13

15K 1.3K 80
                                    

“BIBI AKU SUDAH DATANG.” Teriakan ceria Jungkook sukses menggelegar mengisi setiap sudut rumah. Taehyung mengerang lelah, menyeret tas bawaan Jungkook yang di tinggalkan di dalam mobil begitu saja.

Katanya sih,

“Hyung, 'kan lebih tua dariku, jadi hyung yang bawa. Aku masih kecil, tidak bisa mengangkat barang-barang berat.”

Sungguh, mendengar dia mengucapkan kalimat polos tak berdaya sukses undang Taehyung guna mencekik Jungkook sampai mati.

Masih kecil? Demi Tuhan, bahkan tubuh Jungkook saja lebih besar daripada diri Taehyung. Dari sudut mana masih kecil?

“KYAAA KEPONAKAN BIBI SUDAH DATANG~”

Taehyung memutar mata tanda jengah, berdiri tepat di belakang tubuh bongsor Jungkook. Menunggu sang ibu menyambut dan memeluk dia seperti barusan.

Mungkin,

Bukankah seharusnya begitu?

Tapi apa dia baru saja diabaikan?

Eomma, anakmu siapa sebenarnya?

Kenapa dia pergi dan malah menggandeng tangan Jungkook. Kenapa ibunya tidak menoleh dan memilih menyuapi bocah sialan Jeon Jungkook cheesecake?

“Eomma, aku ada disini!”

“Oh kamu juga datang, yasudah simpan saja barang-barangmu di kamar.” Wanita paruh baya itu hanya menoleh sebentar lalu kembali fokus pada Jungkook. Mengusap kepala sayang berhiaskan raut kasih keibuan.

Taehyung kesal, menghentakkan kaki kasar dan kembali menyeret tas besar Jungkook dengan setengah hati. Ingin mengumpat tapi ibu sendiri.

Sial, sekali.

“Hyung.”

Taehyung berbalik, hampir mengira Jungkook akan menawarkan bantuan.

“Tolong bereskan bajuku juga.”

“PERSETAN!”

“KIM TAEHYUNG JAGA UCAPANMU!”

“EOMMAAA~”

.

.

.

Taehyung masih kesal, tidak mau bicara dengan Jungkook sepatah kata pun. Bahkan saat bocah merepotkan sudah masuk ke dalam kamar dan merajuk lucu, Taehyung tetap diam membisu. Menatap saja tidak mau.

Sukses membuat yang lebih muda merengut tak terima karena perlakuan tercela Taehyung.

“Hyung, ayo main game.”

“Tidak mau, minggir sana, yak! Jangan ditarik selimutnya!” Sentak Taehyung jengkel, hampir menendang Jungkook yang menarik-narik selimut hangat Taehyung tanpa henti.

Aish, dia butuh istirahat bukan gangguan setan.

“Jeon Jungkook!”

Bruk!

“Hyung, kamu marah?”

Mata hazel Taehyung melorot horor, mendorong dada bidang pemuda bersangkutan agar menyingkir dari atas tubuh. Sial, dia berat sekali!

“Hyung mengabaikanku.” bisikan manja Jungkook di telinga telak membuat Taehyung gemetar hebat.

Dia paling anti, bisik-bisik club. Taehyung tidak suka mengingat telinga dia sangat sensitif.

“Minggir, kalau Eomma melihat aku jamin dia akan membunuhmu.”

“Tidak mungkin, bibi Kim tidak mungkin melakukan itu. Hyung lupa, dia lebih sayang padaku daripada anaknya sendiri.”

Bad Bunny | KV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang