Part 6

553 473 77
                                    

Cahaya matahari mulai menembus kaca jendela Amanda dan langsung mengenai wajah Amanda. Saat itu Amanda sedang tidur dilantai beralaskan sajadah, karena selepas shalat subuh ia ketiduran.

Karena panas plus silau Amanda terbangun dari tidurnya. Ia melihat jam di dinding kamarnya yang menunjukkan pukul 6 pagi. Amanda bergegas mandi.

Kini Amanda telah berganti pakaian, sekarang ia hanya perlu dandan sedikit supaya tidak terlihat kucel. Amanda mengenakan sunscreen dilanjutkan bedak dan kemudian lip balm, terakhir ia mengikat rambutnya jadi satu.

"Amanda..... udah bangun belom. Ayo sarapan." ucap Mama Amanda dari bawah.

"Iya ma. Amanda habis ini turun." sahut Amanda.

Amanda bergegas menuruni anak tangga untuk sarapan bersama mamanya.

"Harus gitu terus ya, yang rajin sekolahnya. Kamu sekarang kan udah SMA harus lebih giat lagi belajarnya. Supaya bisa masuk Universitas yang kamu pengen." ucap Mama Amanda.

"Iya Ma, Amanda ngerti kok. Lagian Amanda kan baru aja masuk SMA, 3 tahun itu kan lama ma." ucap Amanda.

"Kamu akhirnya masuk jurusan apa sayang?" ucap Amanda.

"Aku masuk jurusan IPA ma." ucap Amanda.

"Dugaan mama bener, kamu pasti berhasil masuk IPA." ucap Mama Amanda dengan senyum bangganya. Ia memang menginginkan anaknya untuk masuk jurusan IPA.

"Iya ma. Amanda tau kok kalo mama pengen Amanda masuk IPA." ucap Amanda.

"Kamu memang hebat." puji Mama Amanda.

Sarapan Amanda telah habis tak tersisa. Masakan mamanya memang yang paling enak didunia. Amanda hanya makan masakan mamanya pada pagi hari. Siang dan malam ia akan memakan masakan Bi Siti.

"Ma, Amanda berangkat duluan ya." ucap Amanda.

"Iya. Hati hati ya sayang." ucap Mama Amanda.

Amanda pun berangkat diantar supirnya dan kini ia berjalan menuju kelasnya. Sesampainya di kelas ia duduk dibangkunya.

"Hai Amanda cantik" sapa Rafi sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Kenapa tuh mata. Kelainan ya lo." ucap Amanda.

"Ih gemes dehh." ucap Rafi sambil cekikikan.

"Dasar gila." ucap Amanda sinis. Ia sudah hafal betul tingkah konyol Rafi saat ini. Untung saja Amanda sudah kebal jika tidak maka ia sudah pasti baper.

"Gila karena elo gue sih gak keberatan nda." ucap Rafi.

"Eh btw, si Aneira mana nih? Kok belum masuk. Apa jangan jangan dia sakit yah." ucap Amanda.

"Lo kayak baru kenal dia aja. Dia kan sering telat." ucap Rafi.

"Tapi kan dulu rumah Aneira jauh dari sekolah kalo sekarang kan udah enggak." ucap Amanda.

"Kebo ya tetep aja kebo." ucap Rafi.

"Kalo Aneira kebo lo apa?" ucap Amanda.

"Gue pangeran lah orang ganteng plus imut gini kok." ucap Rafi dengan muka imut dibuat buat.

"Diem deh lo. Pengen muntah gue jadinya." ucap Amanda.

Kring...kring...kring... bel masuk berbunyi. Amanda mengeluarkan buku dan alat tulisnya. Tak lama kemudian guru memasuki kelas Amanda. Saat sedang asyik menerangkan tiba tiba

"Selamat pagi bu..."

"Nama kamu siapa? Baru beberapa hari masuk sekolah udah telat aja kamu."

Meant to beTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang