Chapter 26

17 12 4
                                    

Otakku mampu merekam semua kejadian di usia tiga tahun. Namun, ada secuil yang hingga sekarang masih tak kupahami dengan jelas. Bahkan jika kutanyakan pada Mama, beliau tak ingat disebabkan usianya telah rapuh.

Malam itu, rumah didatangi belasan lelaki berjas hijau lumut. Bersepatu kulit dan rata-rata berkacamata hitam. Mereka semua duduk di ruang tamu. Raut-raut yang menampakkan sungkawa tunda. Mengherankan, aku justru melihat nenek meratapi sesuatu di lantai, sedangkan Mama sesenggukan di kamar.

Kusadari sejak saat itu, aku tak pernah lagi melihat Papa. Wajahnya memudar dalam memori, seiring usiaku yang bertambah. Tak ada foto yang menunjukkan seperti apa rupanya.

~Fin~

RubikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang