Jungkook mengambil jadwal keberangkatan subuh menuju Korea. Setelah jadwal tur pertamanya selesai dan dia tahu bahwa tur selanjutnya memiliki masalah dengan promotor yang berakhir dengan penundaan, ia langsung kembali tanpa memikirkan kedua kali. Dia benar-benar ingin menghilangkan rasa rindunya terhadap Seulgi. Selama seminggu mencoba fokus dengan konser, pria itu selalu gagal dengan tiada hari tanpa memikirkan Seulgi.Dia tahu Seulgi menghubunginya. Dia tahu Taejun memotretnya untuk Seulgi. Dia tahu semuanya, tapi dia mengusahakan untuk tetap acuh. Tapi naas, ketika dia dihadapkan dengan kesendirian sebelum malam berganti pria itu menangis dalam keheningan. Jungkook terlalu lemah jika tidak ada Seulgi didekatnya. Lalu bagaimana jika mereka benar-benar akan berpisah? Sungguh, memikirkan itu membuatnya ingin minum obat penenang. Rasa sesak dan sakit didada bersamaan nafas tersengal terkadang muncul begitu saja disaat dia bergelut dengan pikiran mengenai hal itu.
Seperti ada rasa trauma untuk kehilangan. Ya mungkin bisa juga dibilang trauma karena dia pernah kehilangan sang kakak disaat dia membutuhkan sosok untuk bersandar dalam kesedihan. Sekarang Seulgi-lah yang mengganti peran itu. Jungkook tidak mungkin melepaskannya begitu saja. Tapi mengetahui fakta bahwa Seulgi bukanlah wanita yang sembarang melumpuhkan komitmen yang dibuatnya, itu membuat Jungkook merasa amat sangat tertekan.
"Bibi?! Bibi!" Pekiknya langsung ketika sudah berada dirumah. Hari sudah mulai sore dan rumah itu tampak sepi. Dimana Seulgi? Bukannya hari ini dia tidak kerja? "Oh Jungkook?!" Pria itu dapat melihat ekspresi kaget sang bibi. Orang rumah tidak ada yang mengetahui jika dia akan kembali secepat ini. "Seulgi dimana bi? Bukannya dia tidak kerja hari ini?" Tanya Jungkook. "Dia berada dirumah mama kamu dari dua hari yang lalu mungkin?"
"Jadi dia tidak pernah pulang disini?"
"Terakhir kali sejak dia bilang mau pergi ke rumah mama kamu dia tidak pernah kembali, Jungkook."
Mendengar itu Jungkook menutup mata dan mengepalkan tangan menahan marah. Dia marah karena Seulgi melanggar janjinya. "Aku akan menyusulnya." Dia pun berlalu. Keluar dari rumah tanpa adanya percakapan lanjut dengan sang bibi. Rasa cemas pun muncul dan dengan inisiatifnya bibi pun menelpon mama Jungkook, memberitahunya bahwa Jungkook telah kembali dan menyusul Seulgi kesana.
*^*
Jantung Seulgi berdebar sangat cepat. Tangannya menjadi dingin dan dia pun mulai menggigit bibir bawahnya. "Kamu tenang saja, Seulgi. Aku yakin Jungkook tidak semarah itu padamu. Dia tidak pernah main fisik padamu 'kan?" Mama Jungkook berusaha untuk menenangkan Seulgi yang sudah dilanda ketakutan. Memang ini bukanlah gaya Seulgi. Tetapi demi neptunus, mendengar bahwa Jungkook menyusulnya secara mendadak entah kenapa sukses membuatnya gugup. Saking gugupnya dia tidak bisa diam dan hanya mondar mandir gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iwis
Fanfiction[completed] Semuanya berawal dari Seulgi yang berniat ingin bebas dari segala yang diatur oleh keluarganya, dan Jungkook yang didesak untuk berkeluarga. Bagaimana kisah mereka? Iwis means certainly For dearest kalliopius, cloudies ☁️ Impressive top...