25 - REALITY

381 28 0
                                    


GAB POV

Ini aneh, bukankah aku sudah membuat Kevin Harrison bahagia selama beberapa saat ini, tapi kenapa batu permata di cincinku tidak juga memutih ? semua nya bersinar terang ketika laki-laki itu bahagia dan tertawa bersamaku, tapi kenapa kembali berwarna biru setelahnya ? entahlah... aku tidak tahu harus sedih atau bahagia, karena setidaknya aku bisa sedikit lebih lama bersama nya.
---
Aku merapikan seluruh alat makeup ku dan berjalan keluar kamar. Hari ini aku akan pergi dengan Kevin, eitss... ini hanya tentang keperluan pekerjaan, hanya itu.

 ini hanya tentang keperluan pekerjaan, hanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihat Kevin keluar dari mobilnya dan berjalan memasuki mansion ku, dia tampak cukup berantakan tidak seperti biasanya, ya meskipun kuakui dia masih terlihat tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihat Kevin keluar dari mobilnya dan berjalan memasuki mansion ku, dia tampak cukup berantakan tidak seperti biasanya, ya meskipun kuakui dia masih terlihat tampan. apa dia masih sulit tidur dan bermimpi buruk ? sebenarnya apa yang terjadi dengan masa lalu nya ? kenapa dia begitu ketakutan setiap kali bermimpi ? .
" morning . . ." Kevin mendaratkan ciuman singkatnya di pucuk kepalaku. " kau tidak tidur ?" tanyaku membuatnya bingung. "kau cukup berantakan.." imbuhku. Kevin tertawa, " kau benar.. aku hanya terlalu lelah mengurusi diriku sendiri.." jawabnya dengan tawa lemah yang juga kusukai darinya. "kalau begitu carilah istri Mr. Harrison..." candaku sebelum masuk kedalam mobilnya.
"mau kubantu rapikan ?" tanyaku begitu kami sudah berada di dalam mobilnya. Kevin tertawa. "itu akan sangat menyenangkan, tapi kita tidak punya banyak waktu.." ucapnya skeptis. "aku hanya butuh beberapa detik.." sahutku membuat dia urung menyalakan mesin mobilnya. Aku tersenyum menatap ekspresi kebingungannya saat ini. Aku memejamkan mata, dan membayangkan wajah bersih dan tampan nya yang begitu kukagumi, dalam beberapa rambut rambut halus yang mulai tumbuh disekitar rahangnya menghilang. " done " ucapku membuka mata. Aku memberinya isyarat untuk melihat ke spion miliknya. Dan benar saja Kevin terkejut, dengan wajah nya yang sudah rapi bersih dan segar seperti biasanya.
Kevin menatapku penuh kekaguman, "tidak perlu berterimakasih Mr. Harrison, itu tugasku bukan..? ya... setidaknya sebelum kau menemukan seorang istri.." candaku, membuat ekspresinya berubah. "kalau sudah ada yang seperti mu, wanita seperti apa lagi yang harus kucari ? aku hanya perlu membeli sebuah cincin, memesan restoran mewah , menatap mu penuh cinta dan mengatakan will you marry me ... maka semua beres.. untuk apa aku harus repot mencari yang lain nya ?" jelasnya membuat aku tidak tahu harus bereaksi bagaimana. Aku senng tentu saja, tapi bukankah ini menyedihkan kalau mengingat realita aku akan segera menghilang dari bumi begitu tugasku seleseai. Memikirkan nya saja membuat moodku rusak seketika. Aku memaksakan seulas senyum sebelum Kevin kembali berkonsentrasi dengan kemudinya.

---
Kami baru saja menyelesaikan meeting dengan pemilik bangunan yang akan kami gunakan untuk syuting iklan dan pemotretan berikutnya minggu depan. Baru saja kami akan kembali ke Harrison Group building ketika aku melihat V berdiri disamping mobilnya yang diparkir di depan gedung. " v ? " sapaku ragu, aku melihat perubahan ekspresi kevin yang tampak malas melihat laki-laki yang baru saja kusapa. "apa yang kau lakukan ?" tanyaku. V tersenyum dan berjalan kearah kami, " hi princess, long time no see , miss you so bad.." V memeluk ku tiba tiba , membuat rahang kevin mengeras. Aku buru buru melepas pelukan V begitu menyadari pandangan kevin mengglap dan menatapku tajam. " makan siang berdua princess ? " tanya V seolah tak menghiraukan keberadaan kevin saat ini. Aku diam dan ragu, bagaimana aku bisa menolak V , apa terlalu mencurigakan kalau aku terus menolaknya ? apa dia akan mengira aku bukan gabriella yang sesungguhnya nanti ? . Baru saja aku akan membuka mulutku ketika aku mendengar kevin berbicara , " sorry felix, we've already made an appointment... and , it's urgent.." ucapnya membuatku terkejut. Seingatku aku tidak memiliki janji dengan siapapun saat ini. "wow... you must be so busy, princess... " sahut V skeptis, membuatku merasa canggung dalam situasi ini. " kau selalu kemana mana dengan bos mu, orang akan mengira kalian sepasang kekasih nanti.." candanya mengusap pelan pucuk kepalaku. Kevin mengepalkan tangan nya dan berusaha terlihat tenang, " see you Felix, and have a good day . . ." imbuh kevin menepuk pelan pundak V dan mengisyaratkan ku untuk masuk kedalam bugatti hitam miliknya.

AUTHOR POV

" DAMN IT...!!" runtuk V kesal dengan sikap kevin barusan. Laki-laki itu terus mengamati mobil Kevin yang mulai menghilang.

" Gabriella calandra , aku akan mendapatkanmu meski bagaimanapun caranya , lihat saja nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Gabriella calandra , aku akan mendapatkanmu meski bagaimanapun caranya , lihat saja nanti . . . "ucap V lirih sebelum melajukan mobil nya kencang meninggalkan tempat itu.



haduh... V ini siapa sihh sebenernyaaaa ?? kok tiba tiba pengen milikin si Gab ? author nim ikutan bingung nih . . . . wkwkwk

G A B !   (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang