27. Ending Scene

831 118 43
                                    


Kala itu langit begitu mendung dan sepertinya akan turun hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Kala itu langit begitu mendung dan sepertinya akan turun hujan. Hal itu sepertinya menandakan suasana hati Seulgi. Hati Seulgi benar-benar sakit. Dia sudah tidak tahan lagi dengan semuanya. Jungkook dulu berjanji bahwa dia akan menghubungi pengacaranya untuk menghapus kontrak itu. Tapi ini apa? Sial! Bisa-bisanya Seulgi tertipu. Dia sangat merasa kecewa kali ini.





Dia tidak ingin lagi kembali ke rumah. Tapi berhubung waktu masih siang dan setahunya Jungkook memiliki jadwal yang akan selesai pada waktu malam, maka Seulgi dengan terpaksa bergegas kembali ke rumah dan siap mengemasi barang-barangnya untuk dikembalikan pada apartemen miliknya. Dia ingin merutuki dirinya sendiri karena telah sangat salah dalam membuat keputusan besar ini. Namun logikanya berkata lain. Untuk apa menyesali semua yang telah terlanjur terjadi? Toh semuanya adalah pilihan dari diri sendiri. Lebih baik langkahkan kaki dan tata kembali masa depan nanti.





"Nona Seulgi kenapa terburu-buru? Ada apa?" Tanya sang bibi heran melihat majikannya sedang mengemasi barang yang ada didalam kamar. Sebagian barang dilihatnya sudah tersimpan rapi didalam box. Dia melihat Seulgi yang bekerja seolah dikejar sesuatu. "Waktuku tinggal disini sudah habis, bi. Jadi aku harus segera pindah." Jawab Seulgi yang masih fokus dengan kegiatannya. "Sebelum Jungkook datang aku harus pergi. Bisakah bibi membantuku?" Dan dia pun berterima kasih kepada bibi yang tanpa banyak tanya lagi membantu Seulgi.







*^*






"No more crying, Seulgi. This is your decision!" Gumamnya sambil memegang erat stir mobil miliknya. Dihapusnya secara paksa airmata yang menjadi penyebab dari dirinya sesak. Ditatapnya kembali rumah besar nan megah itu setelah menstarter mobilnya. Semua barang Seulgi sudah diangkat dari rumah itu tanpa sepengetahuan Jungkook. Tidak, dia tidak ingin melihat eksistensi Jungkook lagi setelah semuanya berakhir.





Setelah memastikan semua barangnya sudah sampai di apartemen, dia meminta bantuan Seungyoon. "Hah?! Kenapa kau ingin cerai? Bukannya kau sudah berjanji padaku bahwa Jungkook adalah yang terakhir?" Jelas pria itu kaget dengan keputusan Seulgi. Dilihatnya kembali raut wajah Seulgi yang sekarang tampak seperti mayat hidup, dia tahu ini bukan saatnya mencerca. Seulgi terlihat amat sangat menyedihkan dari sebelumnya. "Baiklah aku akan mencoba menata kembali semuanya. Tapi boleh aku tahu kemana kamu akan pergi setelah ini? I know you're not staying here for days or weeks? Just in case Jungkook might be coming here."







"You know me so well, bro. Thank you and I need time. I know you knew." Seungyoon mengangguk paham. Dia tahu Seulgi memintanya untuk tidak mencari selama beberapa hari kedepan dan Seulgi pasti akan kembali dengan sendirinya setelah dia merasa dirinya baikan.






Sekarang Seulgi merasa agak lega, dia tahu tak seorang pun selain Jungkook yang akan mencarinya nanti. Bagaimana dengan keluarga? Wonwoo? Itu menjadi urusan Seungyoon nanti. Ini bukan kali pertama dia mengalami masa sulit, yang menjadi pertanda bahwa bukan pertama kalinya dia melakukan hal ini. Seluruh orang terdekatnya sudah tahu. Hanya Jungkook saja yang dia yakin belum tahu.






IwisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang