17

18.4K 1.2K 23
                                    

“Ahn, ah!”

Erangan dan lenguhan vulgar merdu memenuhi setiap sudut kamar. Derit nyaring ranjang menjadi saksi bisu perbuatan tak senonoh sepasang anak adam yang kini tengah bergumul dengan suasana panas.

Tubuh sewarna tan milik Taehyung terhentak keras, hampir membentur kepala ranjang jika tak menahan sekuat tenaga. Jungkook menggeram rendah, menarik pinggul Taehyung guna melesakkan kejantanannya lebih dalam nan intens.

“Jungkook p-pelan haaa.”

“Enak? Apa hyung suka?”

Taehyung mengangguk pelan, ikut menggerakkan pinggul dan memasukkan organ genital Jungkook hingga menekan titik sensitif puas.

“Disana hnng.”

“Disini? Hyung suka punyaku menekan bagian ini?” Tanya Jungkook geli, mengulum daun telinga Taehyung gemas dan memperlambat hentakan pada bagian pinggul secara sengaja. “Hyung, kapan terakhir kali kita melakukannya hm?”

“Jungkook... ”

Jungkook menggeleng dan memilin pucuk dada Taehyung dengan jari telunjuk sedikit kasar. Telak, membuat si empunya kembali kesulitan mengatasi afeksi gila yang Jungkook berikan.

“Jawab pertanyaanku dulu hyung, apa kamu ingat kapan kita terakhir kali melakukannya?”

Sial,

Jungkook selalu membuat Taehyung gila hanya dengan beberapa hal. Taehyung ingin marah tapi dia benar-benar butuh pelepasan sekarang.

“A-aku ingat, Jungkook.”

“Kapan?” Gigi tajam Jeongguk menggigit bahu Taehyung, menghisap dan mengecup pelan hingga meninggalkan ruam kemerahan.

“Hari ulang tahunku. Ah, sial!”

Tepat satu tahun yang lalu.

Senyuman puas Jungkook terulas sempurna sebelum memeluk pinggang ramping Taehyung dan kembali menggerakkan kejantanan tebal lebih kasar, lebih dalam dan lebih liar.

“Aku... ”

“Haa, bersama denganku.”

Taehyung tidak mendengarkan, klimaks dia tercapai dan hampir saja jatuh pingsan jika tak ingat masih ada Jungkook di belakang. Pria itu masih menyerang dinding rektumnya dan keluar satu detik setelah menggeram rendah.

Tepat memenuhi diri Taehyung dan jatuh membasahi paha dalam saat dirasa terlalu banyak. “Hyung, kamu mengingatnya?”

“Bicara sekali lagi, aku hajar kamu sialan!”

“Kita melakukannya di kamarmu, 'kan? Sama seperti sekarang.”

“Jungkook, aku lelah.”

“Satu kali lagi ya.” pinta Jungkook tiba-tiba, mengepalkan kedua tangan di dada dan memasang raut wajah memelas

“ENYAH DARI KAMARKU SIALAN!”

“Hyung.”

.

.

.

Beruntung, ibunya pulang di malam hari dan sang ayah sedang lembur. Taehyung setidaknya tidak perlu cemas bahwa mereka akan tahu tentang insiden tadi sore.

“Kalian menginapkan, 'kan?” Nyonya Kim bertanya penuh harap, tidak melihat pada anak semata wayang tapi pada Jungkook yang kini mengangguk bak anak kecil lugu.

Sungguh berbeda dengan kejadian tadi sore, dimana pria ini benar-benar menghajar tanpa ampun sama sekali. Meninggalkan jejak lecet dan juga kemerahan pada sepanjang garis paha Taehyung.

Bad Bunny | KV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang