Check Mate

185 31 16
                                    

"Sehubungan dengan... ehem, kesalahpahaman kemarin, agensi Yakuza dan Tanteisha akan melakukan semacam pelurusan akan hal yang terjadi," Mori membuka rapat kali ini. Fukuzawa mengangguk sekali, "Kesalahpahaman antara Dazai-san dan Chuuya-san semakin lama semakin banyak, dan semoga hari ini bisa diluruskan semuanya,", "Jadi... Chuuya-san, apakah Anda mau memulainya ataukah Dazai-san duluan?"

Chuuya bangkit dari kursinya, melirik sinis ke arah Dazai yang masih menyungginkan senyum di wajahnya, "Menurut saya, di sini ada kesalahpahaman yang bukan hanya satu atau dua jawaban, melainkan banyak sekali hal yang perlu diperbaiki di sini. Contohnya saja, ketika kemarin saya dan Dazai-san bertemu, ia mengajakku untuk pindah agensi dan mengikuti Tanteisha sebagai gantinya," Jelas Chuuya, "Tak hanya sekali dua kali, ia melakukannya ribuan kali. Sudah saya tolak berkali-kali entah kenapa ia tetap memintaku untuk bergabung dengan Tanteisha, meskipun sudah saya katakan : Saya lebih nyaman di agensi saya sekarang,"

"Haaa'i, memang benar kok," Cetus Dazai tiba-tiba, menarik perhatian dari Fukuzawa dan Mori, "Memang saya mengajaknya masuk,"

"Kenapa, Dazai-san? Kau tahu dia sudah teradaptasi di agensi Yakuza," Tanya Fukuzawa, meminta penjelasan.

"Yah, siapa tahu ia akan lebih nyaman di Tanteisha. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi kan?" Sekali lagi Dazai menyunggingkan senyum, "Lagipula bukan sekali dua kali juga Chuuya memberi saya ketidakpastian,"

Akutagawa yang mendengar hal itu, menggerenyitkan dahi, meskipun ia sangat ingin angkat suara, tentu saja ia tetap tak mau berbicara melawan Dazai. Jadi, lebih baik tetap diam.

"Oke, bisakah kita tidak usah terlalu formal, terima kasih," Tambah Dazai, "Karena sepertinya saya tahu apa alasan Chuuya tidak mau pindah,"

"Apa yang kau tahu, cih," Chuuya mendecih kesal mendengar pernyataan itu.

"Pasti alasannya jelas kan?" Tukas Dazai, "Mungkin ini memang menyebalkan bagiku dan bagi kita semua di ruangan ini. Tapi... Chuuya-san, apakah kau lebih mementingkan cinta?"

Si mata biru yang tersinggung itu langsung mengangkat suaranya, "Excuse me?"

"Dazai-san—"

"Ah, santai saja Atsushi-kun. Pasti Chuuya-san memang berpikir seperti itu," Lagi-lagi Atsushi yang berusaha mengingatkan Dazai tidak dihiraukannya, "Benar tidak, Chuuya-kun?"

"Kenapa kau sangat menekannya, Dazai-san?" Tiba-tiba Akutagawa mengeluarkan kalimat pertamanya selama rapat yang menegangkan ini. Mungkin si surai hitam akan segera menyesalinya. Chuuya melirik ke arah Akutagawa dengan ekspresi setengah terkejut, setengah keheranan.

"Ah, akhirnya kau bicara juga," Ujar Dazai terkekeh, "Maukah kau ikut menjelaskan?", "Aku tidak butuh penjelasan untuk mengetahui siapa yang membuat kesalahpahaman ini semakin besar," Ucap Akutagawa agak gusar.

Dazai hanya tersenyum misterius, "Doushita, kenapa kau membela Chuuya-kun?"

Satu kalimat. Satu kalimat berhasil membuat Akutagawa terdiam, tidak berkutik sama sekali. "Nee? Ada apa?" Pancing Dazai lagi. "Karena ia adalah rekan saya di agensi ini. Apakah itu salah untuk berpihak pada rekan?" Jawab Akutagawa.

"Bagaimana kita bisa yakin bahwa ia bukan sekadar rekan bagimu, Akutagawa-kun?"

"Dazai-san, jangan kaupaksa dia," Ucap Fukuzawa berusaha mendinginkan suasana yang tegang ini.

"Ha'i, gomenasai. Tapi aku punya satu pernyataan lagi," Ucap Dazai, "Mungkin Akutagawa tidak akan keberatan menjawabnya,"

Akutagawa melirik tajam ke arah Dazai yang menyeringai lebar, "Akutagawa-kun..."

"Apakah kau memiliki perasaan khusus pada Chuuya-kun?"

Gaze Upon MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang