26

16.4K 1K 11
                                    

Ini bukan tentang siapa yang pertama kali jatuh cinta, bukan pula tentang siapa yang paling lama mencintai. Ini tentang bagaimana kamu mempertahankan perasaan tanpa kehilangan sebuah kepercayaan.

Baik Kim Taehyung maupun Jeon Jungkook tidak mempermasalahkan kekurangan atau kelebihan, bagi mereka sebuah hubungan adalah jembatan. Saat dimana kamu menyerahkan hati yang paling berharga kepada seseorang yang paling berarti.

Pernah sekali Taehyung bertanya, “Jungkook-ah, kenapa kamu menyukaiku?”

Dan Jungkook hanya tersenyum lebar, menggapai tangan Taehyung untuk dia genggam. “Karena itu adalah hyung. Sederhananya, hyung yang buatku jatuh cinta."

Singkat namun begitu membekas, Taehyung bahagia, begitu pula dengan Jeon Jungkook.

.

.

.

Jungkook selalu berpikir, jika dia menjadi seseorang yang sempurna maka Taehyung akan bahagia. Jika dia bisa menjadi bintang yang bersinar maka Taehyung akan merasa bangga.

Semua pikiran itu seolah menyihirnya untuk lebih bekerja keras lagi dan lagi. Ketakutan akan kurangnya kesempurnaan menjadikan Jungkook sosok yang keras kepala dan perfeksionis.

Taehyung menghela nafas panjang saat tahu pikiran bodoh Jungkook, tak habis pikir dengan isi kepala yang lebih muda.

“Jungkook-ah, sudah malam. Kamu bisa lanjut belajar besok.”

“Sebentar lagi ujian, aku harus dapat nilai bagus. Setidaknya dengan begitu, aku bisa mendapatkan pekerjaan yang layak, hyung. Aku bisa juga membuat hyung merasa bangga.”

Hati Taehyung menghangat, secara naluriah mengusap kepala Jungkook dan memeluk penuh perasaan. ”Kamu tidak perlu menjadi bintang, cukup jadi bayanganku saja yang tidak pernah pergi dari sisiku.”

Mata hitam Jungkook berbinar cerah, hampir saja menangis karena ucapan Taehyung. Astaga, jarang-jarang hyung-nya ini bersikap romantis.

.

.

.

Katanya, mencintai adalah satu hal, untuk dicintai adalah hal lain tapi untuk dicintai oleh orang yang aku cintai adalah segalanya.

Mungkin itu benar, Taehyung merasakan secara langsung. Dulu dia berpikir hanya dirinya lah yang mencintai Jeon Jungkook. Selalu merasa ketakutan akan sebuah penolakan sepihak. Maka dia berbuat nekat untuk menjalin hubungan dengan gadis lain dan berpura-pura tentang namanya mati rasa.

Tapi, saat tahu pria itu juga mencintainya, Taehyung hanya merasa dia hampir jatuh ke dalam sebuah lubang. Lubang fantasy yang tak akan pernah bisa dia jadikan kenyataan.

“Jungkook-ah, kamu nyata bukan?”

“Aku nyata, kenapa hyung berpikir begitu?”

“Karena aku takut perasaanmu hanya sebuah semu yang tak akan pernah menjadi nyata.”

Wajah Jungkook kembali memerah lantas memeluk erat tubuh ramping Taehyung. Ah, dia malu. Taehyung-ie hyung-nya, sejak kapan bisa menjadi begitu manis.

.

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bad Bunny | KV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang