9

935 70 5
                                    

“Aku benci ini,dimana kau sangat dekat dengan ku,tapi tak bisa kurengkuh dalam dekapan,tembok ini terlalu susah untuk ku hancurkan sendiri,maka bantulah aku menghancurkan nya”

Terhitung sudah 4 hari dari kejadian tak mengenakan itu,semua berjalan seperti biasa tapi tidak dengan keadaan normal,mereka sama-sama tahu dan mengerti tentang keadaan ini,tapi terlalu sulit untuk mengubahnya,biarlah seperti ini dulu,mungkin ini sudah dekat dengan pertanda.

“na gue mau nyamperin pacar gue dulu,dia tadi minta untuk bareng ke sekolah,tapi kita lagi di jalan hp gue juga tadi di dalam tas, jadi chat nya gak gue read,gue takutnya dia ngambek kalo gak disamperin”

Kenzo menatap fiona meminta jawaban atas perkataan nya tadi.

“oh yaudah gue deluan aja kekelas”

Seperti biasa kenzo memegang pergelangan tangan fiona lalu menyeret perempuan itu untuk mengikuti nya.

“gue cuma bentar kok,gue janji gak akan buat lo jadi nyamuk,gue beneran cuma ngobrol bentar aja”jelas kenzo lagi.

Fiona melepas tangannya dari kenzo dengan kasar “gak usah diseret-seret gue bisa sendiri”

Kenzo menatap fiona dengan kecewa, gadis itu kini berubah menjadi gadis kasar yang tak suka disentuh nya,tapi kekecewaan kenzo langsung cepat dia alihkan,dia tak ingin fiona menyadari nya.

“iya yaudah ayo”ajak kenzo lagi tersenyum sekilas kepada fiona lalu melanjutkan langkahnya tadi.

Setelah mereka sampai di depan kelas dilla selaku pacarnya kenzo,ternyata dilla sedang duduk dibangkunya dengan kepala diatas tas yang ada dimeja bibirnya pucat,keringat menyusuri wajahnya.

Kenzo mendekat kearah dilla tangannya mulai mengelus puncak kepala dilla,lalu mengelap keringat dingin yang ada di pelipis dilla.

“kamu kenapa?sakit?”

Dilla hanya menggumam kecil sebagai jawaban.

“aku antar ke Uks ya”lalu dengan sigap tangan kenzo membantu memapah tubuh dilla“kalo sakit seharusnya gak usah masuk,kalo entar sakitnya tambah parah gimana?”kenzo mengoceh mengisyaratkan bahwa dia khawatir dengan keadaan dilla“sakit kamu udah parah banget ya,sampe gak ngerespon aku?atau kamu marah?”kenzo berjalan dengan hati-hati menyusuri koridor untuk membawa dilla ke uks

“opsi ke dua yang benar”jawab dilla.

“maaf,lagian kamu kan tau aku kalo pergi emang sama fiona terus”

“I know”

“terus?”

“tapi aku juga butuh waktu untuk berdua aja sama kamu”kata dilla.

Kenzo menghela nafas kasar“yaudah kita kerumah kamu aja,kaya nya sakit kamu parah,kita pulang,aku yang anter kamu,biar kita bisa punya waktu,anggap aja sebagai penebus selama ini ”kata kenzo lalu memutuskan untuk membawa dilla ke parkiran mobilnya.

“tas aku gimana?izinnya?Surat keterangan sakitnya?”

“entar aku yang urusin setelah ngantar kamu pulang”

Kenzo pun masuk ke dalam mobil untuk mengantar dilla pulang,tanpa sadar bahwa dia melupakan seseorang!

“finally”kata fiona dengan membuang nafas kasar,fiona melambaikan tangan nya kearah mobil kenzo,lalu melihat keatas langit,memandangnya dengan tatapan berjuta kata.

Kenzo benar-benar lupa dengannya,bahkan tak menyadari bahwa sedari tadi fiona dibelakang mereka mendengar semua percakapan mereka,mendengar ungkapan-ungkapan kekhawatiran kenzo kepada dilla.

FRIENDSHIT (JIROSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang