Chapter 12

33 21 9
                                    

'Nak, Bapak sama Ibu tak bisa memberimu banyak harta.'

Pemuda itu menekuri lantai. Kepalanya berdenyut. Untaian kata kedua orangtuanya sebelum kecelakaan terngiang.

'Kami hanya bisa menyekolahkanmu saja.'

Serta merta ia menegakkan kepala. Menatap foto wisuda di depan mata. Itu momen terakhir bersama. Sang ibu berpakaian lusuh, alih-alih sederhana. Dan Bapak, seorang kuli bangunan yang kulitnya menghitam akibat terik yang membakar.

Semua tidak ada artinya. Lenyap begitu saja kala kedua tubuh mereka ditemukan hangus dalam bus yang menabrak truk tronton. Dirinya adalah kebanggan mereka, begitu pun sebaliknya.

'Kami hanya bisa memberimu warisan ilmu.'

Menghela napas. "Itu hal yang membanggakan sebenarnya."

~Fin~

RubikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang