[ KEESOKAN HARI NYA , HARRISON GROUP ]
AUTHOR POV
Gab melangkah terburu buru menuju ruang kevin begitu albert memberitahu kalau Kevin memanggilnya.
" ada apa Mr. Harrison ?" tanya gadis itu gugup begitu sampai di ruangan dengan aroma parfum yang familier untuknya. "aku ingin berbicara tentang kemarin ..." ucap Kevin ragu membuka percakapan diantara mereka. "ah.. jangan khawatir Mr. Harrison, tidak akan ada yang tahu
ten ..." baru saja gab akan menjelaskan sesuatu ketika Kevin memotong kalimat gadis itu. " itu bukan kesalahan.." potong kevin, mengejutkan Gab. apa maksudnya ? gab bertanya dalam hati.
" aku melakukan nya karena memang aku mau, itu benar dan aku tidak menyesalinya .." Kevin menambahkan. Membuat Gab semakin bingung. Gab hanya mencoba tersenyum dan mengamati ekspresi Kevin yang tak terbaca, gadis itu semakin frustasi dibuatnya.
---
Kevin turun dari ruangan nya dan sedikit tersenyum kepada beberapa karyawan kantornya. apa ini ? apa aku bermimpi ? Mr. Harrison tersenyum ? padaku ? apa dia gila ? apa dia baru saja mengalami kecelakaan dan gagar otak ? apa dia menderita amnesia atau DID ? apa dia mencoba membangun imej ? semua pertanyaan hanya mampu disuarakan setiap karyawan Harrison Group di lubuk hati mereka yang paling dalam hingga siapapun tidak akan pernah bisa mendengarnya, termasuk New Mr. Harrison, pemilik tempat mereka bekerja kecuali Tuhan, dan... mungkin gadis cantik bernama Gabriela calandra yang baru saja berlari kecil dibelakang Laki-laki pemilik Harrison Group itu.
GAB POV
" Untuk apa kita kemari Mr. Harrison ?" tanyaku begitu mobil Mr. Harrison yang dikendarai albert berhenti disebuah butik ternama di New York. " kau akan mencoba pakaian disini.." Mr harrison tidak mengalihkan pandangan dari tablet yang digenggamnya.
" kenapa harus kemari, aku tidak sedang ingin berbelanja..."runtuk ku lirih.
" albert, tolong antar Ms. Calandra masuk, setelah itu antar aku ke pertemuan dengan pemilik Royal brand .." ucap laki-laki itu datar." Gab, ayo turunlah.." albert membuka kan pintu mobil untuku, dan aku hanya bisa turun menuruti nya. " tunggu.." ucap Mr. harrison mengejutkan kami berdua. "albert, kenapa kau memanggil nama depan nya ?" Mr. harrison bertanya dengan nada datar yang tidak kusuka darinya. "ah.. nona calandra sendiri yang ingin saya memanggil nama depan nya, karena itu membuatnya lebih nyaman.." jelas albert sebelum menemaniku masuk kedalam butik.
KEVIN POV
Sudah hampir lewat lima belas menit dari jam acara, kenapa gadis itu masih belum datang juga ? aku terus mencoba melakukan panggilan ke ponselnya tapi tidak aktif ? kemana sebenarnya gadis itu ? ini pertemuan penting yang sudah susah payah kuatur untuk menaikan nama brand kami dan namanya sebagai model tapi kenapa dia tidak datang ? Aku mengetuk ketuk kaca mobil dengan kesal sampai aku meihat seseorang keluar dari mobil yang baru saja dibukakan pintu nya oleh albert, itu pasti dia, batinku. Aku melihat Gab keluar dengan gaun berwarna putih yang membuatnya terlihat seperti malaikat. dia sangat cantik. Pilihan gaun yang sangat cocok dengan pesta pengumuman brand baru fashion yang dikeuarkan Harrison Group tahun ini.Aku berjalan menyusul gab yang sudah lebih dulu memasuki hall acara. Aku cukup puas melihat design tempat acara yang elegant dan classy ,
Aku menyusul langkah Gab dan berdiri disampingnya . "Thanks for coming tonight, we are celebrating the new face and brand of our fashion style, HarDess... Let's enjoy the party.." ucapku membuka pesta yang disambut dengan lantunan lagu beat dari DJ diujung ruangan.
AUTHOR POV
Gab hanya duduk dikursinya sambil mengaduk aduk minuman didepan nya dengan malas, dia tidak begitu menyukai pesta, tidak sebagai peri maupun manusia. Kevin berjalan mendekati gadis yang sudah tampak akan mati karena kebosanan. "shall we dance . . . ?" ucap Kevin menawarkan lengan nya pada Gab, tapi gadis itu menggeleng. " aku tidak bisa menari, bahkan semasa masih di the hil..." gab menghentikan kalimatnya sendiri, dia hampir keceplosan lagi. "I'll teach you then ..."Kevin menarik tangan gab dan membawa gadis itu kelantai dansa. "So, Miss tolong katakan apa maksud ucapanmu tempo hari..?" Kevin bertanya sembari mengikuti alunan lembut musik yang sedang diputar. Gab memutar bola matanya "yang mana maksud anda Mr. Harrison ... aku tidak bisa membaca pikiran anda.." jawab gadis itu asal. Kevin hanya mendengus. Kevin terkesiap begitu merasakan lengan kecil memeluk lehernya. Gab menyandarkan kepalanya yang ringan di dada bidang milik Kevin, membuat laki-laki itu bergidik tak kentara. Meski bingung tapi tidak menolak. "kenapa ini terasa begitu menenangkan bagiku Mr. Harrison? bukan kah tugasku hanya membuatmu bahagia ? kenapa malah aku yang merasa bahagia ? " gab bergumam tidak begitu jelas.
KEVIN POVApa yang sebenarnya dimaksudkan gadis ini ? kenapa dia selalu saja berbicara tentang membuatku bahagia ?
" kepalamu berat.." Ucapku begitu sadar kami di tempat umum saat ini. Aku sedikit mendorong tubuhnya menjauh, membuat dia menatapku kesal. " merusak suasana ..." runtuknya kesal.
Aku menahan tawaku yang hampir saja keluar begitu saja melihat reaksinya barusan. Aku tidak tahu apa itu, tapi apa barusan , hatiku menjadi lebih hangat ? sial, apa yang terjadi padaku?
Belum selesai aku menemukan jawaban atas pertanyaan di otaku ketika aku kembali merasakan seseorang memeluk ku. " akhirnya... aku berhasil.."ucapnya begitu melepas pelukan nya dan menatapku dengan senyum manis nya.
GAB POVAku mendengus ketika dia mendorong kepalaku menjauh dari dada bidang nya yang begitu nyaman, aku melirik cincin di jari tengahku sekilas dan terkejut begitu permata nya berubah warna dan berkilauan.
Sial... jadi.. jadi pelukan membuat dia bahagia ? astaga . . . semudah itu ?batinku. Aku melonjak kegirangan dan kembali memeluknya. " akhirnya... aku berhasil.." ucapnku begitu melepas pelukan dan tersenyum kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
G A B ! (COMPLETED)
RomanceJudul : G A B ! Genre : Fantasy, Romance Main cast : - Gabriella Calandra / Romanova - Kevin Harrison Apa kalian percaya peri ? mahkluk mitos yang digambarkan orang - orang dengan bentuk mungil dan memiliki sayap dipunggung nya ? aku percaya ! tapi...