6. Forest

1.4K 170 21
                                    

THEO

Setelah keluar dari rumah sakit, Luna menawarkanku tinggal di rumahnya yang bak istana. Dari segi fisik, hati dan finansial, gadis itu benar-benar mencerminkan seorang puteri. Kedua orangtuanya menerimaku tanpa banyak bertanya. Katanya semua sebagai balas budi karena aku sudah menyelamatkan anak mereka satu-satunya.

Sebenarnya aku merasa tak enak hati. Terlebih aku berbohong dengan bersikap seolah sedang hilang ingatan. Tapi memangnya bakalan ada yang percaya kalau aku ini dari masa depan?

Bisa-bisa aku langsung dirujuk ke rumah sakit jiwa.

Hari ini Luna mengajakku ke sebuah hutan buatan di dalam kota. Katanya aku butuh udara segar setelah sekian lama terkurung di rumah sakit. Aku mengiyakannya. Lagi pula aku harus mulai menyelidiki zaman ini dan menemukan "dia".

Ternyata ini merupakan kota yang sama dengan tempat tinggalku. Memang tidak sepenuhnya sama, tapi aku bisa mengenali beberapa bangunan dan jalan yang familier.

Salah satu hal yang paling membedakan zaman ini dengan zaman asalku adalah jumlah pohonnya.

Di tempatku bunga dan pepohonan sudah sangat jarang. Semua sudah disulap jadi hutan beton. Terbukti semakin maju kehidupan manusia, kepedulian mereka terhadap sekitar akan semakin mengalami kemunduran.

"Kau suka di sini?"

Luna mengulurkan sebotol minuman dingin yang kuterima dengan senang hati.

"Di tempatku pohonnya tidak sebanyak ini." Aku tersenyum sambil tetap menengadah memandangi dedaunan. Udara sepoi-sepoi terus menerpa tubuhku. Sensasi yang sungguh menenangkan.

"Sudah ingat tempat asalmu?" Luna terdengar antusias. "Di mana?"

Ah, sial. Aku keceplosan.

"Sedikit." Aku memaksakan senyum. "Aku ingat tempatnya gersang."

"Tidak apa-apa! Ingatanmu pasti akan pulih tidak lama lagi."

Maafkan aku, Luna.

"Luna Alysson!"

Meski yang dipanggil itu Luna, aku tetap ikutan berbalik. Di kejauhan tampak seorang lelaki sedang melambai-lambai ke arah kami. Di sebelahku, Luna menghela napas berat.

"Siapa?" tanyaku penasaran.

"Arlo Asher si pengganggu."

Nama itu nyaris membuatku menjatuhkan minuman di tangan.

Tadi Luna bilang apa?

Asher?

Asher?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[End] NightfallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang