"Njun?"
"Baba masuk ya?"
Renjun yang mendengar suara Kun dari balik pintu kamarnya pun lantas langsung mengiyakan.
"Lagi belajar, Njun?"
Renjun mendongak menatap Kun dengan ekspresi datarnya.
"Baba tuh suka banget basa basi ya?"
Kun terkekeh pelan, "Basa basi itu perlu dalam dunia pekerjaan, Njun."
"Tapi kan baba lagi nggak kerja! Kalau sama Njun mah to the point aja kali ba," seru Renjun sambil kembali menatap buku pelajaran yang sedaritadi ia corat-coret.
"Besok hari terakhir ujian kan?"
Renjun mengangguk, "Kalau baba mau bahas soal itu maaf maaf aja ba, tapi Njun nggak minat."
Kun berjalan mendekati Renjun sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kamar anak bungsunya itu.
"Perasaan baru kemarin kamar ini isinya penuh sama gambar apa tuh kartun yang mulutnya panjang kaya kuda nil? Mu---mun?" kata Kun.
"MOOMIN BA! BUKAN MUMUN!" seru Renjun tidak terima kartun kesayangannya disamakan dengan nama hantu yang ada di sinetron zaman dulu.
"Ah.. iya itu si moomin, maklum kalau baba lupa--"
"Iya, Njun maklum. Baba kan udah tua,"
Sedetik kemudian, Kun langsung mengambil salah satu dari sekian banyak boneka moomin yang Renjun punya dan dengan sadisnya Kun langsung mencekik leher boneka itu seakan-akan boneka itu harus hilang dari dunia ini sekarang juga.
"BABA KOK JAHAT BANGET SIH?! NANTI MOOMINNYA RUSAK!!!! ASTAGAAA!!!"
Teriakan Renjun yang sebelas duabelas dengan teriakan anak gadis Pak RT pun lantas membuat penghuni kamar sebelah berteriak macam orang kesurupan.
"ADA APAAN SIH TERIAK-TERIAK????? NGGAK NGERTI LUCAS LAGI PUSING YA KALIAN????"
Kun dan Renjun langsung terdiam.
Setelah teriakan maut Renjun yang kemudian disusul oleh Lucas, Winwin pun datang ke kamar Renjun dengan wajah paniknya.
"Ada apa sih kok pada teriak-teriakan gitu??? Koko kaget tau!"
"Itu babanya ko...." rengek Renjun.
"Loh, kok baba?" kata Kun.
Renjun langsung melirik sinis Kun, "Baba tadi cekek moomin Njun!!"
"Ya habisnya kamu ngatain baba tua," kata Kun masih tidak terima.
"Tapi kan moomin nggak ada salah apa-apa sama baba!!"
"Ya udah, maaf!" kata Kun sambil memberikan boneka moomin ditangannya kepada Renjun.
Renjun pun menerimanya dengan senang hati, "Oke!"
Winwin yang sedaritadi melihat pertengkaran bapak-anak yang sebetulnya nggak jelas ini pun dibuat terheran-heran. Mau dibilang bertengkar tapi hanya masalah sepele... mau dibilang debat juga bukan. Bingung Winwin tuh.
"Koko balik dulu deh ke kamar. Udah baikan kan?"
"Hmm.."
Sepeninggalan Winwin, Renjun kembali fokus pada buku dihadapannya. Besok itu ujian terakhir, Renjun yang tadinya fokus belajar jadi nggak bisa fokus lagi gara-gara Kun yang tiba-tiba datang ke kamarnya.
"Ba, sebenarnya baba mau ngomong apa deh? Fokus Njun udah buyar kemana-mana nih gara-gara baba!"
"Loh, baba cuma mau duduk aja kok? Salah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Huang's Family [H-Fams]
FanfictionLadies and gentleman, welcome to Huang's Family! ©October '19