Fiona bangun dari tidur nya,pusing dikepalanya tak kunjung berhenti, kini perutnya terasa lapar.
“always you”batin fiona lalu tersenyum saat melihat kenzo datang kearah nya sambil membawa beberapa buah dan roti.
“jaga kesehatan na, tubuh bukan barang satu kali pakai”kenzo berjalan mendekat kearah fiona lalu duduk di kursi samping tempat tidur dan mulai membuka kulit jeruk untuk menyuapi fiona.
“ken,mau sampai kapan kaya gini?”fiona sebenarnya ragu mau membahas masalah ini sekarang, apalagi dengan keadaan nya yang masih seperti ini.
“sampai tutup usia”jawab kenzo tegas
“yakin?”fiona mencoba untuk membaca raut wajah kenzo.
“jangan tanya aku yakin atau enggak na,kalo kamu aja ragu”kenzo menyodorkan jeruk kearah fiona,yang otomatis membuatnya menatap wajah fiona.
Fiona memegangi wajah kenzo dan tersenyum tipis“akan sangat berat jika berpisah,tapi bukan berarti tidak mungkin”
Kenzo menghela nafas,ada rasa nyeri sekaligus sakit di dada nya saat mendengar kalimat yang fiona lontarkan tadi,kenzo sadar dengan makna kalimat itu.
“apa yang terlintas saat kamu nge lihat billy?”tanya kenzo dengan suara lembut,lalu memegang tangan fiona yang berada di pipi kirinya“gak akan jauh beda dari keadaan billy saat ini,bahkan terlalu suram untuk dibayangkan,itu yang akan terjadi jika seandainya kamu tetap memutuskan untuk pergi”
Fiona terdiam,gambaran wajah kusut billy,lontaran caci makinya,serta berat badan yang turun,hidup tapi hanya sekedar raga,sangat menakutkan,tapi itu menunjukkan seberapa dalam perasaan yang tertanam jauh di dalam hati.
“tapi ken”mata fiona bergetar fikirannya masih bingung.
“stop bahas ini,kita pulang sekarang na!”dengan cepat kenzo menggendong tubuh fiona,berjalan melewati koridor sekolah yang sepi lantaran masih dalam jam pelajaran, membawa tubuh fiona ke dalam mobil lalu dengan cepat melajukan mobil tersebut.
“kenzo”panggil fiona yang kini sedang berfikir keras.
Kenzo seolah tuli dia hanya fokus untuk menyetir mobil.
“kenzo”
Lagi kenzo mengabaikannya.
“ken”
“kenzo Aldebaran”
“berhenti manggil,kalo kamu cuma mau bilang‘kamu mau pergi’ na,rasanya sesak”kenzo menghembuskan nafas frustasi,lalu mempercepat laju mobil.
Tak butuh waktu lama,mobil itu sudah terpakir di halaman rumah fiona.
Fiona dengan cepat turun dari mobil,disusul oleh kenzo.
“lo tau gak ken?disini bukan lo aja yang ngerasain sesak maupun sakit,gue juga”saat mendengar itu kenzo lantas menggeret tubuh fiona ke kamar lalu menyuruhnya untuk duduk dipinggiran tempat tidur.
“aku tau na,tapi apa yang selalu buat kamu mikir untuk pergi?sedangkan ada aku yang selalu stay disini!”
“ken,tumbuh besar sama-sama ngebuat gue terlalu ngandalin lo,terlalu terbiasa sama kehadiran lo,tapi gak akan pernah ada jaminan,kalo lo bakal selalu nemanin gue,lo pasti nanti bakal punya pacar yang mau lo nikahin,dan saat itu terjadi bagaimana dengan nasib gue?”
“aku bakal tetap jadi kenzo yang sama untuk seorang fiona!”
“pembohong,lo kemana ken saat alsiera jatuh pingsan,lo kemana ken saat billy histeris dirumah sakit,lo dimana?lo datang terlambat!karena seorang PACAR!apalagi kalo lo punya istri,gue ke pikiran apa yang doni bilang,dia benar,gue gak seharusnya terlalu mengandalkan lo,gue harus terbiasa tanpa lo,kita sahabat,bukan pacar”
“doni brengsek”kenzo menatap fiona dengan tajam“pembicaraan ini terlalu serius,kita cuma anak SMA,masih sangat panjang perjalanan yang bakal kita tempuh na,dan asal kamu tau kita sama na,kamu juga punya pacar yang suatu saat nanti bakal kamu nikahi,kamu juga pernah ninggalin aku na di hari pertama kamu pacaran sama doni”
“kita beda kenzo”
Kenzo menunjukkan smirknya“kita sama na,kita bahkan sama dalam hal mempermainkan perasaan orang”
“ken gue sayang sama lo,sampai sangan sulit buat gue nge bedain rasa yang udah tercampur aduk gak karuan gaya gini,kita perlu ruang dan waktu untuk sendiri-sendiri,biar gak terlalu sakit jika bertemu dengan perpisahan”
“gak usah ribut-ribut bahas ini,seorang fiona bakalan tetap stay dikehidupan kenzo!titik”
“tapi gue gak bisa ken”suara fiona mulai melembut “ada terlalu banyak keraguan di diri gue”
“awal masalah ini apa sih na?”tanya kenzo frustasi“kenapa rasanya belakangan ini kamu terus maksa untuk pergi?”
Fiona mengacak rambutnya sendiri sedikit frustasi untuk menjelaskannya kepada kenzo“lo tambah kacau ken,lo buat gue merasakan jadi perempuan paling bahagia karna punya seorang sahabat yang se perfect lo,tapi lo juga buat gue jadi perempuan murahan,lo bisa renggut ciuman gue dengan mudah,bahkan lo bisa peluk gue,apa lo pernah mikirin perasaan gue kaya gimana?”fiona sekuat tenaga menahan air matanya,dia tidak mau terlihat lemah.
“I'm sorry, I hurt you too much”kenzo berpikir keras,ternyata bukan dia saja yang merasakan sakit.
“na kini aku tanya?apa status pacar lebih tinggi kedudukan nya daripada sahabat?”tanya kenzo.
“pertanyaan klasik,nyatanya hanya sedikit sekali orang yang mendahulukan sahabat dibandingkan seorang pacar”.
Kenzo mendekatkan tubuhnya ke arah fiona,memangkas jarak antara wajahnya dengan wajah fiona,tanganya memegang tengkuk leher fiona,lalu bibirnya mulai menyesap bibir yang notabene nya sudah dia anggap hak milik,rasa manis yang membuatnya candu datang menghampiri kenzo,membuat kenzo gencar untuk menyesap bibir tersebut tapi hal itu tidak berlangsung lama,karena fiona dengan cepat mendorong tubuh kenzo,walaupun dorongannya tak terlalu berarti,hanya memisahkan bibir mereka,sedangkan jarak mereka masih sangat dekat.
Kenzo menatap fiona tajam“ingat fiona sahabat kamu yang bernama kenzo ini mempunyai posisi yang memungkinkan dia untuk melakukan hal ini”kenzo tak mau mendengar tanggapan fiona mengenai perkataan nya tadi,karena hal itu kenzo mulai mencium bibir fiona lagi sambil memberikan lumatan-lumatan kecil dengan lembut,kenzo terus saja meyesap rasa manis yang ditimbulkan membuat dirinya memiliki nafsu yang sangat sulit untuk ditahan walaupun tak pernah ada respon balik dari fiona,hal itu membuat tubuhnya dan fiona semakin lama semikin mundur dan kini dirinya sudah terbaring diatas tempat tidur dengan kenzo berada diatas fiona.
Akhirnya Kenzo mulai melepaskan ciumannya dia takut rasa nafsunya semakin besar dan akan sangat sulit mengendalikannya,tetapi posisi mereka tetap sama“kamu bukan pelacur na,aku nya aja yang terlalu bajingan”kenzo mencium fiona lagi tapi tidak dibibir melainkan di pelipis kanan.
Fiona mengatur nafasnya,matanya menatap dalam mata kenzo,dia ingin marah,serta mencaci maki lantaran kesal dengan perlakuan kenzo yang seenaknya saja,tapi mulutnya terlalu kaku untuk berbicara.
“ya lo emang bajingan sejati”ternyata hanya itu yang mampu fiona katakan.
“mau berusaha jadi gak bajingan lagi tapi nyatanya tetap kaya gini”kenzo tersenyum tipis“seharusnya kamu gak bilang untuk pergi na,seharusnya kita fokus ke alsiera”kenzo mulai bangkit dan duduk dipinggir tempat tidur“tapi na kamu harus ingat aku janji bakal ngelakukan lebih jika itu bisa buat kamu menetap”
--------
Hello readers tersayang dan terbaik
Cuman mau ingetin jangan lupa vote dan komen,karna dengan kalian komen itu bisa meningkatkan mood😀😀
Dan makasih banyak untuk yang udah mau baca cerita yang amburadul kaya gini🖤🖤

KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIT (JIROSE)
Fiksi Remajapersahabatan antara cewek playgirl dan cowok playboy. -kenzo (paling susah itu ya jaga fiona,cewek playgril sekaligus sahabat tersayang) -fiona (paling susah itu ya kenzo,jaga kenzo supaya gak kebablasan,cowok playboy mesum sekaligus sahabat...