8. Asher

1.2K 155 20
                                    

THEO

Akhirnya setelah tiga minggu berada di zaman ini aku menemukan sebuah titik terang.

Asher.

Orang yang harus kulenyapkan demi memperbaiki kekacauan di masa depan.

"Kalau bosan bilang, ya."

Aku mengangguk. Di sebelahku, Luna meneruskan langkah memasuki aula besar tempat pesta ulang tahun dilangsungkan.

Benar, takdir seolah membantu untuk mempermudah rencanaku. Baru beberapa hari yang lalu aku bertemu satu orang Asher, hari ini aku berkesempatan untuk melihat Asher-Asher yang lain.

Seharusnya Luna datang menghadiri pesta ulang tahun adiknya Arlo bersama orang tuanya. Namun, keduanya begitu sibuk dan mereka memintaku untuk menemani.

Sungguh beruntung.

Atau mungkin tidak.

Ada begitu banyak orang. Aku belum pernah menyinggung ini, tapi faktanya aku sangat tidak suka berada di keramaian. Membuatku tidak nyaman. Terlebih di sekeliling orang yang tidak kukenal. Apa gunanya berada di tempat ramai, tapi tetap merasa sendirian? Berkutat di laboratorium jauh lebih menyenangkan.

"Theo!" Arlo datang mendekat dan merangkul bahuku. "Tidak kusangka kau juga datang."

Anak ini terlihat seperti tipe yang mudah dekat dengan semua orang. Ramah dan supel. Tidak sulit untuk menyukainya. Diam-diam aku menghela napas lega.

Syukurlah dia bukan Asher yang kucari.

"Halo, Arlo." Aku membalas sapaannya. "Aku diminta menemani Luna."

"Wah! Kau benar-benar dapat kepercayaannya paman dan bibi." Arlo tersenyum penuh arti. "Padahal mereka sangat protektif pada Luna."

Mungkin karena aku pernah 'meledak' dan menyelamatkan putri mereka?

Seorang gadis datang mendekat. Fiturnya mirip Arlo, dengan rambut hitam ikal dan sepasang mata beriris cokelat. Luna memeluknya dan menyerahkan kado yang sedari tadi ditentengnya.

"Selamat ulang tahun, Alicia."

Alicia Asher. Adiknya Arlo.

Apakah dia orang yang kucari?

Seketika aku tersadar.

Seandainya aku benar-benar berhasil menemukan Asher yang tepat, lalu apa? Membayangkan harus membunuh seseorang masih terasa mengerikan bagiku.Bisa jadi di zaman ini "dia" masih berupa sosok biasa yang tidak bersalah. Kalau benar seperti itu, bagaimana mungkin aku membunuhnya?

 Kalau benar seperti itu, bagaimana mungkin aku membunuhnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[End] NightfallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang