Part 9

499 406 67
                                    

Sesampainya di Kantin, Alex menghampiri meja para sahabatnya. "Amel, lo tunggu gue disini aja. Gue mau pesen makanan buat kita berdua dulu."

"Uhukk uhukk. Alex, lo serius bawa anggota geng cabe cabean kesini?" ucap Aneira yang tersedak minumannya.

"Heh! maksud lo  ngomong gitu apa? Lo tuh yang cabe cabean." balas Amel memelototi Aneira.

"Kalo cabe mah cabe aja." ucap Amanda membela Aneira.

"ALEX, ini temen baru kamu? Aku nggak mau semeja sama mereka." ucap Amel menunjuk satu persatu orang yang ada dimeja itu.

"Gue juga males banget liat muka lo. Kalo gue semeja sama cabe entar kalo gue dikira cabe cabean juga gimana? Kotor dah nama baik gue." ketus Aneira.

"Alex... ayo pergi dari sini." ucap Amel yang menarik narik seragam Alex seperti anak kecil.

"Idiw jijay bingitz." ucap Aneira memutar bola matanya malas.

"Nyaut aja sih lo." ucap Amel.

"Suka suka gue, mulut mulut gue kok lo yang  sewot." balas Aneira.

"Amel ini siapa lo lex?" tanya Rafi.

"Dia cewek gue." jawab Alex.

"HAH? LO SUKA SAMA CEWEK CABE?" ucap Aneira.

"Amel bukan cabe, dia anak baik baik." ucap Alex.

"Tuh dengerin apa kata pacar gue."ucap Amel.

"Gue nggak nyangka." ucap Rafi.

"Sebenernya ada apa masalah apa sih diantara kalian ini?" tanya Alex.

Mendengar pertanyaan Alex, Rafi pun menceritakan semuanya dari awal. Hingga akhinya mereka bermusuhan dengan geng Natasha.

"Jadi ini semua gara gara Marvel?" tanya Alex.

"Marvel nggak salah kok. Marvel anaknya baik. Natashanya aja yang nggak tau diri udah ditolak berkali kali masih aja ngejer." ucap Amanda.

"Kok lo nyalahin Natasha sih, harusnya tuh lo salahin Marvel. Apa susahnya sih ngasih Natasha kesempatan sekali aja." ucap Amel.

"Amanda, gue tanya sama lo dan lo harus jawab jujur. Lo cinta nggak sama Marvel?" tanya Alex.

"Emm... gue nggak tahu sama perasaan gue sendiri." ucap Amanda.

"Gue bakal kasih lo satu fakta tentang Marvel." ucap Alex.

"Apa?" tanya Amanda penasaran.

"Marvel udah suka sama lo sejak pertama masuk SMP. Gue harap lo bisa nerima Marvel kalo suatu saat dia nembak lo, 3 tahun lebih dia nyimpen perasaannya buat lo, itu bukan waktu yang lama. Gue harap lo ngerti." ucap Alex panjang lebar.

Semua yang ada disitu terkejut dengan pernyataan Alex, Amanda diam sejenak mencerna setiap perkataan yang keluar dari mulut Alex. "L-lo tau darimana Marvel suka sama gue. Gue aja baru kenal sama dia. Gimana bisa suka sama gue dari awal masuk SMP?"

"Gue itu sahabat Marvel dari SMP kelas 7. Kalo lo mau tau alasan Marvel suka sama  lo, mending lo tanya sama Marvel langsung biar jelas." ucap Alex.

"Nda, lo mau nanya Marvel atau gimana? Kalo lo nanya gue bisa nemenin lo." ucap Aneira.

"Rafi, menurut lo gimana? Apa gue harus tanya langsung sama Marvel." tanya Amanda pada Rafi.

"Terserah lo aja, tapi kalo lo emang udah penasaran sama Marvel tanya aja." jawab Rafi. "Jangan sampe lo suka sama dia ya Nda, karena gue juga udah jatuh cinta sama lo" batin Rafi.

Meant to beTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang