FRIENDSHIT (JIROSE)

24

"hati-hati jangan sampe nyesal,yang ngantri buat gue lamar masih banyak"

Pipi chubby Fiona sangat kontras membuat mata nya perlahan menyipit senyumnya mengembang.

Benar bukan?Fiona tidak benar-benar serius melamarnya.
Membuat rasa kecewa Kenzo muncul, padahal bukankah dia yang tadi menolak sekarang kenapa mesti kecewa?

"harus di inget loh Ken,biar perlu dicatat dalam otak 21++ Lo itu,gue gak mau melamar 2 kali"

"iya"

Jawaban singkat Kenzo membuat Fiona seketika speechless.

"gue serius!"

"iya"

"ah Lo mah!"
Fiona membalik tubuhnya membelakangi kenzo, lalu pura-pura sibuk mencari beberapa cemilan dari rak-rak minimarket yang ada di depan nya.

"kenapa sih?"tanya Kenzo yang mulai sadar jika dirinya membuat mood gadis itu memburuk.

"mulut Lo gak sariawan kan?"

"enggak"

"kenapa jawab nya singkat-singkat Mulu!".

"lah emang aku harus jawab apa sih na?selain kata 'iya'"

"terserah"

Lagi? harus kah telinga nya ini mendengar kata terserah dari mulut Fiona.

"gini ya na,Fiona nya Kenzo,kamu emang gak perlu untuk nge lamar aku, karna itu adalah tugas aku”kenzo memberi jeda pada ucapannya dia menatap fiona“ jadi gak perlu repot-repot ya na,tunggu waktu yang tepat”kenzo hanya bisa tersenyum sambil mencubit pipi chubby fiona"ngerti?jadi jangan bilang kaya gitu lagi!,senam jantung aku dibuat kamu!"

Fiona menahan senyum nya sebisa mungkin, kata-kata Kenzo membuat nya seketika melayang"gue juga gak mau tuh ngelamar Lo lagi, jantung Lo lemah,jadi nikah kagak mati iye Lo!"

"dasar,mau belanja apa lagi nih?"

"beli persediaan makanan yang banyak sekalian ya Ken, biar gak ribet kalo kita nanti sibuk kuliah,eh iya sekalian beliin yang ardio sama yang Billy juga ya!"

"lah kenapa mereka juga di beliin, apalagi si ardio dia kan anak sultan"protes kenzo

"kan sekalian Ken, mereka mah gak ada kabar beberapa hari ini, mungkin lagi sibuk ngurusin tugas kuliah,gue takut nya mereka kenapa-napa kan jarang banget mereka gak ada kabar,jadi kita bawa in makanan sekalian liatin mereka,kita cuma punya satu sama lain,inget loh kita lagi di negara orang"

Kenzo menghampiri Fiona lalu mengendusnya "bau-bau modus nih!kamu belum move on ya sama ardio? bukannya kalo kamu lagi pms bawaannya pengen tidur sama makan, tumben banget mau repot-repot sok perhatian"

Fiona malas menyangkal tuduhan Kenzo,lebih baik cari aman saja"maybe"kata Fiona lalu melangkah menjauhi Kenzo.

Kenzo tidak pernah suka melihat punggung Fiona dari belakang,dia tidak suka ditinggalkan"aku gak mau beliin yang mereka!!!"kenzo sedikit berteriak lalu menyusul Fiona yang tengah menahan malu karena menjadi pusat perhatian.

Alhasil hanya 1 kantong plastik penuh yang mereka bawa pulang, itupun Kenzo sudah rewel sekali.

Kenzo terus-menerus mengungkit mengenai Fiona yang gagal move on,ya mau gimana lagi kita sama-sama tau jika Fiona pernah menaruh hati pada pria dingin nan angkuh yang bernama ardio itu, apalagi dengan situasi seperti ini.
Sekarang mereka kuliah di Amerika, Amerika salah satu tempat yang ingin di datangi alsiera,karna itu kami sepakat belajar mati-matian bahkan ikut bimbel dan merelakan waktu luang untuk sekedar hang-out dengan anak-anak satu kelas kami.

Intinya kami masih terus berharap

Kantin yang semula tempat dambaan ketika istirahat sudah diambil alih oleh perpustakaan,siapa sangka para player hati menjelma menjadi kutu buku.

Fiona ingat sekali bagaimana kenzo tidak suka ketika dipaksa untuk bergabung dengan ardio,dia sempat menolak mentah-mentah namun sayang,setalah gagal dalam permainan batu gunting kertas bersama Billy ia terpaksa menerima,ardio tetap dengan ciri khas nya, mulutnya tetap pedas, tatapan tajam yang mendominasi namun tampaknya dia sudah terbiasa dengan kami.

“kaya nya kalo kita punya anak kembar pasti seru”celetuk Fiona spontan.

Kenzo berhenti melangkah, keningnya berkerut, sebenarnya apa sih yang ada di otak Fiona ini.

Kata-kata yang dilontarkannya membuat jantung Kenzo tidak stabil.

“kenapa tiba-tiba ngomong kaya gitu?”tanya Kenzo

“karna gue pengen punya anak kembar yang lucu-lucu, imut,pipi chubby, pasti bahagia banget hidup gue”

“kamu mau kita punya anak??hmmm..... maksudnya kamu mau aku yang jadi ayahnya dari anak-anak kita nanti??”

Fiona pura-pura mengerutkan keningnya “ralat deh kaga jadi”

“hah kenapa?”tanya Kenzo

“gue ralat,gue pengen punya anak kembar tapi suaminya bukan Lo, melainkan ardio hahahhaah”fiona langsung berlari meninggalkan Kenzo dengan muka kesalnya,bukankah menggoda Kenzo sangat mengasyikkan.

“tuh kan kamu gagal move on!”
Kenzo berlari mengejar Fiona,namun Fiona berhenti mendadak,yang membuat Kenzo sedikit kehilangan keseimbangan, untungnya dia tidak terjatuh dan menimpa Fiona
“kenapa berhenti mendadak sih?”

“perut gue gerak-gerak,kaya nya anak gue sama ardio udah bisa nendang”

Umpatan sudah diujung bibir,namun berhasil di urungkan oleh kenzo“itu mah kamu nya aja yang kelaparan,lagian jangan ngomong yang aneh-aneh deh”

“ihh serius nih coba rasain,kaya ada yang nendang kan”fiona mengarah kan tangan Kenzo ke arah perutnya
Kenzo pun meraba perut rata fiona“kaya nya otak kamu ilang bersamaan dengan keluarnya darah kotor deh na”kenzo menggandeng tangan fiona“ayo kita ke dokter soalnya kamu hari ini aneh banget,kita periksa otak untuk mastiin otak kamu masih ada apa enggak,siapa tau aja ilang di jambret kang jamet”

“ihhh apaan sih Ken,otak gue masih utuh gak kemana-mana,tapi kalo mau ke dokter boleh juga,ayo kedokter tapi dokter yang nyediain seafood ya sama yang nyediain kebab sama satu lagi deh seblak juga”

“tuh kan kamu itu laper,yaudah ayok”
Kenzo tersenyum.
Ahh tuhan bukan kah aku bahagia sekali dipertemukan dengan gadis absurd dengan tingkah konyol seperti dia, kuharap aku bisa terus menjaganya.

Semoga apa yang selalu aku harapkan ini tidak berakhir dengan kekecewaan.
hanya sedikit lagi,aku hanya ingin hidup bahagia dengannya.

----------------