Chapter 1

128 36 36
                                    

Enemy has been slain.

Ghani melempar telepon pintarnya ke kasur setelah beberapa saat. Timnya menang lagi dalam permainan yang tengah booming itu. Ia berbaring dengan pandangan mengarah ke rak sepatu. Sepasang sneaker dan sepasang sepatu kulit berwarna hitam. Sangat kontras jika diperbandingkan dalam penggunaannya.

Terdengar bunyi khas dari teleponnya. Ghani meraih kembali layar datar itu. Kini tubuhnya tengkurap. Sebuah obrolan di grup Whatsapp. Seseorang mengirim sebuah foto. Ketika dilihat, tampak sebuah undangan pernikahan.

Beberapa orang langsung menanggapi positif. Bahkan bersahut-sahutan tentang siapa yang akan menyusul.  Ghani lantas mematikan jaringan dan menatap langit-langit kamar.

Yang penting kerja dulu, batinnya.

~Fin~

RubikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang