"5 Questions? Apa itu?" Tanya Akutagawa penasaran. Sepertinya ia terlalu terisolasi dengan berbagai macam permainan. Bahkan adiknya saja, Gin, yang dulu sering mengajak kakaknya memainkan permainan sederhana saja Akutagawa tidak tahu. "Itu salah satu cara untuk mengenal lawan bicara lebih baik. Masing-masing kita bisa menanyakan 5 pertanyaan pada yang lain secara bergantian. Yang ditanya harus menjawab dengan jujur," Jelas Chuuya secara singkat. Akutagawa mengangguk ragu, "Ha'i,"
Question 1
"Ah... kalau begitu... kau tak keberatan bila aku memulainya duluan, kan?" Tanya Chuuya meminta izin. "Ii'e, tak masalah kok," Ucap Akutagawa.
"Soukka... hmm... mari kita lihat, ah, ya, Akutagawa-kun, bagaimana keseharianmu di agensi ini? Apakah selalu berjalan sesuai kemauan?"
"Ah... itu... sepertinya tidak. Kau tahu jadwal yang diberi Mori-sama tidak selalu tepat..." Ucap Akutagawa, "Dan aku tidak suka jadwal yang berantakan,"
"Soukka... baiklah, kamu mau bertanya apa?" Lanjut Chuuya.
"Hmn... tidak begitu penting, tapi... bagaimana perasaanmu di agensi ini, apa ada keluhan?"
"Yah, tentu saja ada. Rapat terus menerus, mana rapatnya selalu bertemu dengan kuso Dazai lagi..." Jawab Chuuya jengkel mengingat hal itu.
Question 2
"Jaa giliranku kalau begitu," Sambung si mata biru berpikir sejenak untuk menanyakan sesuatu pada Akutagawa, "Bagaimana menurutmu tentang si kuso Dazai itu?"
Akutagawa hanya menjawab sambil agak menunduk, "Dia... memang awalnya terkesan ingin menolong, tapi aku baru sadar di umurku yang segini, bahwa ternyata dia tidak begitu mementingkanku lagi..."
"Sou? Itu terdengar menjengkelkan. Sepertinya kau memang sudah ada masa lalu yang menyebalkan ya dengannya?" Komentar Chuuya prihatin. "Yah, begitulah... akhir-akhir ini aku juga berusaha agar tidak meresponnya namun dia sendiri seolah memaksaku untuk bicara,", "Pantas saja di rapat yang saat itu kau tidak bisa melawan balik. Kau terlalu tertekan olehnya,"
"Jaa kau mau bertanya?"
"Chotto nee... aku tidak tahu—oh, apakah Kouyou-sama... seorang dari anggota keluargamu?" Tanya Akutagawa agak penasaran.
"Oh, Kou-nee. Dia bukan keluarga kandungku tapi ia kuanggap sebagai keluargaku, yaitu sebagai onee-san. Hahaha, kau akan tahu yang kumaksud, let me tell you, dia sangat protektif. Aku sampai harus tepat waktu pulang ke rumah, untung saja kali ini aku sudah izin," Ujar Chuuya mengingat Kouyou dengan baik. Akutagawa hanya mengangguk, "Pantas saja ia bertanya tentangmu padaku,"
Question 3
"Oke, mari kita lanjut?" Kata Chuuya seraya meletakkan gelas winenya yang masih separuh terisi itu. "Baiklah... apa kejadian paling memalukan yang pernah kau alami?"
"Kejadian memalukan?"
"Yah, yang paling membuatmu merasa tak nyaman sendiri,"
"Etto... sepertinya kejadian di atas panggung, saat konser pertama," Ujar Akutagawa berusaha mengingat-ingat lagi kesalahan fatal yang ia lakukan, "Saat itu kabel speaker putus, akhirnya di tengah musik, suara audio tidak berfungsi dan semuanya hening hingga hanya aku yang bernyanyi dengan suara kecil dan mic yang kupegang tidak berfungsi,"
"Astaga—lalu?"
"Semuanya baik-baik saja setelah beberapa anggota divisi tata ruang datang," Tukas Akutagawa.
