TOK TOKK TOKK
Pintu terus saja diketok,tapi pemilik kamar itu enggan untuk bersuara,masih asik larut dalam pikirannya.
"Fiona kamu kenapa sih sayang?kok pintu kamar nya dikunci,bunda mau masuk nih"wanita paruh baya itu mulai khawatir pasalnya anak semata wayang nya itu tidak keluar kamar dari pulang sekolah tadi,padahal jika ada waktu luang seperti ini,apalagi ketika Bunda fiona sedang libur lembur,fiona akan sangat bermanja-manja dengan nya,tapi kenapa hari ini tidak?
"kamu gak mau makan sayang?ini udah masuk jam makan malam loh?ayah juga udah pulang,kita makan sama-sama ya?apa mau sama kenzo juga?"bujuk wanita paruh baya itu lagi.
"fiona ini ayah nak,ayo kita makan"ayah fiona pun ikut campur untuk mengetok pintu anaknya itu,ia melihat wajah istri nya sudah menampakkan raut wajah cemas.
Fiona membuka matanya,dia lelah berpikir,untuk sekarang dia butuh makan,dia juga tidak ingin membuat bunda dan ayah nya khawatir.
"iya bun, yah,fiona nyusul,mau cuci muka dulu"jawab fiona lalu ia segera kekamar mandi untuk mencuci muka
"jangan lama,entar keburu dingin"ucap ayah nya lalu menuntun istrinya untuk segera pergi ketempat makan.
Suasana makan malam ini sungguh benar- benar membosankan dan terasa panjang,tak ada canda dan tawa yang biasanya di buat oleh kenzo maupun ayah fiona,tak ada yang memulai obrolan terlebih dahulu,mereka terlalu larut dalam keheningan.
Dentingan piring yang beradu dengan sendok membuat semua perhatian jatuh pada wanita paruh baya itu,dia tersenyum tipis.
"bunda gak mau lagi makan malam yang kaya gini!apapun masalah nya selesai in,bunda sama ayah mau pergi nonton kalian berdua yang beresin ini"lalu sepasang suami istri
tersebut meninggalkan fiona dan kenzo di meja makan.Fiona dengan cepat menghabiskan makanannya,lalu memutuskan untuk berbicara kepada kenzo"kalo mau pulang,pulang aja ken,biar gue yang beresin"
"enggak"kenzo meminum jus jeruk hingga habis,dia butuh minum sebelum berbicara,suasana nya terlalu mencekam.
"kenapa sih na,apa masalah nya?"tanya kenzo yang sudah selesai dengan makanannya,kini ia mulai membereskan beberapa piring dari meja makan.
"gak ada masalah"ungkap fiona cepat,sambil membantu kenzo membereskan meja makan.
"gak mungkin,kamu aja dari tadi enggak ngajak aku ngobrol"
"emangnya kenapa harus gue yang mulai obrolan deluan,kenapa gak lo aja?"
"kok kamu aneh na,Tiba-tiba marah kaya gitu,apa salahnya kamu ajak aku ngobrol deluan,biar suasana kaya tadi gak terjadi,kamu aja enggak senyum sama sekali ke aku,aku ada salah apa na?"
"kenapa juga gue harus senyum ke elo ken?lo juga enggak senyum sama gue"
"excuase me nyonya fiona,dari awal kamu ke meja makan, aku udah nampilin senyum ya,kamu aja yang gak balas senyum aku"oke kenzo mulai kesal dengan gadis ini.
"kenapa gue mesti balas senyum lo?"
"astaghfirullah na,senyum itu ibadah,kamu kenapa sih na,bukan nya jadwal PMS kamu udah lewat bulan ini"
Fiona menghela nafas berat,dirinya memang konyol,disini memang fiona yang salah,dia yang Tiba-tiba mendiamkan orang rumah,dan acuh terhadap kenzo,oke fiona akui itu.
"enggak ada apa-apa"
Kenzo mulai greget dengan tingkah fiona"itu aja terus jawabannya na,ampe sapi bertelur gak akan selesai masalahnya kalo kaya gini na"
"ya udah ga usah diselesain,orang emang gak ada masalah kok"
"terus kenapa diamin bunda sama ayah?kenapa gak manja-manja kaya biasanya,kenapa diam dikamar lama-lama,dan kenapa diamin aku?"
"iya gak apa-apa"jawab fiona santai.
