Chapter 25

17 12 1
                                    

Kau kayuh sepeda sekuat tenaga. Kota memang tidak ramah. Banyak asap kendaraan yang betebaran menggantikan oksigen. Tapi, toh ini murni kerusakan yang dibuat manusia.

Sebentar lagi jam sembilan, waktunya anak-anak sekolah beristirahat. Kau harus segera sampai sebelum mereka keluar kelas. Pun yakin di halamannya sudah banyak pedagang lain. Para pencari rezeki sama sepertimu.

Kau tak pernah berharap akan jadi pedagang kaki lima. Namun kau hanya tamatan sekolah dasar. Tak laku jadi pegawai kantoran. Yang lebih kau harapkan adalah, putrimu akan jadi orang sukses dan mapan.

Sebuah mobil nyaris menyerempet. Sepedamu oleng, lantas ambruk. Gerobak kayu di belakang ikut terguling.

~Fin~

RubikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang