak mengalahkan semangat Amanda untuk datang ke sekolah. Sekolah ini sudah ia incar sejak Amanda masih dibangku SMP.
Amanda telah sampai didepan gerbang sekolahnya. Sebelum turun Amanda ingin mengambil payung. Namun kata supirnya payung yang ada dimobil telah diambil oleh mamanya kemarin.
Amanda pun masuk ke kelasnya dengan berlari. Tiba tiba ada motor yang melaju didepan Amanda dan membuat bajunya basah.
"Woy gimana sih kalo bawa motor." teriak Amanda.
Namun teriakan itu tidak dihiraukan oleh si pengendara motor tersebut. Ia tetap melaju ke parkiran begitu saja.
Dari kejauhan Marvel melihat Amanda yang terkena cipratan air itu. Marvel bergegas menghampiri Amanda saat itu Marvel sedang membawa payung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meant to be
Teen FictionAmanda Daviandra, gadis yang telah lama disukai oleh seorang Marvel Kavindra. Kini takdir dengan berbaik hati mempertemukan mereka lagi. Dan waktu membuat mereka semakin dekat. Namun, mereka dikagetkan oleh kehidupan masa lalu mereka. Apa yang ter...