20 - JEALOUS BOSS ?

393 25 0
                                    


KEVIN POV

Aku benar benar merasa ingin mencekik laki-laki ini, saat ini juga, kalau saja aku tidak mengingat dimana kami sekarang. Aku mengepalkan jari jariku setiap kali melihat laki-laki yang dipanggil V oleh gab ini terus berusaha membuat sentuhan sentuhan kecil di tubuh ramping gadis di samping nya. Tuhannn... cobaan macam apa ini ? Aku berdeham setiap kali melihat V memainkan rambut atau jemari gab, semua itu membuatku tidak nyaman.

" aku cukup sering mendengar nama mu sebagai salah satu designer muda terbaik, tapi aku tidak menyangka penampilanmu seperti ini .." ucapku berusaha memperdengarkan nada datar. "seperti apa maksud anda Mr. Harrison ?" tanya laki laki bernama felix itu dengan tawa renyah nya yang entah kenapa tidak kusukai.
" ah.." aku tertawa mendengar pertanyaan nya. " tentu saja penampilan yang membuat para wanita tidak bisa mengalihkan pandangan nya padamu.." ucapku masih dengan nada datar yang berusaha kupertahankan. Aku menatap gab yang terlihat salah tingkah dengan kalimatku barusan.
Laki laki bernama Felix itu kembali tertawa mendengar pernyataanku. "anda terlalu memuji, anda yang terlihat lebih diinginkan Mr. Harrison... bahkan anda memiliki kelompok penggemar.." jawabnya.



AUTHOR POV

Gab benar-benar tidak merasa nyaman dengan situasi yang membelitnya saat ini. Gadis itu bingung bagaimana harus menghadapi cinta pertama gab dan orang yang disukai nya secara bersamaan. Ini memang jiwanya, tapi tubuh ini milik gab, Gabriella.
Gab salah tingkah sampai menjatuhkan minuman keatas kemeja nya. "ah.. aku akan ke kamar mandi.." ucapnya buru buru pergi meninggalkan Kevin dan V yang masih duduk di meja resto.
"sial sekali.. pakaian dalamku hampir terlihat, aku harus segera mengganti kemejaku.." runtuknya. Gab memperhatikan situasi disekitar toilet , memastikan tidak ada siapapun disana.


" kenapa princess lama sekali ?" V bertanya, dan kevin hanya menggeleng. "aku akan menyusulnya, permisi Mr. Harrison.." ucapnya ramah.

Gab memejamkan mata dan dalam sekejab kemeja putih basahnya telah berganti menjadi sebuah mini dress pink yang tampak sangat cantik di tubuhnya.

Gab memejamkan mata dan dalam sekejab kemeja putih basahnya telah berganti menjadi sebuah mini dress pink yang tampak sangat cantik di tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu membenarkan makeup nya dan segera keluar dari kamar mandi. Tanpa disadari sepasang mata tampak terkejut mengamati apa yang baru saja dilakukan nya.


GAB POV

" Maaf aku sedikit lama.." ucapku begitu aku kembali ke tempat duduk ku. "kau mengganti pakaian mu ? "tanya V memperhatikan dress yang kukenakan. "ah iya, aku membawanya didalam tas, aku selalu membawa pakaian cadangan di dalam tas ku untuk berjaga-jaga" kilahku. "ah, princess dimana kau menginap? aku akan mengantarmu kembali ke hotel.." ucap V terdengar sopan saat menawarkan tumpangan nya. Aku buru-buru menggeleng menyadari ekspresi tidak senang yang diperlihatkan Kevin. "tidak perlu.." balasku. "aku.."belum selesai aku mengutarakan kalimatku, tiba tiba kevin juga berbicara. " kami akan pergi bersama, ada hal penting yang harus kami bahas.." sahutnya datar. Aku ragu tetapi mengangguk. "okay, bye then, princess.."ucap V berpamitan. V mendekatkan wajahnya dan mendaratkan kecupan singkat di pucuk kepalaku, membuatku terkesiap. "bye.." ucapnya lembut sebelum berjalan mendului kami keluar dari restaurant.

KEVIN POV

"ada yang mau kau katakan ?" tanyaku sinis begitu kami sudah berada didalam porsche milikku. Gab menoleh dan mengamati wajahku dengan ekspresi bingung. sial. gadis ini membuatku kesal. "siapa felix ?" tanyaku datar. Gab mengalihkan pandangan nya ke jalanan di depan. "aku rasa dia adalah cinta pertama Gab.." ucapnya lirih hampir tidak terdengar. apa yang dia maksud ? dia adalah gab ? kenapa mengatakan dirinya sendiri seolah orang lain? "jadi.. dia cinta pertamamu?" ulangku dengan nada skeptis, membuat gab terkejut. Gab mengangguk dengan ragu. "sudah berapa lama kalian tidak bertemu ?" tanyaku lagi. "sudah lama, cukup lama , mungkin.." gab terdengar tidak begitu yakin dengan kalimatnya sendiri, membuatku bingung.
" bisakah kita cepat kembali ke hotel ? aku rasa aku tidak enak badan.." ucapnya dengan suara parau. Aku menyadari dia mulai tidak nyaman dengan obrolan ini. astaga ada apa denganku ? kenapa aku terus mencecarnya dengan pertanyaan tentang laki-laki itu ? apa aku cemburu ?.
Aku melajukan porscheku dengan kecepatan tinggi agar kami bisa segera sampai ke hotel.

G A B !   (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang