Suara deru motor terdengar oleh Amanda yang berada diteras depan rumahnya. Amanda memang menunggu suara itu dari tadi "Marvel, berangkat sekarang yuk." ucap Amanda yang memakai helm dikepalanya.
"Kamu dari kemarin ngajak aku berangkat pagi mulu. Emang nggak ngantuk apa?" tanya Marvel yang mengamati mata panda Amanda.
"E-enggak kok, kan aku perginya sama kamu jadi nggak mungkin ngantuk aku mah." ucap Amanda bohong karena sebenarnya dirinya sangat mengantuk sekarang akibat tidur jam 3 pagi.
"Oh oke kalo gitu." ucap Marvel yang sebenarnya masih ragu dengan jawaban Amanda
***
"Nda, udah sarapan belum?" tanya Marvel ketika mereka jalan dikoridor sekolahnya yang sepi, sepertinya baru mereka berdua yang datang ke sekolah.
Tak ada jawaban dari yang ditanya Marvel meletakkan tanggannya didepan Amanda, berniat menghentikan langkah Amanda. Membuat Amanda menoleh pada pemilik tangan tersebut "Apa?" tanya Amanda yang merasa bingung.
"Kamu tuh kenapa? Dari tadi aku liat kok kayak orang bingung. Kamu lagi mikirin apa?" tanya Marvel dengan menatap Amanda lekat lekat.
Tepat sasaran pikiran Amanda memang kacau sekarang. Amanda benar benar bingung sekarang usai permainan TOD semalam. Dimana Rafi mengatakan bahwa ia menyukai Amanda sejak dulu. "Apa aku harus bilang sama Marvel? Tapi nanti kalo dia nyuruh aku menjauh dari Rafi gimana?" Ucap Amanda dalam hati. "Oh, i-itu aku semalam ketakutan karena dirumah sendirian, kan mama sama papa aku sekarang lagi di Bali." ujar Amanda berbohong, jantungnya berpacu lebih cepat saat berbohong pada Marvel.
"Bukannya kamu udah biasa ditinggal sendirian dirumah ya? Lagian kamu kan ada pembantu sama supir kamu dirumah." tanya Marvel penuh curiga.
"I-iya sih." Amanda memutar otak mencari alasan agar Marvel tak tau bahwa iya sedang berbohong sekarang. "Tapi semalem itu aku nggak bisa tidur Marvel, akhirnya aku nonton film horor ternyata filmnya nakutin banget aku sampe nggak bisa tidur. Jadi aku baru tidur jam 3 pagi deh terus bangun jam 4." sambung Amanda.
"Jadi semalem kamu cuma tidur satu jam? harusnya kamu tuh telfon aku aja kalo takut atau suruh bi Siti tidur dikamar kamu aja. Kalo nanti kamu sakit gimana?" ucap Marvel dengan khawatir.
"Iya maaf, habis aku takut banget tiap nutup mata mesti langsung muncul tuh muka hantunya." ucap Amanda yang merasa bahwa ia telah berhasil membohongi Marvel.
"Tadi udah sarapan belum?" tanya Marvel yang dijawab dengan gelengan kepala Amanda. "Ya udah yuk ke Kantin." ajak Marvel yang menggenggam pergelangan tangan Amanda.
***
Amanda baru kembali ke Kelas saat bel masuk berbunyi, bersamaan dengan gurunya yang mau memasuki kelas. "Untung kamu nggak telat pelajaran saya. Kalo sampe telat saya hukum kamu keliling lapangan 50 kali." ucap Bu Lusi tegas.
"E-eh tapikan saya nggak telat bu cuma barengan aja sama ibu. Lagian saya udah dari pagi lo udah disekolah. Cuma ya gitu bu, saya langsung ke Kantin." ucap Amanda membela dirinya yang memang tidak telat.
"Anak zaman sekarang, nyampe di sekolah bukannya langsung ke kelas malah ngisi perut dulu di Kantin. Oh, apa jangan jangan kamu ngerjain pr di Kantin ya. Ayo ngaku." ucap Bu Lusi mencurigai Amanda.
"Enggak kok bu, kalo saya habis ngerjain pr ya berarti saya nggak ke Kantin bu tapi ke Perpustakaan." ujar Amanda membela diri lagi.
"Ya sudah, saya percaya sama kamu. Tapi kalo sampe ketahuan ngerjain pr disekolah awas kamu ya." ucap Bu Lusi yang kini akan memulai pelajarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meant to be
Teen FictionAmanda Daviandra, gadis yang telah lama disukai oleh seorang Marvel Kavindra. Kini takdir dengan berbaik hati mempertemukan mereka lagi. Dan waktu membuat mereka semakin dekat. Namun, mereka dikagetkan oleh kehidupan masa lalu mereka. Apa yang ter...