Pagi ini seorang gadis kecil menuju kamar kakaknya untuk menagih janji kakaknya semalam.
"Kak.... Bangun....Kemarin kan kakak ngajak aku ke pantai." ucap Agatha sambil mengguncangkan tubuh kakaknya.
"Ini emangnya jam berapa?" tanya Marvel dengan mata yang masih merem.
"Ini jam 4 kak." jawab Agatha.
"Masih pagi banget ini dek. Biarin kakak tidur lagi aja ya."
"Nggak mau nanti kalo Kak Marvel nggak bangun bangun gimana."
"Kakak nggak bakal mati muda kok dek tenang aja."
"Ayo dong kak... Apa Agatha harus ngajak kakak cantik yang waktu itu." Agatha pun mengambil handphone kakaknya yang terletak dimeja samping kakaknya.
Melihat adiknya mengambil handphonenya Marvel pun bangun dan mengambil handphone miliknya "Kamu jangan sembarangan dong. Ntar kalo kamu salah nelpon orang gimana?"
"Yah habisnya kakak nggak mau bangun sih." ucap Agatha membela dirinya sendiri.
"Iya sekarang udah bangun nih. Kamu tunggu kakak dibawah aja sana." perintah Marvel.
"Siap boss." jawab Agatha yang kemudian meninggalkan kamar kakaknya.
***
Pagi ini Aneira terbangun sangat pagi yaitu jam 3, ia merasa bosan sendirian dikamarnya karena ia tak bisa tidur kembali. Aneira memutuskan untuk menelepon Amanda tapi tak ada jawaban dari Amanda. "Apa gue samperin aja ya kerumahnya. Tapi mau gue ajakkin kemana ya tuh anak." setelah menggunakan otaknya untuk berpikir Aneira memilih mengajak Amanda ke pantai.
"Loh tumben anak papa bangun jam 4." ucap papa Aneira yang sedang menonton televisi.
"Tadi Aneira bangun jam 3 pa." ucap Aneira.
"Kamu mau kemana?"
"Ya kali pake baju gini mau nguli pa. Aneira mau ke pantai lah sama Amanda."
"Oh kirain sama pacar kamu."
"Ya kalo sama pacar dia lah pa yang jemput Aneira."
"Kamu udah punya pacar nak?"
"Iya dong pa namanya tuh Aldino kapan kapan Aneira kenalin deh sama papa."
"Kamu tuh ya pacaran kok gak bilang bilang sama papa..."
Belum selesai papanya bicara Aneira menyela perkataan papanya "Udah deh pa, kalo ndengerin papa nanti Aneira nggak jadi ke pantai. Aneira berangkat dulu ya pa." ucapnya yang kemudian mencium pipi papanya.
Aneira mengendarai mobilnya menuju rumah Amanda dengan kecepatan diatas rata rata karena jalanan yang sepi subuh subuh begini. Sesampainya dirumah Amanda, Aneira mengetok pintu rumah Amanda yang kemudian dibuka oleh Bi Siti.
"Eh Aneira, subuh banget dateng kesini." ucap Bi Siti.
"Iya nih bi, saya mau ngajak Amanda ke pantai." ucap Aneira.
"Pasti belum janjian ya soalnya non Amandanya masih tidur tuh dikamarnya."
"Iya bi emang saya sama Amanda nggak ada rencana kok. Saya kekamarnya Amanda ya bi."
Aneira memasuki kamar Amanda tanpa mengetok pintu kamar sahabatnya itu. Aneira naik kekasur Amanda dan loncat loncat disana, membuat tidur Amanda terganggu.
"Haduhhh ini gempa ato apa sih." ucap Amanda dengan mata yang masih merem.
"Bangun kebo ini tuh udah siang." ucap Aneira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meant to be
Teen FictionAmanda Daviandra, gadis yang telah lama disukai oleh seorang Marvel Kavindra. Kini takdir dengan berbaik hati mempertemukan mereka lagi. Dan waktu membuat mereka semakin dekat. Namun, mereka dikagetkan oleh kehidupan masa lalu mereka. Apa yang ter...