Amanda pergi menuju ruang kelasnya dengan santai. Sesampainya di kelas Amanda melihat teman temannya pada ngumpul nggak seperti biasanya.
"Woy Amanda lo sekelas sama siapa?" tanya Dinda temen sekelasnya.
Amanda mengernyitkan dahinya bingung, "Gue kan sekelas sama kalian semua." jawabnya.
"Lo belum liat mading ya buruan deh kesana."
"Emang hasilnya udah keluar?"
"Iya udah ada ini kita habis ini mau pada pindah."
"Oke deh makasih ya udah ngasih tau."
"Santai kali nda lo kan temen sekelas gue. Ntar kalo udah liat lo balik lagi aja kita pindahnya bareng bareng aja."
"Oke deh."
Amanda bergegas ke mading. Didepan sungguh ramai sekali dia tak bisa menerobos,"Lo udah tau kelas lo dimana?" ucap Rafi yang tiba tiba dibelakangnya
"Gue belum bisa liat, mau nerobos gimana coba." jawab Amanda.
"Lo sekelas sama gue sama Aneira juga." ucap Rafi.
"Yeay kalo gitu gue nggak perlu susah susah cari temen dong." ucap Amanda.
"Lo kok gemesin sih nda, heran gue." ucap Rafi sambil mengacak acak rambut Amanda.
"Lo kok suka banget sih acak acak rambut gue. Gue mau ke kelas gue dulu ya soalnya tadi anak anak pada nungguin gue." ucap Amanda.
"Buat apa nungguin lo." ucap Rafi.
"Mereka maunya pergi ke kelas yang baru bareng bareng." ucap Amanda.
"Oh gitu, ntar gue tunggu deh ya didepan kelas IPA1." ucap Rafi.
"Oke Rafi." ucap Amanda lalu pergi meninggalkan Rafi.
Sesampainya di kelas, Amanda dan teman cewek sekelasnya pergi mencari ruang kelas masing masing. Amanda menghampiri Rafi dan Aneira yang ada didepan kelas.
"Amandaa lo duduk sama gue ya." ucap Aneira.
"Rafi duduk sama siapa?" tanya Amanda.
"Rafi duduk sama Alex. Inget kan sama Alex yang ketemu sama kita waktu itu di Kantin." ucap Aneira.
"Oh gitu." ucap Amanda.
Kring..kring...kring....
Bel masuk berbunyi semua siswa masuk ke dalam kelasnya masing masing. Setiap kelas telah dimasuki oleh guru masing masing.Setelah perkenalan antara teman sekelas dan juga guru maka sekarang waktunya istirahat bagi murid murid.
"Nda ke kantin yuk." ajak Aneira.
"Emm gue ada urusan lo duluan aja deh sama Rafi sama Alex." ucap Amanda.
"Urusan apa sih nda ini kan baru masuk sekolah." ucap Rafi.
"Gue mau ngembaliin hoodie punya Marvel. Tapi kelasnya Marvel dimana ya." ucap Amanda.
"Kelasnya Marvel tuh disamping kelas kita nda." ucap Alex.
"Oh gitu makasih ya Alex." ucap Amanda.
"Lo nggak mau gue anterin aja nda." ucap Aneira.
"Enggak usah gue sendiri aja." ucap Amanda.
"Oke kita duluan ya hati hati ya nda. Awas kalo lo suka sama Marvel." ucap Aneira.
"Emangnya kenapa kalo gue suka sama Marvel." ucap Amanda.
"Kasian nih yang disebelah gue." ucap Aneira sambil menyenggol bahu Rafi pelan.
"Ayok ayok ke kantin jadi gue lagi yang kena." ucap Rafi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meant to be
Teen FictionAmanda Daviandra, gadis yang telah lama disukai oleh seorang Marvel Kavindra. Kini takdir dengan berbaik hati mempertemukan mereka lagi. Dan waktu membuat mereka semakin dekat. Namun, mereka dikagetkan oleh kehidupan masa lalu mereka. Apa yang ter...