Teman Seulgi yang bernama Seungwan tersenyum jahil melihatnya berpenampilan yang tidak begitu enak dilihat. Rambut yang diikat asal, wajah ditekuk dan tanpa polesan makeup. "Jangan bilang kamu tidak tahan bekerja dengan idol? Boss Yunho bahkan melakukan cancel dengan beberapa calon clien-mu karena dia, Seulgi." Celoteh Seungwan sambil berkacak pinggang setelah berada dekat dengan Seulgi. Bilik ruangan Seulgi yang tidak terlalu besar itu memiliki sekat yang kokoh dan dilengkapi pintu."Dia berbeda dengan Jaehyun, Seungwan. Dia membuatku kesal!" Gerutu Seulgi. Seungwan melihatnya sambil terkekeh gemas. "Bukannya kamu lebih sering bersama dengan manajernya? Bagaimana bisa dia membuatmu kesal?" nah, itu dia. Perlukah Seulgi menginformasi Seungwan bahwa tempat audit-nya diganti dari kantor agensi menjadi apartemen pribadi Jungkook? "Tanpa hari dia menginterupsi-ku, wannie. Ada saja pertanyaan yang keluar dari mulut pria itu ketika aku bekerja. Bahkan saat dimana jadwalnya begitu padat kupikir dia tidak banyak bicara. Ternyata pemikiranku salah besar."
Terbesit dalam pikiran Seungwan untuk menggoda Seulgi. Seungwan tiba-tiba menghentikan aktivitas Seulgi yang sedang mengetik itu. "Mungkin dia tertarik denganmu?" Goda Seungwan membuat Seulgi sukses mengibaskan tangan ke udara. "Hei pipimu merona Seulgi!"
"Buang omong kosongmu itu Seungwan!" Kesal Seulgi.
"Yaya mana mungkin dia tertarik denganmu. Statusnya juga taken bukan single."
"Jadi dia memiliki pacar?"
"Yang kudengar begitu sih. Yak! Kau bahkan tidak mencari informasi tentang Jungkook?" Seulgi memutar bola matanya mendengar pertanyaan itu. Dia tidak perduli dengan Jungkook memiliki pacar atau tidak. Yang terpenting baginya itu hanyalah keuangan Jungkook. Pokoknya tidak lebih! Titik! "Buat apa mengetahuinya? Biar jadi bahan gosip? Buang waktu saja." Seungwan pun mengeluarkan cengiran khas-nya. Begitulah Seulgi, orangnya to the point dan tidak bisa diajak bercanda. Seungwan pun memakluminya. Lalu bagaimana Seulgi bisa mendapatkan pasangan hidup jika dia tidak merubah karakternya yang terkesan kaku itu?
*^*
Panas teriknya matahari kota Seoul tidak menembus dalam ruangan itu. Pendingin ruangan yang ada sangat berfungsi dengan baik. Bahkan terlihat masih baru, dan sepertinya hanya dipersiapkan untuk Seulgi dan asistennya. Seulgi mengamati ruangan itu dari luar. Dia datang bersama dua asistennya, Doyoung dan Jisoo. "Sayang tunggu!" pekikan jungkook terdengar. Seulgi terkesiap. Dia berbalik memperhatikan kedua asistennya yang ternyata sama kagetnya dengan dia. Ketiganya hanya diam seribu bahasa, sambil memberikan kode berupa lirikan mata.
Mereka bertiga belum bergerak masuk karena ternyata seorang gadis muncul dan bersiap ingin masuk kedalam ruangan dimana tujuan Seulgi bersama asistennya tapi Jungkook mengentikannya tepat di hadapan Seulgi. Dia tidak tahu harus bagaimana sekarang. Ingin cuek, mengatakan permisi, tapi dirasa tidak mungkin. "Lalisa sayang, dengarkan penjelasanku hm?" Oh tidak. Seulgi baru tahu bahwa gadis itu ternyata adalah pacar Jungkook. Seulgi ingin pergi menjauh, tapi dirasa tidak memungkinkan. Pokoknya dia tidak tahu harus bagaimana. Ini terlalu mendadak. "Apalagi yang harus dijelaskan? Kamu bahkan tidak mengizinkanku tidur disini walaupun beda kamar. AKU INI SEBENARNYA SIAPANYA KAMU SIH?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Iwis
Fanfiction[completed] Semuanya berawal dari Seulgi yang berniat ingin bebas dari segala yang diatur oleh keluarganya, dan Jungkook yang didesak untuk berkeluarga. Bagaimana kisah mereka? Iwis means certainly For dearest kalliopius, cloudies ☁️ Impressive top...