4 - MEET THE HARRISON

608 34 0
                                    


AUTHOR POV

Harrison group , sebuah perusahaan Industri terbesar se Amerika selalu penuh dengan hiruk pikuk wanita dan pria yang bersetelan rapi, wara wiri memenuhi gedung perkantoran terbesar dengan seratus lantai itu.

AUTHOR POVHarrison group , sebuah perusahaan Industri terbesar se Amerika selalu penuh dengan hiruk pikuk wanita dan pria yang bersetelan rapi, wara wiri memenuhi gedung perkantoran terbesar dengan seratus lantai itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" good morning Mr. Harrison..." semua pegawai berjajar rapi begitu mengetahui seorang laki-laki awal tiga puluhan berjalan memasuki gedung perkantoran termewah di New York itu.
Seorang bujangan pria paling tampan , kaya dan diminati saat ini.

Kevin Harrison, CEO sekaligus pemilik harrison group yang menjadi pusat kamera papparazi dan mata kaum hawa saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kevin Harrison, CEO sekaligus pemilik harrison group yang menjadi pusat kamera papparazi dan mata kaum hawa saat ini.

---
GAB POV

Aku berjalan dengan anggun memasuki kantor yang mengatasi masalah industri hiburan terbesar di New York, apa lagi kalau bukan Harrison Group, pemilik rumah produksi dan agensi terbesar paling ternama.
aku mendengar mereka baru saja membuka brand fashion baru dalam dunia mode, aku tidak menyia-nyiakan hal itu dan langsung mengikuti pendaftaran casting nya, oopss sebenarnya gabriella lah yang mengikuti pendaftaran nya, tapi karena sekarang aku didalam tubuh wanita ini, aku yang harus menggantikan nya pergi casting.
" selamat siang , saya gabriella calandra, saya memiliki janji untuk melakukan casting untuk produk HRdress , saya harus kemana ?" tanyaku pada recepcionist begitu aku sampai di lobby Harrison Group. " ahh... ruang casting ada di lantai 49, mari saya antar.." jawab wanita cantik didepanku dengan senyum yang ramah.

Aku memasuki ruangan besar yang di dominasi warna putih dan cermin cermin besar ala studio tari di sekitar ruangan. Sudah ada beberapa model lain yang sedang duduk berjajar disana. Aku mengambil tempat duduk di kursi paling ujung dan menunggu giliran untuk dipanggil, sama seperti yang lain nya.
Aku membaca kedalam masalalu wanita bernama Gabriella ini, dia begitu mencintai pekerjaan nya, dan bekerja sama dengan perusahaan Industri terbesar di Amerika dan Eropa seperti Harrison group pasti menjadi mimpi baginya. " Nona Gabriella calandra... , gilian anda.." seorang wanita muda sekitar tiga puluh tahunan membuyarkan lamunanku, dan memberiku isyarat untuk mengikutinya.
Aku berjalan lambat-lambat memasuki ruangan dengan beberapa kamera dan backdrop yang sudah disiapkan.
" Ms. Calandra...tema pemotretan kita hari ini adalah innocent fairy..." ucap seorang laki-laki tua yang duduk dibelakang meja juri, ah begitu? innocent fairy ? batinku. Kata innocent fairy begitu membuatku tergelitik hingga tak mampu membuatku menahan untuk tertawa. "reaksi macam apa itu ?" aku mendengar suara bariton seseorang yang terdengar begitu dingin dan menusuk. Aku menoleh ke sumber suara, seorang laki-laki awal tiga puluhan, dia sedang duduk di kursi Juri paling ujung, astaga dia tampan! dia benar benar tampan! tapi apa itu ? aura gelap ? laki-laki ini memiliki aura gelap ?
Aura gelap, warna aura abu kehitaman, menujukan bahwa orang yang memiliki aura tersebut adalah orang yang merasa paling tidak bahagia di dunia ini, tidak ada yang dipercainya, apa lagi yang berhubungan dengan keajaiban dan kebahagian .
Aku melihat nama Kevin Harrison terukir didepan dia duduk. Kevin Harrison ? Harrison ? Harrison company ? dia pemilik perusahaan besar ini sungguh ? dia jelas, tampan, kaya dan pastinya tidak hanya memiliki satu orang wanita disisinya, lalu kenapa dia tidak bahagia, batinku.
" ah.. maafkan saya Mr. Harrison.." sahutku kemudian. " apa menurutmu tema ini lucu? apa yang kau tertawakan !?" ucapnya tajam. rahangnya mengeras, dan tatapan nya begitu mengintimidasi.
" kau tidak percaya pada mahkluk bernama peri ? " sahutnya sarkas. laki laki itu tertawa mengejek. "kalau begitu, kau bukan yang kami cari Nona, silahkan meninggalkan tempat ini.." imbuhnya.
Aku mengangguk , " ini mengherankan tuan, aku percaya peri... aku sangat percaya, aku tertawa bukan karena tema pemotretan hari ini, tapi aku kira anda membuat tema yang tidak sesuai dengan kepercayaan anda.." jawabku dengan nada setenang mungkin. " apa katamu ?" Kevin tampak terkejut dan bingung dengan kalimatku. " aku pikir anda yang tidak percaya dengan makhluk bernama peri..." senyumku." bisa kita mulai ?" aku mengalihkan pembicaraan sebelum laki-laki itu bisa melanjutkan.
" bawakan kostumnya, " seorang pria tua yang pertama berbicara tadi memberi isyarat pada pegawainya. " kau ingin memperbaiki atau memakai makeup Ms ..?" tanya nya ramah. Aku menggeleng. "tema nya innocent, bukan ? aku akan mencoba nya dengan tampilanku saat ini saja.." tolak ku.
---
Aku berbohong. aku memang tertawa karena judul pemotretan ini, Innocennt fairy, yang benar saja.. kalau kalian mengenal peri diduniaku, mereka sangat amat jauh dari kata inncocent. hahhaha.
Aku membiarkan kilatan Blitz kamera menyapu wajahku, dan menunjukan pose pose terbaik yang bisa kulakukan untuk mendapat pekerjaan ini.

Aku membiarkan kilatan Blitz kamera menyapu wajahku, dan menunjukan pose pose terbaik yang bisa kulakukan untuk mendapat pekerjaan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku bisa melihat dengan jelas kekaguman setiap orang yang duduk dibalik meja juri itu, tapi begitu aku melihat manik abu yang mengelap itu, aku tidak bisa mendapat gambaran apapun tentang nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

aku bisa melihat dengan jelas kekaguman setiap orang yang duduk dibalik meja juri itu, tapi begitu aku melihat manik abu yang mengelap itu, aku tidak bisa mendapat gambaran apapun tentang nya. Laki-laki bernama Kevin Harrison itu mencuri perhatian ku, bagaimana bisa aku tidak bisa mendengar atau mengintip apapun yang sedang dipikirkan dia saat ini ? sial... sepertinya aku tertarik padanya.

G A B !   (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang