Bab 25 : Surat

1.7K 133 17
                                    

Ketika berada di gerbang mansion Hyuuga yang hitam menjulang, Hinata baru menyadari bahwa dia pergi dari manor Uchiha tanpa membawa apa pun, tidak ada ponsel untuk menghubungi ayahnya atau bahkan dia tidak menyadari bahwa dia tak mengenakan sepatu. Tubuhnya yang ramping hanya dibungkus baby doll berwarna merah muda pucat dengan gambar bunga lili lembah dan magnolia kecil-kecil, dengan rambutnya yang kusut bergelombang dan dahinya yang dilapisi keringat. Sebagian orang mungkin akan berpikir bahwa nyonya itu baru saja keluar lari pagi mengelilingi taman sebagai propertinya tanpa berganti pakaian saat baru tidur, tanpa mengikat rambut, atau menaburkan riasan, kemudian mengganggambarkannya sebagai wanita yang tampak menggoda.

Setelah memasukkan kode ke AI di gerbang dan menyelesaikan scan retina untuk membuka kunci gerbang, gerbang besar yang menjulang itu terbuka. Hinata memasuki limusin sekali lagi dan duduk dalam diam sampai limusin itu mencapai halaman depan rumah. Hinata dengan cepat membuka pintu mobil, tersenyum dan mengucapkan terima kasih sangat standar untuk petugas sopir dan berlari ke pintu.

Sopir itu tahu bahwa dia tidak dalam kapasitas untuk diundang masuk, jadi dia dengan cepat membanting setir dan menginjak pedal gas.

Mansion Hyuuga tidak punya penjaga atau pun petugas keamanan, mereka juga tidak punya pembantu atau tukang kebun. Akan tetapi, tembok yang menandai properti mereka menjulang setinggi enam meter, yang ditanami sensor dan chip di gerbang untuk melakukan verifikasi. Gerbang bisa terbuka otomatis jika kodenya tepat, dan tentu saja, hanya Hyuuga dalam yang punya. Selain itu, di depan gerbang dari dalam, ada detektor logam berat yang dipasang, jadi gerbang akan langsung terbuka begitu mobil akan keluar dan akan menutup sendiri nantinya.

Akan tetapi, walaupun sudah membawa limusin dan melucur di jalanan yang lengang untuk menuju manor Uchiha, petugas itu, Rei Kankurou, masih mengernyit. Dia tahu ada yang salah dengan Nyonya malam ini. Sepanjang yang dia perhatikan, Nyonya Hinata dalam kesehariannya adalah wanita yang luar biasa tenang—garis bawahi itu, jadi saat Kankurou menilai orang itu tenang, dia memang setenang itu. Jika Nyonya Hinata mendengar kabar buruk menyangkut orang tuanya, Kankurou yakin bahwa Hinata pasti bisa menahan diri dan tetap bersikap sama tenangnya, dia tidak mungkin sekikuk itu sampai terjatuh atau menabrak lemari dan melukai lengannya sendiri. Terlebih lagi, luka di lengannyan tampak agak sedikit serius ....

Kankurou mulai curiga bahwa ada sesuatu yang telah terjadi antara Tuan dan Nyonya di manor Uchiha itu. Apa Tuan dan Nyonya bertengkar, lalu Tuan dengan tanpa sengaja melukai Nyonya?

Tidak! Tidak! Kankorou menggelengkan kepalanya keras-keras setelah dia memikirkan itu. Bagaimana pun juga, dia hanya salah satu petugas keamanan di rumah besar itu. Hanya lakukan tugasnya, dan dia akan dapat bayaran, tidak perlu sok-sokan mengurusi hidup mereka.

Ya, kan?

Sayangnya, walaupun berusaha berpikir seperti itu, Kankorou tidak bisa menahan kelopak mata dan bibirnya untuk tidak turun saat dia dengan murung mengingat Nyonya Hinata.

Nyonya Uchiha baru itu jelas sangat baik, dan ramah, tentu saja. Dia benar-benar mau menyunggingkan senyuman tulus untuk para petugas keamanan seperti mereka, atau bahkan menawari mereka masakannya. Hinata jelas adalah seseorang yang disebut sebagai bangsawan tingkat tinggi Jepang, seorang lady terhormat ketika dia remaja, dan madam besar setelah dia menikah. Kankorou tahu itu. Dan, membayangkan bahwa Tuan Sasuke bertengkar dengan Nyonya super sempurna seperti itu, dan kemudian bisa saja bercerai, Kankorou tidak bisa menahan kesedihannya.

Jika mereka benar-benar bercerai, akan seburuk apa Nyonya baru Uchiha yang akan datang ke mansion itu?

****

Hinata melirik satu kali ke arah gerbang yang tertutup begitu limusin meluncur ke jalanan, lalu menutup mata, menghela udara malam di sekelilingnya lalu menghembuskannya dengan pelan. Ya, dia harus bertemu Ayah Hiashi, dan segera! Hanya Ayah Hiashi yang bisa membantunya untuk saat-saat krusial seperti ini.

Say Something And I'll Give You Up {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang