Author POV:
"Niall... Niall... Kau punya tugas hari ini!" Louis merangkul Niall ketika dia baru tiba di cafetaria kampus.
Niall yang sedang sibuk mengunyah roti memandang Louis bingung, "Apa?"
"Lily? Ingat? Jatah makan siang?" Louis memainkan alisnya naik turun.
Niall mencibir, "Ya aku tahu, tenang saja. Aku baru mau bilang kok ke dia."
"Kapan? Besok sudah hari sabtu." Kata Harry sambil mencomot roti di meja milik Niall.
"Ya... Aku belum melihatnya, jadi..."
Belum selesai Niall bicara, Liam menunjuk ke arah pintu cafetaria. "Lihat, siapa yang datang."
Lily dan Zayn masuk ke ke cafetaria dan sedang menuju meja tempat Niall, Louis, Harry, dan Liam duduk.
"Oh my... Aku harus bagaimana?" Niall panik.
"Jangan makan lagi dan mulai bicara padanya." Saran Harry.
"Hai kalian sudah makan?" Tanya Zayn begitu dia dan Lily tiba.
"Belum. Tapi jangan tanya Niall, dia selalu dalam posisi makan." Kata Liam tertawa.
Lily tersenyum, "Hai semua. Boleh aku ikut bergabung dengan kalian siang ini? Aku dan Zayn harus membicarakan tugas yang belum selesai sambil makan siang."
"Te, te, tentu saja boleh." Ujar Niall gugup.
Mereka semua tertawa kecuali Niall yang merasa pipinya mulai panas. Dasar teman-teman yang tidak kooperatif.
"Well, kau bisa duduk di sebelah Niall, Lily." Kata Harry sambil berjalan dan pindah duduk di sebelah Liam.
Lily mengangkat bahunya dan duduk di sebelah Niall.
"Hai Lily. Bagaimana harimu?" Tanya Niall.
"Baik, hanya saja banyak tugas. Kau tahu? Aku dan Zayn terpaksa harus menyelesaikannya lagi sekarang agar weekend ini bisa santai." Jawab Lily. Oh Tuhan, cantik sekali dia. Tidak, aku harus fokus memulai pembicaraan dengannya dan aku harus berhasil mengajaknya keluar weekend ini, pikir Niall.
"Ya, lama-lama aku bisa gila dengan tugas-tugas ini." Kata Zayn sambil meletakkan tumpukan bukunya di atas meja.
"Ayo kita mulai kerjakan setelah selesai makan siang" Ujar Lily.
Sisa siang itu Lily dan Zayn sibuk mengerjakan tugas mereka. Harry, Louis, dan Liam sibuk menggoda Niall dengan tatapan, tendangan kaki, dan kode agar Niall mulai mengajak Lily bicara. Tapi Niall terlalu takut dan dia hanya duduk diam sambil sibuk menghabiskan rotinya hingga waktu istirahat makan siang berakhir.
"Well, lads. Aku dan Lily ada kelas siang ini. Jadi kami pergi duluan ya, Oh Niall, kami beres 2 jam lagi. Kau tahu kelasku kan?" Zayn berkata sambil mengedipkan matanya pada Niall.
Niall bingung namun menganggukkan kepalanya pada Zayn.
"Kami pergi dulu ya." Lily melambaikan tangannya.
"Ya ampun, Niall! Kesempatan di depan mata dan kau melewatkannya?" Tanya Harry frustasi.
"Jangan salahkan aku jika jatah makan siang sebulanmu untukku." Louis nyengir.
"Aku gugup sekali." Kata Niall tertunduk.
"C'mon Niall. Kalau kau tidak pernah mencoba, kau akan menyesal seumur hidupmu." Nasehat Liam.
"Bagaimana caranya?" Tanya Niall lesu.
"Well, well. Kau bisa mulai bicara tentang kesukaannya. Lily itu kan anak sastra, dia pasti dia suka membaca. Kau bisa tanya dia suka buku apa dan kau bisa mulai bicara soal kesukaannya." Saran Harry.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moments (1D Fanfiction) ✔
FanfictionPersahabatan, kisah cinta, dan perjuangan mencapai cita-cita menjadi bagian dari kisah ini. Kadang kehidupan menawarkan kisah yang indah, namun kadang kehidupan juga menawarkan kisah yang pahit. Semuanya bergabung menjadi kenangan. Waktu, tempat, or...