"Ah ya... kesalahan di panggung depan jutaan orang memang memalukan. Oke, kau mau bertanya?" Lanjut Chuuya.
"Kejadian paling menyenangkan yang pernah terjadi selama di agensi ini?"
"Ah, pertanyaan mudah, saat konser yang... mungkin ketiga kalinya, itu bertepatan dengan ulang tahunku, 29 April, seusai konser aku ditahan di panggung oleh beberapa penonton yang memiliki tiket VIP baris paling depan. Yah, kuturuti saja. Ternyata hampir seluruh penonton membawa petasan di malam itu dan mengejutkanku dengan kembang api yang indah di langit. Aku tak menyangka akan mendapat kejutan seperti itu dari para penonton," Jelas Chuuya sambil tersenyum cerah mengingat pengalaman itu. Mendengar hal itu Akutagawa ingin tersenyum, namun masih ia sembunyikan, untuk suatu alasan.
Question 4
"Sudah kujawab kan? Oke... orang terdekat denganmu di agensi ini?" Tanya Chuuya penasaran.
"Etto... hanya Gin, Higuchi, dan Chuuya-san saja yang dekat denganku. Sepertinya yang lain belum bisa kudekati," jawab Akutagawa, "Aku memang tidak pandai bersosialisasi,"
"Jangan bilang begitu, kau hanya tidak paham cara memulai pembicaraan kok," Tukas Chuuya meralatnya, "Nanti kalau sudah lama di sini kau akan terbiasa, sepertiku,"
"Soukka... setidaknya akan kucoba," Ucap si surai hitam mengangguk, "Giliranku?"
Chuuya mempersilakan Akutagawa untuk menanyakan pertanyaan selanjutnya. "Yah, tanyakan apa saja, yang menantang sekalipun boleh saja,"
"Alasanmu... memilih agensi ini?"
"Hm? Ah... bukan alasan yang penting. Hanya saja dulu aku dikeluarkan dari agensi lama karena dianggap... mengkhianati? Entahlah, itu kata mereka," Jelas Chuuya singkat. Sepertinya ia tak ingin bercerita lebih lagi tentang agensi itu.
"Ah—Gomenasai," Ucap Akutagawa cepat-cepat meminta maaf, pikirnya ia sudah membuat Chuuya tersinggung.
"Ii'e! Tak masalah... aku hanya tidak suka pada mereka yang mengambil kesimpulan hanya melalui penglihatan, bukan bukti..." Tukas Chuuya tersenyum, "Sudah berapa banyak pertanyaan? Mungkin ini yang terakhir bagi masing-masing kita ya?"
"Ha'i,"
Question 5
"Okay... so I'm going to go first, aha!"
"Akutagawa-kun, mungkin ini agak pribadi tapi..." Ucap Chuuya bersiap, "Apakah kau pernah mencintai seseorang?"
"Hah—?"
"Yah, pernah mencintai seseorang seperti... ah terserahlah apa bentuknya, tapi berpikir seperti 'ah dia lucu' atau mungkin 'dia sangat menarik' begitu?" Tanya Chuuya kembali memperjelas.
Akutagawa menunduk sambil mengarahkan pandangannya ke arah lain, "Etto... sepertinya pernah..."
"Soukka? Lalu bagaimana dengan orang yang kauperhatikan itu?" Tanya Chuuya lagi.
"Nggak tahu..." Tukas si surai hitam lagi. "Sou? Tak apa. Ah, ini pertanyaan terakhirmu. Pergunakan baik-baik ya," Canda Chuuya tersenyum ramah.
Akutagawa berpikir lumayan matang untuk pertanyaan terakhirnya. Dan setelah mengumpulkan keberanian, ia bertanya, "Apakah... ada seseorang yang kau cintai saat ini?"
"Cintai?" Ucap Chuuya sambil tersenyum.
"Ada..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gaze Upon Music
Fiksi PenggemarKenapa aku jadi terseret ke dunia hiburan kayak begini? Siapa juga yang mau, aku hanya terseret karena seseorang yang entah kenapa harus kuakui sebagai orang yang kuhormati, membuatku harus menjadi sesuatu yang bukan mencerminkanku sama sekali. Kala...