9

15K 1.4K 11
                                    

“Hyung, aku menyukaimu.”

Total, perkataan Jeon Jungkook mampu membuat akal sehat Taehyung nyaris putus akibat rasa shock. Wajah dia kaku, menatap kosong akan pernyataan sepihak Jungkook tanpa mengatakan apapun lagi setelahnya.

Gila, Taehyung pikir Jungkook sudah gila.

“Brengsek, otakmu benar-benar sudah tidak waras. Enyah sebelum aku bertindak kasar!”

Jungkook terkekeh, tidak merasa takut dengan ancaman Taehyung. Tangan dia justru mengusap sisi pipi tirus Taehyung perlahan. Mencium bagian lembut tersebut pelan dan berbisik kelewat rendah.

“Aku memang sudah tidak waras dan kamu yang membuatku seperti ini, Tae.”

Wajah Taehyung merah, bukan karena malu tapi karena marah.

“Brengsek, menyingkir dari hmpt—”

Perkataan Taehyung terhenti, otot tubuh telak membeku hebat. Menatap linglung pada wajah Jungkook yang kini terlampau dekat seolah tak ada celah.

Sial!

Bocah ini berani menciumnya.

“Hngm”

Tubuh tegap Jungkook semakin menekan Taehyung. Mencium bibir ranum yang lebih tua tanpa niat berhenti sedikit pun. Mengulum, menghisap hingga menggigit kasar.

Taehyung benar-benar tidak pernah berpikir akan seperti ini pada akhirnya. Dia hanya mampu mengerang frustasi, menahan diri agar tidak mengikuti permainan gila Jungkook.

“Akh!”

Apa dia ini seekor anjing?

Taehyung meringis saat rasa karat menyentuh permukaan mulut sedikit demi sedikit. Bergerak gusar dan berusaha melepaskan cengkraman Jungkook pada kedua tangan.

Tsk, kenapa erat sekali?

Lidah Jungkook bergerak aktif, menyapu seluruh permukaan mulut Taehyung tanpa melewatkan inci kosong apapun. Sukses lemas luar biasa dan mendorong lidah Jungkook dengan lidah sendiri agar keluar.

Nafas Taehyung semakin tipis, menggeram jengkel dan balas menggigit bibir Jungkook geram hingga terlepas.

“Hah k-kamu, sialan!”

“Manis.” bisiknya seduktif, menjilat daun telinga Taehyung dan menggigit kecil-kecil. Telak, membuat si empunya melenguh lirih menahan afeksi memabukkan.

Sialan, dia sensitif di bagian tertentu.

“Minggir!” desis Taehyung dingin, mengusap pergelangan tangan yang sudah berwarna merah akibat ulah Jungkook. Pemuda ini masih menahan Taehyung omong-omong.

“Hyung, tidur denganku ya.”

“Tidak, minggir sebelum aku menghajarmu sialan!”

Melihat amarah di wajah Taehyung mau tak mau membuat Jungkook merasa sedikit bersalah. Suhu tubuh masih panas tapi Jungkook tidak peduli. Taehyung lebih penting. Dia tidak suka melihat pemuda ini mengabaikannya.

“Hyung, pusing.”

Sedikit banyak, perkataan Jungkook membuat sisi cemas dalam hati kembali hadir. Taehyung lupa, Jungkook sedang demam.

Bad Bunny | KV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang