Part 3

696 530 130
                                    

Amanda, Marvel, Rafi, dan Aneira telah sampai di timezone mereka mengisi saldo kartu mereka kemudian bermain dengan senangnya.

"Nda.. Lo mau main capit boneka itu gak?" tawar Rafi.

"Enggak ah gue nggak pernah dapet bonekanya." jawab Amanda.

"Kalo gitu gue aja yang main, ntar bonekanya buat elo kok."

Rafi bermain capit boneka, sudah delapan kali ia mencobanya tapi selalu gagal yang membuatnya ditertawakan oleh Aneira.

"Mana nih katanya bisa." ejek Aneira.

"Lo bisa diem gak ini tuh gue lagi konsentrasi." jawab Rafi.

"Marvel nggak main? Dari tadi kok diem aja." ucap Amanda.

"Oke gue bakal main ini." jawab Marvel.

Marvel mencoba bermain capit boneka dan hasilnya sekali tembak langsung dapat.

"Waahhh Marvel hebat banget, coba sekali aja langsung dapet. Gak kayak yang disebelahnya tuh." ucap Aneira sambil melirik Rafi.

"Itu mah cuman kebetulan doang. Gue juga bisa kok kalo berusaha lagi." ucap Rafi tak mau kalah.

"Lo kok bisa sih Marvel. Lo pasti sering main capit boneka ya." ucap Amanda.

"Iya gue sering main capit boneka soalnya adek cewek gue yang minta." balas Marvel.

Amanda hanya mengangguk anggukkan kepalanya.

"Nih buat lo." ucap Marvel sambil menyodorkan boneka pink yang baru ia peroleh.

"Eh enggak usah. Mending lo kasih buat adek lo aja." ucap Amanda.

"Buat lo aja. Kan gue kesininya sama lo bukan sama adek gue." ucap Marvel.

"Oke deh, makasih ya Marvel." ucap Amanda sambil tersenyum.

Hari semakin sore dan mereka memutuskan untuk pulang. Amanda diantar pulang oleh Marvel sedangkan Aneira diantar oleh Rafi. Ditengah perjalanan Aneira ngobrol dengan Rafi.

"Rafi jujur deh sama gue. Lo suka kan sama Amanda. Semuanya itu udah keliatan kali kalo lo itu nyukain Amanda." ucap Aneira.

"Ya enggak mungkin lah gue suka sama sahabat gue sendiri." ucap Rafi.

"Oh oke kalo gitu. Padahal kalo lo ngomong sama gue. Gue bakal bantuin lo." ucap Aneira.

"Bantuin gimana maksud lo." ucap Rafi.

"Ya bantuin ngedapettin Amanda lah bego." ucap Aneira.

"Atas dasar apa lo mau bantuin gue. Gak biasanya lo baik gini sama gue." ucap Rafi.

"Ya kan sekarang gue udah deket sama lo jadi ya gue pengen bantuin lo aja. Tapi kan lo gak suka kan sama Amanda. Ya udah deh." ucap Aneira.

"Sebenernya gue suka sama Amanda dari dulu malah tapi apa boleh buat. Amanda cuman anggep gue sahabat." ucap Rafi.

"Ternyata dugaan gue selama ini bener yah. Oke gue bakal bantuin lo buat ngedapettin Amanda. Tapi lo bantuin gue sama Aldino yah. Lo coba temenan kek gitu sama Aldino."

"Aldino yang mana sih? Gue nggak pernah tau ada makhluk yang namanya Aldino." jawab Rafi.

"Ntar aja deh gue kirimin fotonya." jawab Aneira.

"Oke deh. Jadi kita deal ya lo bantuin gue dan gue bantuin lo." ucap Rafi.

"Deal." jawab Aneira.

***

"Marvel makasih ya buat hari ini." ucap Amanda.

"Iya sama sama nda." ucap Marvel sambil tersenyum ke arah Amanda.

Meant to beTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang