13

804 47 18
                                    

Fiona tersenyum kecut lalu membenarkan posisinya"lo yakin bakal ngelakuin hal lebih hanya untuk buat gue menetap?"

"yakin"kenzo menjawab dengan mudah karna tidak ada keraguan di dirinya.

"meskipun kalo alasan gue pergi itu karna ada seseorang yang posisinya lebih tinggi dari gue"

"maksudnya?"kenzo hanya bisa menatap mata fiona,mata yang dulu selalu bisa membuatnya tersenyum. walaupun disaat situasi yang seperti ini,kenzo masih bisa memuji betapa cantiknya mata fiona,betapa senangnya dia setiap kali fiona menatapnya dengan tatapan manis,tidak seperti saat ini,dimata fiona hanya ada sebuah keraguan.

"ya gitu intinya,kalo ada orang yang nantinya bakal jadi prioritas utama dihidup lo"

"stop,please"kenzo memelas kepada fiona,memperlihatkan jika dirinya sudah muak dengan pembicaraan ini.

"gak bisa juga dielak ken,lama kelamaan juga bakal terjadi"

"apa pun bisa dirubah na"

Fiona menghela nafas lalu mengambil posisi berbaring ditempat tidur dengan membelakangi kenzo"gue mau tidur"fiona memejamkan matanya dan tidak ingin ambil pusing dengan reaksi yang akan diberikan kenzo kepadanya.

Kenzo tersenyum masam,dirinya hendak pergi untuk membiarkan fiona beristirahat,tapi hatinya menolak, dia masih ingin bersama fiona,gadis yang selalu berhasil membuatnya gila.

Alhasil kenzo mengikuti hatinya,lalu memutuskan untuk ikut berbaring disamping fiona dan meletakan tangannya dipinggang,kenzo memeluk tubuh fiona dengan posesif,meletakkan dagunya ke pundak lalu mulai memejamkan mata,mencoba bernafas setenang mungkin agar fiona tak terganggu.

"lo boleh capek na,tapi jangan pernah tinggalin gue,lo boleh kecewa tapi jangan pernah pergi,disamping gue yang brengsek ini,ada perjuangan yang selalu mengusahakan lo buat selalu stay disini"

Larut dalam pikiran masing-masing hingga kesadaran mereka perlahan-lahan mulai menghilang,hanya ada dengkuran halus yang terdengar.

-------------

Billy duduk diam termangu,sambil memikirkan hidupnya kedepan,usaha nya tak menghasilkan apa-apa.

Billy menoleh ke arah pintu kamar ketika ada wanita paruh baya yang berdiri disana perlahan-lahan mulai berjalan mendekatinya sambil tersenyum.

"bukan nya mama kekanak-kanakan tapi mama harus akui bahwa mama cemburu"ungkapnya.

"emangnya billy ngapain ma,sampe tindakan billy bisa buat mama cemburu?"

Wanita yang disebut mama tadi menarik nafas dalam"alsiera,wanita itu yang berhasil membuat kamu seperti ini"tanya nya

"jangan bilang kalo mama gak suka sama alsiera"billy menyipitkan matanya hanya sekedar ingin membaca raut wajah mama nya itu.

"tergantung kamu,kalo dilihat-lihat mungkin restu mama untuknya hanya sedikit"nara membelai lembut rambut anak laki-lakinya itu"lakukan yang terbaik,tapi jangan pernah ngerusak tubuh kamu,kamu punya cinta yang tumbuh untuknya,tapi kamu juga punya keluarga,bukan hanya dia yang butuh perhatian tapi mama bahkan papa,gak ada orang tua yang tidak sedih ketika anaknya perlahan-lahan merusak dirinya tanpa mengingat betapa besarnya pengorbanan orang tua terhadap anaknya"

Billy tersenyum,nyatanya apa yang dikatakan oleh wanita di depan nya ini adalah benar.

"intinya mama mau kamu sehat selalu,jangan lupa makan ya"

FRIENDSHIT (JIROSE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang