Part 22

67 51 17
                                    

"Gimana tadi didalem?" tanya Marvel ketika Amanda baru keluar dari ruang BK.

"Dihukum bersihin toilet sekolah seminggu." ucap Amanda menunduk lesu.

"Udah gapapa aku bakal bantuin kamu terus kok." ujar Marvel sambil mengelus puncak kepala Amanda. "Ayok ke UKS" ucap Marvel menarik lengan Amanda.

"Marvel aku obattin juga dong kok ditinggal sih. Ishhh" teriak Natasha yang berlari menyusul mereka.

Sesampainya di UKS, Marvel membuka kotak p3k dan mengobati luka dipelipis Amanda. Natasha? Natasha juga di UKS namun diobati oleh petugas PMR yang kebetulan ada disana.

"Marvel...." panggil Amanda sambil menarik ujung seragam Marvel.

"Hm?" jawab Marvel yang menutup kotak p3k.

"Kamu udah nggak marah lagi?" tanya Amanda menatap mata Marvel lekat lekat.  

"Enggak." jawab Marvel mengulum senyumnya.

Amanda membalas senyuman Marvel "Kenapa?" tanya Amanda.

Marvel sedikit bingung menjawabnya, tak mungkin bahwa ia berkata akan memberinya surprise nanti. "Y-ya kamu emangnya mau nggak aku perhatiin waktu kondisi kamu kayak gini?"

"Enggak mauu" ujar Amanda dengan nada sok di imut imutkan.  

"Masih sakit gak? Mau sekolah atau bolos aja?" tanya Marvel

"Udah gak sakit kok, kalo bolos sekolah mendingan jangan deh. Aku takut masuk BK lagi." ujar Amanda.

"Ya udah yuk ke kelas sekarang" ucap Marvel mengulurkan tangannya pada Amanda.

Amanda menyambut uluran tangan Marvel dan pergi ke kelasnya.

***

"Selamat pagi Bu Reni...." ucap Amanda diujung pintu kelasnya.

"Amanda, kamu kenapa telat? Itu kepala kamu kenapa?" tanya Bu Reni mengehentikan kegiatan mengajarnya.

"T-tadi kepala saya kebentur tembok keras banget bu." jawab Amanda.

Bu Reni menghela nafas panjang "Kok bisa kebentur tembok sih Amanda. Aneh aneh aja kamu."

Amanda hanya senyum senyum malu pada Bu Reni "Ya udah sana duduk." ujar Bu Reni.

Amanda pun duduk dibangkunya setelah dipersilahkan duduk oleh Bu Reni "Nda lo kenapa?" tanya Rafi pelan sambil mencolek bahu Amanda.

"Nanti aja gue kasih tau." sahut Amanda setengah berbisik.

"Amanda. Perhatikan saya kamu itu udah telat sekarang ngobrol lagi." tegur Bu Reni sambil berkacak pinggang mengetahui Amanda dan Rafi mengobrol. 

"Iya bu, maaf." ucap Amanda yang kini berusaha fokus pada pelajaran Bu Reni.

***

"Nda kepala lo kenapa?" tanya Aneira pada sahabatnya sambil memegang luka dipelipis Amanda.

"Gue tadi gelud sama Natasha." jawab Amanda santai sambil meminum es yang dibelinya.

Aneira membelalakkan matanya "G-gelud?" tanya Aneira tak percaya. Dulu Amanda memang pernah berkelahi di smp tapi tak pernah sampai terluka begini.

"Nda lo tadi kenapa?" tanya Rafi yang baru saja bergabung dimeja Amanda dan Aneira.

"Habis gelud dia." ucap Aneira terkekeh pelan. Mendengar Amanda gelud terasa lucu bagi Aneira, mengingat bahwa Amanda adalah gadis yang kalem.

"Sama siapa?" tanya Rafi membulatkan matanya.

Meant to beTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang