Dengan tergesa, Mikoto membanting pintu limusin dan duduk di atas kursi dengan wajah keras. Hatake Kakashi menutup pintu dengan tenang dan mengikuti nyonyanya dan duduk di belakang setir.
"Jadi, kita akan benar-benar mengunjungi rumah Tuan Muda Sasuke, Nyonya?" tanya Kakashi, dengan hati-hati menatap wajah atasannya yang memerah karena marah lewat cermin di dashboard limusin.
Mikoto menggemeretakkan giginya dan tangannya perlahan terkepal. Saat dia menyahut, mata hitamnya yang tajam menatap ke luar jendela, menyaksikan halamannya perlahan berlari ke belakang saat limusin mulai melaju, "Ya, pasti!"
Pagi tadi, kabar mengenai pemindahan tugas Itachi telah beredar dengan sama cepatnya seperti shinkasen. Posisinya sebagai kepala eksekutif perusahaan diturunkan dengan sangat sembrono menjadi direktur cabang perusahaan mereka di Osaka, yah bahkan kalaupun saham miliknya masih 36% di perusahaan induk. Tapi, sebagai pemilik saham terbesar—62%—sekaligus pemimpin umum, Sasuke menambah pangkatnya sendiri menjadi CEO sekaligus kepala eksekutif. Dasarnya, CEO sangat sibuk, ditambah kesibukan dari pihak eksekutif, apakah Sasuke sedang merencanakan bunuh diri?! Bukankah pembagian kekuasaan mereka sudah tepat sehingga tidak akan terjadi tumpang tindih?!
Beberapa petinggi Uchiha di perusahaan dan 70% penanam bursa efek diketahui Mikoto sedang merencanakan kudeta. Jika posisi Sasuke menjadi membingungkan dan tumpang tindih, dengan Itachi yang secara terang-terangan telah ditendang keluar dari jajaran tinggi perusahaan, upaya kudeta akan menjadi lebih mudah.
Mikoto benar-benar sakit kepala karena hal ini.
Dengan wajah bertekuk, Mikoto membanting otaknya, berusaha memikirkan alasan mengapa Sasuke melakukan hal bodoh begitu?! Setahunya, anak bungsunya itu tidak terlalu tertarik dengan kekayaan. Dia menjadi pemimpin perusahaan hanyalah karena kakeknya yang menginginkannya begitu. Karena itu, Mikoto benar-benar tidak habis pikir dengan pikiran anak itu.
Belum lagi, baru dua hari yang lalu ... dia akhirnya menemukan kontak Kurenai Yuhi yang asli dan bertemu dengannya kemarin pagi. Kurenai Yuhi tampaknya sudah benar-benar pensiun dari dunia hukum dan beralih menjadi seorang guru di sebuah SMA di Kyoto. Setelah menikah, dia tinggal berdua dengan putrinya, Yutsi, setelah suaminya meninggal dalam kecelakaan, dengan tekun hidup sendirian, melepaskan diri dari kebahagiaan rumah besar orang tuanya yang merupakan bangsawan.
"Aku yakin kamu adalah Kurenai Yuhi yang asli," ucap Mikoto kemarin pada wanita bermata merah gelap itu. Saat itu, Kurenai baru saja pulang dari aktivitasnya mengajar, dan belum pergi ke tempat penitipan anak untuk mengambil Yutsi.
Secara umum, apartemen tempatnya tinggal agak sedikit sempit, terdiri dari dua kamar tidur kecil, ruang tamu, ruang makan, dan dapur yang menjadi satu, toilet, balkon, dan satu ruang baca di sudut apartemen. Mikoto tidak nyaman berada di tempat sempit seperti itu, tapi Kurenai Yuhi ini bisa menjadi kunci untuk kasus penipuan yang dialami anak dan menantunya.
"Apa maksud Nyonya Uchiha dengan mengatakan 'yang asli'?" tanya Kurenai, sambil dengan sopan menyimpan dua cangkir teh mawar di atas meja kaca yang dilapisi taplak meja rajutan berwarna biru tua dan toska.
"Kamu tahu siapa aku, kan?" tanya Mikoto balik.
Kurenai mengangguk mantap. "Tentu saja, Nyonya. Anda adalah ibu pemilik perusahaan Uchiha. Bagaimana pun, dunia bisnis Jepang sangat sempit."
Mikoto mengangguk. Sekarang, dia menyadarinya. Kurenai adalah seorang dari Keluarga Yuhi, putri Anzu Yuhi, bos mafia yang menguasai Shinjuku dan sebagian wilayah Kabukicho dan China Town.
"Mengapa kamu memutuskan untuk menjadi guru dan tinggal dengan menyedihkan di apartemen sempit?" tanya Mikoto lagi.
Kurenai sedikit kaget dengan pertanyaan berbau privat seperti itu, tapi dia tahu siapa itu Mikoto Uchiha. Mikoto telah menjadi pemilik perusahaan Uchiha tempat ayahnya bernaung. Jika Kurenai menyembunyikan sesuatu, Mikoto pasti langsung tahu, dan itu bisa dijadikan bumerang untuk Kurenai dan dapat menghancurkan bisnis gelap ayahnya. Bagaimana pun, hubungan Kurenai dengan ayahnya sangat baik, dan dia sama sekali tidak berniat merusak itu dengan satu pertanyaan yang mudah dijawab.

KAMU SEDANG MEMBACA
Say Something And I'll Give You Up {END}
Fiksi Penggemar|FANFICTION STORY| Judul : Say Something And I'll Give You Up Genre : Romance, Drama, Slice of Life, Comfort, Minor Angst Length : 28 chapters + Epilog Aired : June, 2019 Status : Completed •Spoiler• "Katakan sesuatu .... Katakan sesuatu dan aku ak...