Chapter 10

38 21 9
                                    

Ini tempatku duduk memandang segelintir anak-anak bermain. Tak satu pun permainan mereka kulakukan saat masih kecil. Di depan layar datar dan menunduk tanpa peduli sekitar.

Dulu aku suka mengumpulkan cacing untuk umpan pancing, atau lompat tali sampai terkencing-kencing di malam hari. Bahkan, menjadi petualang jalanan yang tak takut kulit menjadi gosong. Semua itu teramat menyenangkan.

"Main sendiri saja, Sayang," kata seseorang di sebelahku.

Wajah gadis kecil itu cemberut. Lalu meninggalkan sosok yang kuduga ayahnya. Ia mulai naik ke kerangka besi berbentuk globe. Sendirian dan murung.

Aku tersenyum lebar. Kemudian bangkit untuk mendekatinya. Itu tempatku.

"Kau bisa melihatku?" tanyaku.

~Fin~

RubikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang