7. Encounter

1.2K 170 4
                                    

LUNA

Arlo Asher punya kemampuan aneh untuk muncul kapan pun dan di mana pun. Aku ingin menarik Theo pergi dari sana, tapi sosok tinggi berambut ikal gelap itu sudah keburu mendekat.

"Aku baru dari rumahmu. Kata bibi kau di sini." Ekspresinya berubah penasaran begitu melihat sosok Theo. "Dia siapa?"

"Kenapa mencariku?" tanyaku langsung ke inti pembicaraan, tidak ingin berlama-lama berurusan dengan Arlo.

Percayalah, pria yang satu ini punya keahlian khusus untuk mempermalukanku di hadapan orang banyak. Inilah akibatnya kalau kau terlalu lama berteman dengan seseorang. Mereka jadi tahu banyak hal tentangmu danㅡuntuk kasus Arloㅡakan dengan senang hati membocorkan semua cerita yang memalukan.

"Memberikan undangan." Arlo mengulurkan sebuah undangan merah muda. "Sweet seventeen-nya Alicia. Datang, ya."

Aku menerima undangan tersebut. Alicia adalah putri bungsu keluarga Asher yang umurnya hanya berjarak satu tahun denganku dan Arlo.

"Baiklah."

"Aku masih belum tahu ini siapa." Fokus Arlo kembali berpindah ke Theo. "Hai, aku Arlo Asher. Kau pacarnya Luna?"

"Arlo!" Kakiku refleks menendang tulang keringnya. Setelah itu aku buru-buru menoleh ke Theo. "Jangan dipikirkan! Dia memang suka bicara seenaknya."

Kudapati Theo memandangi Arlo dengan tatapan yang terkesan menyelidik. Keningnya berkerut, terlihat seperti tengah berpikir keras. Raut wajahnya terlihat tegang. Aku sering melihatnya memasang ekspresi yang sama tiap kali sedang mengotak-atik jam rusak miliknya.

"Arlo mengingatkanmu pada sesuatu?"

"Eh, bukan," jawabnya agak gelagapan. "Theodore Shane. Salam kenal."

"Kau tahu? Aku ini cinta pertamanya Luna."

"ARLO!"

Nah, inilah yang kumaksud. Arlo selalu punya cara untuk mejatuhkan martabatku di hadapan orang lain.

"Dulu waktu kami SMP-"

Karena tidak tahan lagi, aku langsung membekap mulut ember laki-laki itu. Sementara itu, Theo mulai tertawa, membuat lesung pipinya makin tercetak jelas.

"Hal yang normal ketika beranjak dewasa," tukasnya. "Ketertarikan pada lawan jenis, gejolak hormon, laluㅡ"

"Theo juga diam!"

Aku tidak percaya Theo malah menanggapinya dengan serius.

Aku tidak percaya Theo malah menanggapinya dengan serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[End] NightfallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang