Otakku mampu merekam semua kejadian di usia tiga tahun. Namun, ada secuil yang hingga sekarang masih tak kupahami dengan jelas. Bahkan jika kutanyakan pada Mama, beliau tak ingat disebabkan usianya telah rapuh.
Malam itu, rumah didatangi belasan lelaki berjas hijau lumut. Bersepatu kulit dan rata-rata berkacamata hitam. Mereka semua duduk di ruang tamu. Raut-raut yang menampakkan sungkawa tunda. Mengherankan, aku justru melihat nenek meratapi sesuatu di lantai, sedangkan Mama sesenggukan di kamar.
Kusadari sejak saat itu, aku tak pernah lagi melihat Papa. Wajahnya memudar dalam memori, seiring usiaku yang bertambah. Tak ada foto yang menunjukkan seperti apa rupanya.
~Fin~

KAMU SEDANG MEMBACA
Rubik
Short StoryIni stand yang hanya muncul di pagi hari. Menyuguhkan kengerian, kesenjangan, kebahagiaan, dan ironi dramatik. Hak cipta milik ©2019-2021 Archie Elysia. All Right Reserved. * Segala bentuk plagiarisme akan diusut oleh pencipta dan komunitas yang ber...