23 - THE TRUTH

382 30 0
                                    


GAB POV

" Kakatan siapa dirimu yang sebenarnya gabriela calandra..?" tanya Kevin tiba tiba menyudutkanku. aku terkejut. Apa yang dia maksud dengan pertanyaan nya ?
"a.. apa maksudmu ?" aku balik bertanya dengan ekpresi datar yang coba kubangun di wajahku. Kevin menatapku semakin tajam, rahangnya mengeras. Dia marah ?.
" damn it ! just tell me the truth gab , who are you..?" tanya nya dengan nada frustasi. "atau harus kuganti pertanyaan nya ? what the hell are you ?" tanya nya membuat badai dalam ketenangan jiwaku.


KEVIN POV

Damn, kenapa gadis ini tidak berterus terang saja ? apa yang dia coba sembunyikan ?
"apa kau tahu gab , aku hampir frustasi beberapa hari ini memikirkan mu.." ucapku lirih. "aku terus memikirkan hal hal aneh dan tidak masuk akal tentang dirimu .." imbuhku. "aku sudah mencoba menyangkalnya, tapi kejadian aneh itu semakin berulang, aku fikir aku salah lihat atau bahkan gila, sampai kejadian di resto saat itu ..." ucapanku mengambang , kembali pada saat kejadian dimana aku , gab dan felix makan malam bertiga.



FLASHBACK, PARIS DUA MINGGU LALU

" kenapa princess lama sekali ?" V bertanya, dan aku hanya menggeleng. "aku akan menyusulnya, permisi Mr. Harrison.." ucapnya ramah. "tidak usah, " sahutku. "biarkan aku yang menghampirinya, ada banyak orang disini, aku tidak mau brand dan model utamaku terkena scandal.." imbuhku. Aku berdiri dan segera menyusul gab di kamar mandi. Aku mengetuk berkali kali tapi tidak ada sahutan , apa dia tidak mendengarnya ?"gab..." ulangku memanggilnya. masih tidak ada sahutan. Dengan ragu aku membuka pintu kamar mandi dan melihat gadis itu berdiri di depan cermin wastafle , aku mengedarkan pandangan kesekitar dan tidak melihat ada orang lain disana, baru saja aku akan masuk dan memberikan jasku kepadanya ketika aku melihat kejadian itu, rasanya sepertidejavu. Aku melihat gab mengganti pakaian nya dalam hitungan detik, blouse putih yang basah itu tiba tiba berganti dengan dress pink dalam sekejab, apa yang baru saja kulihat ? apa aku bermimpi ? batinku. Aku mengurungkan niatku untuk menghampirinya dan buru-buru kembali ke meja makan tempat Felix menunggu kami.
FLASHBACK END



Gab terlihat semakin terkejut mendengar ceritaku barusan. "damn , just tell me the truth..." ucapku frustasi. " diatap, ya benar... aku juga melihatmu melakukan itu di atap harrison group building.. saat aku mabuk, kau membawaku masuk tanpa menyentuh kode kamarku, dan saat menyelamatkan ku di sungai seine bagaimana kau melakukan semuanya ? " cecarku, membuat gab merasa tersudut. Gab menatapku ragu , gadis itu menggerakkan tangan nya dan menelangkup kedua wajahku. Mataku membeliak begitu aku merasa melihat potongan potongan kejadian yang terasa seperti mimpi, tapi ini bukan mimpi, aku tahu aku dalam keadaan sadar saat ini.
"k..kau..?"ucapku gugup begitu gab menyelesaikan aktifitasnya tadi. ini gila ! gab bukan manusia normal... dia seorang peri ? apa itu nyata ? apa yang baru saja dia lakukan ? menunjukan masa lalu padaku ?.
" apa yang baru saja terjadi ? " tanyaku lebih kepada diri sendiri. " itulah alasan kenapa aku mengatakan kau tidak percaya peri pada saat pertama kita bertemu, aku bisa membaca auramu, aku tahu kau tidak percaya keajaiban , karena itu aku berfikir bagaimana bisa seseorang yang tidak percaya adanya keajaiban membuat tema tentang pemilik keajaiban itu sendiri.." suara Gab terdengar begitu lirih dan ragu. Aku tersenyum kearah nya, membuat gab bingung dan terkejut.
" siapa saja yang tahu tentang dirimu ?" tanyaku. Gab mengeleng. "hanya kau" jawabnya singkat. Aku mengamati maniknya yang menggelap. "sial..!" makiku kesal. Gab bingung melihat reaksi ku. " siapapun atau apapun kau, aku tidak peduli, kau yang sudah membuatku seperti ini kau harus tanggung jawab"ucapku membuat gadis itu menautkan alisnya. "aku telah jatuh hati padamu, sudah sangat dalam dan tidak ada jalan kembali.." imbuhku, meraup bibir ranum nya, gab terkesiap dan terkejut atas perbuatan ku, meski bingung tapi tidak menolak, gadis itu membiarkan aku mencium nya semakin dalam. aku tidak bisa berhenti, setiap orang memiliki rahasia, bahkan diriku, aku tidak peduli siapapun sebenarnya dirinya, aku hanya sangat menginginkan nya.
" dengar, aku satu satunya bagimu, jangan pernah berbagi rahasia apapun dengan yang lain, kau hanya boleh membagi tangis atau tawamu bersamaku, kau hanya boleh memikirkanku.." ucapku menghentikan ciumanku untuk membiarkan paru paru nya memasok oksigen kembali. "kau mengerti?" aku memastikan kalimatku padanya, dan kembali menciumnya setelah mendapatkan anggukan darinya.
Kami masih berciuman sampai merasa seseorang masuk kedalam ruangan " sir ada dok...astaga maafkan saya.." ucap albert yang tidak sengaja melihat pemandangan yang tidak seharusnya dia lihat. Gab buru buru membuang wajahnya kearah lain. Aku mendegus dan menatap albert tajam. " saya akan kembali nanti.." sahutnya sebelum menutup pintu ruangan dan keluar. Gab melirik kearahku dan tertawa, tawa yang sangat menular.

GAB POV

" kau tidak takut padaku . . . ?" tanyaku begitu kami duduk bersama di sofa di dalam perpustakaan pribadi miliknya yang sangat besar. Kevin terkekeh mendengar pertanyaanku barusan. "bahkan jika kau hantu sekalipun, kalau kau secantik ini, laki-laki mana yang tidak akan membawamu pulang ?" candanya membuatku kesal.bagaimana bisa dia menyamakan ku dengan hantu ? dasar !
" jadi apa tujuanmu kemari ?" tanyanya membuatku terkejut.

G A B !   (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang