"Nasgor, Pak!"
Lelaki berkumis menghentikan gerobak yang didorong. Lalu dengan gerakan cepat, ia mulai menyalakan kompor. Api sewarna batu safir menyala, menderu mirip angin ribut.
Wijaya mendekat dengan satu piring besar dalam genggaman tangan kanan. Atraksi setiap malam dari Chef on the street yang patut dilihat. Aroma bumbu menguar. Perutnya mulai berkukuruyuk.
"Pak, tambahin kubisnya," Pinta Wijaya.
Sang penjual memberi isyarat 'Oke' sebagai balasan. Beberapa saat sajian siap diletakkan di piring. Bawang goreng ditaburkan, berikut suwiran daging ayam.
Tek tek tek.
Bunyi seperti kayu dipukul. Wijaya menengok ke belakang. Gerobak penjual tahu tek. Yah, yang dinanti malah baru muncul, batinnya.
~Fin~
KAMU SEDANG MEMBACA
Rubik
Cerita PendekIni stand yang hanya muncul di pagi hari. Menyuguhkan kengerian, kesenjangan, kebahagiaan, dan ironi dramatik. Hak cipta milik ©2019-2021 Archie Elysia. All Right Reserved. * Segala bentuk plagiarisme akan diusut oleh pencipta dan komunitas yang ber...