Lalu mata fiona menatap kearah hp milik kenzo yang sedari tadi berbunyi
"tuh di telponin ama pacar"ungkapnya.
Kenzo menatap sebentar ke arah hp nya ,dilayar hp ada sebuah nama yang dari tadi menelpon nya,kenzo membuang nafas kasar lalu dengan cepat ia mematikan hp nya,kini pandangannya beralih kepada fiona.
Fiona yang melihat kelakuan kenzo tadi hanya geleng-geleng kepala"bejat,kenapa gak diangkat,apa susahnya sih ngangkat telpon,enggak usah pacaran kalo hal-hal yang kaya gini aja lo gak mau,kasian pacar lo ken,dia nunggu kabar dari lo"
"Gak penting na,enggak lebih penting dari Jawaban kamu!"ucap kenzo dengan nada menuntut agar pertanyaan nya dijawab.
"jawaban apa sih ken?kenapa gue diamin lo?gue gak marah,cuman gak mood ngomong aja!"
Kenzo mengeluarkan smirk nya"bullshit"
"apaan sih ken,gak jelas lo,lebih baik lo pulang,terus telpon cewek lo,dia butuh kabar dari lo!"fiona sedikit mendorong tubuh kenzo mengisyaratkan agar ia pulang.
Kenzo tertawa meremehkan"sejak kapan seorang fiona peduli sama orang lain?"
"semua orang mengalami perubahan ken"
"ya kamu yang berubah na!"
Fiona terkejut kala dia mendengar jawaban kenzo,kenzo menjawabnya dengan nada dingin tak bersahabat.
Sebenarnya ini lah yang dari tadi dipikirkan oleh fiona,Kata-kata kenzo saat dikantin,yang menganggap nya berubah.
Fiona bukan berubah hanya saja,dia terlalu takut jika ditinggalkan sendiri,dia perlu berproses agar tak terlalu sakit.
"perubahan itu nyata ken,lo bakalan ngalamin nya"fiona mencoba membela dirinya,mencoba untuk menutupi segala ketakutan.
"iya benar na,aku bakalan berubah,berubah karna sikap kamu yang kaya gini!"
Kenzo mengambil langkah pergi, ia tak mau permasalahan ini tambah kacau
Melihat kenzo pergi ada rasa kecewa, fiona sangat ingin mencegah kenzo pergi,tapi dengan apa dia bisa mencegah nya,dia yang membuat suasana seperti ini.
Fiona hanya mampu menatap punggung kenzo yang kini telah hilang dari pandangan nya
fiona berjalan gontai ke arah kamar,menyusun kembali setiap keping hati yang telah hancur, nyatanya dia begitu egois, akhirnya dia yang meninggalkan.
Fiona hanya mampu menatap langit-langit kamar dengan tatapan sendu,jika saja tak ada rasa yang tumbuh,dan andai saja dirinya tak terlalu bergantung,pasti masih ada harapan untuk tetap mengenggam erat tangan kenzo,namun semua diluar kendali.
Dering telpon memecah lamunan fiona,dilayar HP tertera nama kenzo,tak membuang waktu lama fiona langsung mengangkat telpon,walau tak ada suara yang ia keluarkan.
"na dengerin ya?"
Fiona menajamkan telinganya,dan berdoa semoga saja,kata yang terucap dari kenzo tidak memporak porandakan hatinya.
"kalo emang kamu mau pergi,jangan lupa pamit ya na,biar ada persiapan,gak akan ada ancaman lagi,gak akan ada pemaksaan lagi,kini aku udah sadar na,emang gak akan pernah bisa bertahan,kalo hanya salah satu pihak"
Hancur ,bulir-bulir air mata fiona turun secara drastis,dia benar-benar akan kehilangan.
Apa ini yang sebenarnya fiona inginkan,apa benar seperti ini?
--------------
Oke jangan lupa vote dan komen readers,makasih yg masih baca sampe sekarang,walaupun cerita nya rada2 gimana gitu

KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDSHIT (JIROSE)
Teen Fictionpersahabatan antara cewek playgirl dan cowok playboy. -kenzo (paling susah itu ya jaga fiona,cewek playgril sekaligus sahabat tersayang) -fiona (paling susah itu ya kenzo,jaga kenzo supaya gak kebablasan,cowok playboy mesum sekaligus sahabat...