2

20.5K 1.9K 14
                                    

Sudah hampir 4 hari sejak Jeon Jungkook tinggal di apartemen sederhana milik Kim Taehyung. Sudah selama itu juga pria yang lebih tua menjaganya dengan sangat baik. Senyuman Jungkook mengembangkan acap kali mengingat bagaimana cara Taehyung merawat dia.

Meski tidak menunjukkan secara terang-terangan tapi Jungkook dapat merasakan perhatian kecil Taehyung melalui sikap cuek kedinginan. Mata dia melembut seketika bahkan terkekeh sesekali begitu bayang wajah Taehyung terlintas memenuhi benak Jungkook.

Netra kelam segelap malam melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 9 malam. Sedikit cemas karena sangkakak sepupu tak kunjung pulang jua. Panggilan telepon pun sama sekali tidak dijawab.

Taehyung-hyung, cepat pulang.

Jungkook menutup kedua kelopak mata perlahan-lahan, sedikit lelah karena harus membereskan seluruh ruangan sejak tadi siang. Dia tidak ingin tinggal diam saja disini. Jungkook juga ingin membantu Taehyung mengurus sesuatu.

Tak butuh waktu lama baginya untuk tidur terlelap, bergerak pelan mencari posisi ternyaman diatas sofa. Yah, Jungkook tidak tidur di kamar hangat nan empuk. Dia tidur di sofa, bermaksud menunggu Taehyung pulang.

Hanya berselang 1 jam sebelum kepulangan Kim Taehyung. Mata cokelat terang si pemilik kediaman terlihat membola kaget dan menghampiri tubuh berbalut selimut tipis yang ada diatas sofa sana. Siapa lagi kalau bukan Jeon Jungkook.

“Jungkook-ah, kenapa kamu tidur disini? Ayo pindah.” dia berbisik pelan, sedikit mengguncang tubuh tegap Jungkook agar bangun. Tidak sulit bagi pemuda tersebut untuk mendapatkan kesadaran diri kembali. Mata Jungkook mengerjap kantuk lantas tersenyum tipis saat tahu Taehyung sudah pulang.

“Kamu sudah pulang, aku menunggumu.” Jungkook berujar lirih dengan suara serak, ia tatap sayu pada wajah lelah Taehyung. “Hyung, apa aku boleh tidur di kamarmu hari ini?”

“Kenapa?”

Jeda sejenak sebelum Jungkook menjawab dengan senyuman manis. “Aku ingin saja.” 

Taehyung menghela nafas, mengangguk perlahan dan menyuruh Jungkook agar segera bangun menyusul langkah kaki. Jarum jam sudah berubah letak menjadi pukul 10.30 malam.

Taehyung selesai membersihkan diri tak lama seusai memasuki kamar, tubuh kurusnya terbalut kaus abu berlengan panjang yang tergantung longgar disertai celana pendek sebatas paha.

“Taehyung-hyung kemari-lah, pakai selimut. Seharusnya kamu tidak usah mandi malam-malam. Tidak baik untuk kesehatanmu.”

Taehyung hanya mengangguk samar saat nada merajuk Jungkook terdengar. Mata dia terasa berat, jelas enggan berbincang lebih jauh lagi dengan si adik sepupu. “Tidurlah.”

Kaki Taehyung naik ke atas ranjang sembari menarik selimut tebal hingga batas dada.

“Hyung, peluk aku.”

“Huh?”

Jungkook berdecak pelan saat menangkap raut bingung Taehyung. Tangan dia bahkan sudah terulur sembarang guna menarik pinggang ramping yang lebih tua agar bisa di peluk.

“Hyung tidak bisa tidur tanpa memeluk sesuatu, 'kan? Jadi peluk aku saja.” Bisik Jungkook lirih selagi mengusap daun telinga Taehyung dengan gerakan halus.

Wajah pemuda bermarga Kim itu tampak sedikit kaku, masih terkejut akan sikap manja dan intim Jungkook.

“Baiklah, ayo tidur.”

Bad Bunny | KV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang