17 - SWEET PARIS, SWEET COUPLE

428 29 4
                                    


KEVIN POV

" Mr. Harrison ..." suara lembutnya terdengar memecah kesunyian. " hm.." balasku singkat. "aku sudah baik-baik saja, kau bisa melepas pelukan nya.." ucapnya membuatku salah tingkah dan buru-buru melepas pelukan ku. "kenapa kau selalu memanggilku dengan formal . . ." tanyaku mencoba mengalihkan topik. " ah... " sahutnya ragu. "kau terlihat memiliki panggilan cukup akrab dengan albert.." tambahku. "ah.. jadi anda mau kupanggil apa ? Harrison ? Kevin ? Beib ? Darl ?" tanyanya membuatku terbatuk tanpa alasan. bagaimana bisa gadis ini begitu terus terang ? tidak bisakah dia menggendalikan mulutnya untuk menyuarakan apa yang ada di otak nya ?. Aku berdeham dan berfikir cukup lama, " kau bisa memanggil nama depan ku saja.." ucapku tidak yakin dengan kalimatku sendiri, meski panggilan Darl seperti nya terdengar lebih menggoda untuk dipilih, tapi aku harus menunjukan wibawa dan harga diriku saat ini.
" ok.. Kev.." ucapnya lembut sebelum meninggalkan kecupan singkat dipipiku dan bergerak turun dari ranjang nya.aku benar benar tidak tahu lagi harus melakukan apa dengan nya.

GAB POV

Paris Fashin Week berjalan dengan lancar dan memuaskan, segalanya terasa melegakan begitu aku melepas heelsku dan bersiap tidur malam ini, setelah kami kembali ke hotel dari perhelatan fashion terbesar didunia itu. Baru saja aku akan tidur ketika aku mendengar suara telepon hotel berbunyi. "besok kita akan pergi berkeliling dan belanja, bersiaplah pukul sembilan.." suara bariton Kevin terdengar memenuhi telingaku sebelum mengakhiri panggilan sepihak.

---

Aku buru-buru berlari ke kamar mandi dan menyambar asal pakaian di koperku begitu mengetahui sudah jam sembilan kurang sepuluh menit saat ini. aku bangun kesiangan karena streaming drama korea semalam. Aku mendi dengan cepat dan langsung mengenakan kaos , celana dan jaket hitam, aku hanya memakai foundation, menyambar tasku diatas meja dan segera berlari keluar hotel.

AUTHOR POV

Kevin mengetuk-ketuk kemudi mobilnya dan sesekali melihat keluar tapi belum menemukan gab keluar dari hotel.kenapa gadis itu lama sekali ? apa dia lupa ? batinnya.
Kevin baru saja akan menekan tombol panggil di layar ponselnya ketika dia melihat Gab berlarian keluar hotel menuju chevrolet hitam miliknya.

Kevin baru saja akan menekan tombol panggil di layar ponselnya ketika dia melihat Gab berlarian keluar hotel menuju chevrolet hitam miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

gadis itu bahkan masih terlihat seksi meski tidak dengan pakaian yang terbuka, ini bahaya batin Kevin.
Dia bisa saja sangat menginginkan Gab kapanpun, dan dia tidak mau itu terjadi, setidak nya tidak untuk saat ini. dia hanya tidak siap.

" kenapa lama sekali.." kevin berusaha memperdengarkan nada santai dengan suara bariton nya yang khas. " maaf kev, aku kesiangan..." gab langsung masuk dan duduk disamping kursi kemudi dan menatap Kevin dengan ekspresi termanisnya. Membuat laki-laki didepan nya gelagapan.
"apa saja yang kau lakukan semalaman memangnya ..?" Laki-laki itu buru-buru mengalihkan pandangan nya dan melajukan mobilnya dengan santai menyusuri jalanan kota romantis itu.
" aku streaming drama korea.." sahut gab sambil memainkan ponselnya. " drama korea ?" ulang Kevin tak percaya atas apa yang didengarnya. Gab mengangguk sebelum memasang headset ditelinganya sembari sesekali bersenandung kecil.
Kevin merengut melihat gadis di samping nya terlalu fokus dengan ponsel dalam genggaman nya. Sesekali dia melirik Gab tapi gadis itu tidak bergeming dan masih asyik dengan ponselnya.
Kevin memberhentikan mobil nya mendadak, membuat Gab yang tidak mengenakan sabuk pengaman, kehilangan keseimbangan dan tersungkur diatas pahanya. Kevin terkejut.
Gab menggunakan paha kevin sebagai pegangan untuk kembali duduk dengan tegak dan segera memasang sabuk pengaman. " Kev, ada apa ...kenapa tiba tiba .." Gab mengantungkan kalimatnya begitu melihat wajah Kevin yang memerah seperti kepiting rebus.
" ada apa ? apa kau sakit " tanya Gab memperhatikan Kevin baik baik, Gadis itu mengulurkan tanganya dan menyentuh beberapa bagian wajah laki-laki disampingnya. "apa kau demam ? wajahmu merah, dan hangat . . ." ucapnya polos dan cemas.

KEVIN POV

Astaga berasal dari mana gadis ini ? apa dia memang sepolos itu ? batinku kesal.
Aku hampir jantungan begitu dia terjatuh diatas kakiku, meski kulit kami tidak bersentuhan sevara lanngsung, tiap sentuhan nya menimbulkan gelanyar aneh ditubuhku. Wajar saja bukan ? aku laki laki dewasa dan normal. Bagaimana bisa aku tidak berhasrat untuk memiliki nya saat ini. Susah payah aku mengendalikan diriku sendiri dan dia hanya bertanya ada apa denganku ? Apa gadis ini sudah tidak waras ? .

---
" kau menumpang mobilku nona, aku bukan sopirmu, bukan kah kau seharusnya mengajaku bicara atau basa basi ?" runtukku kesal. Gab menyipitkan kedua matanya dan mengangguk. "Iam so sorry, "ucapnya lemah dan memasukan ponselna kedalam tas. "kita akan pergi kemana ..?" tanya nya begitu aku menjalankan mobil lagi. " kita akan sampai.." ucapku datar.
aku juga ingin cepat sampai, aku sudah tidak bisa lebih lama lagi berduaan denganmu didalam mobil seperti ini. batinku.

GAB POV

Kami berhenti di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Paris. "apa yang ingin kau beli ?" tanya nya begitu kami masuk di tempat yang terlihat mewah dan megah itu. Aku menggeleng. "entah.." jawabku singkat." ayo.." ucapnya kemudian menarik pelan lenganku.
Kami berhenti di salah satu toko sepatu hak yang cukup ternama.Deretan sepatu yang tertata rapi di rak kaca ini memiliki harga yang sangat amat tidak murah. aku hanya perlu membayangkan nya saja sudah bisa mendapatkan nya, untuk apa harus membayar semahal ini ? , batinku. Kevin berputar dan sesekali berbicara dengan pramuniaga yang menjelaskan sepatu sepatu yang ditanyakan nya.
Kevin kembali dengan dua pasang sepatu ditangan nya. "coba.." ucapnya mengisyaratkan aku untuk duduk di bangku yang disediakan.
Kevin memasangkan dua sepatu itu secara bergantian.

Kevin memasangkan dua sepatu itu secara bergantian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" perfect

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" perfect.." ucapnya sebelum mensiyaratkan pramuniaga yang sedang berdiri disampingku untuk membungkusnya."oke.. kau mau belanja apa lagi ? " tanya nya, menarik lenganku keluar dari toko itu."kev.. tap.. tapi kita belum membayar.." ucapku bingung. "albert yang akan mengurus semuanya.." jawabnya singkat."barangnya ?" tanyaku. "mereka akan antar ke hotel.." jawabnya masih tak menghiraukan ku dan memandang sekeliling mall. Kami menjadi pusat perhatian saat ini. bagaimana tidak ? penguasa dunia industri dan hiburan berjalan dengan model baru dan bersikap seperti pacar yang memperlakukan pacarnya dengan sangat manis sedang berkeliaran di mall saat ini. mungkin wajah kami akan muncul di majalah besok pagi kalau saja dia hanya pemilik bisnis biasa bukan Harrison, daftar nama paling berpengaruh di dunia.

G A B !   (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang