Oh McDonald

2.2K 69 1
                                    

Author POV:

"Astaga Niall, perutmu terbuat dari apa sih? Kau sudah makan satu loyang pizza dan sekarang kau makan burger?" Zayn bertanya heran.

Siang itu mereka berdua sedang di McDonald sebelum berangkat ke studio untuk latihan. Niall, Zayn, Louis, Harry, dan Liam tergabung dalam band kampus mereka, One Direction. Meskipun hanya band kampus, mereka sudah cukup dikenal dan sering menjadi band pembuka untuk konser-konser beberapa artis atau band besar.

"Aku masih lapar!"

"Nah, itu apa lagi di meja? French fries?"

Niall nyengir sambil terus makan.

Zayn hanya menggelengkan kepala kemudian mengambil hp nya.

"Hai Louis, kalian sudah di studio? Ya, ya kami segera menyusul. Kau tahu, Niall tak akan berhenti makan kalau tidak segera pergi dari sini. Oke, bye."

"Kita berangkat?"

"Ya, cepat habiskan burgermu. Kau harus menyetir."

"Huft, kapan kau akan mendapatkan SIM? Kan aku bisa melanjutkan acara makanku di mobil kalau kau yang menyetir."

"Sudahlah jangan banyak mengeluh. Atau aku rebut french fries mu ini!" Zayn merebut sekantong french fries McDonald dari meja.

"No, no! Kembalikan! Ya, ya ayo segera berangkat." Nia cemberut dan mengambil kembali kantong french fries nya dari tangan Zayn.

Zayn tertawa dan menepuk kepala Niall.

"Aduh! Kau jahat sekali."

Mereka tertawa dan beranjak keluar.

Tiba-tiba langkah Niall terhenti.

"Zayn, itu Lily?" Niall menunjuk ke arah seorang gadis yang sedang berjalan menuju McDonald.

Zayn memandang Niall kemudian mengalihkan pandangannya ke arah yang ditunjuk Niall.

"Well, ya benar itu Lily. Oh, c'mon Niall, sapa dia!"

"Umm..."

Lily hampir tiba di tempat mereka berdiri.

"Hai Lily" Sapa Zayn.

"Hai, Zayn!" Lily berhenti dan tersenyum.

"Sendirian?" Lanjut Zayn sambil diam-diam menginjak kaki Niall sebagai kode untuk ikut berbicara.

"Yeah, tiba-tiba aku ingin burger untuk makan siangku."

"Oh, hehe, hai Lily." Sapa Niall gugup sambil tangannya memegang erat kantong french fries nya.

"Oh, hai. Kamu pasti Niall kan?"

"Kamu kenal aku?"

Lily tergelak. "Ya, kau kan teman band nya Zayn. Aku tahu namamu."

"Oh hehehe."

"Well, kami pergi dulu ya." Kata Zayn menarik tangan Niall.

"Oke, sampai ketemu lagi."

Niall berjalan sambil menoleh ke belakang dan melambaikan tangannya pada Lily. Lily membalas lambaiannya sambil tersenyum.

Di dalam mobil.

"Ya Tuhan, seperti mimpi saja. Kau tahu Zayn, dia tahu namaku!"

Zayn mengangkat bahunya. "Ya, aku pernah menyebut nama mu dan yang lainnya. Tentu saja dia tahu."

Zayn memang teman sejurusan Lily. Mereka sama-sama mengambil jurusan sastra Inggris. Sedangkan Niall, Louis dan Liam mengambil jurusan musik. Berbeda dengan teman-temannya, Harry mengambil jurusan hukum. Mereka telah berteman sejak Senior High School. Kemudian mereka melanjutkan ke kampus yang sama.

Pertama kali Niall melihat Lily ketika gadis itu menyapa Zayn ketika mereka sedang makan siang di cafeteria kampus pada tahun pertama mereka kuliah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertama kali Niall melihat Lily ketika gadis itu menyapa Zayn ketika mereka sedang makan siang di cafeteria kampus pada tahun pertama mereka kuliah. Lily hanya melihat Niall sekilas. Sekarang sudah pertengahan tahun pertama masa perkuliahan dan Niall masih belum berani menyapa Lily. Baru hari ini untuk pertama kalinya Niall berbicara pada Lily. Niall hanya berani mengaguminya dari jauh dan setiap malam sebelum tidur sibuk stalking segala media sosial milik Lily. Dia tahu Lily penggemar berat cappuccino dan burger, Lily memiliki claustrophobic atau takut berada di tempat sempit atau tertutup. Oh ya, yang paling penting Lily sempat punya pacar pada awal-awal kuliah, tapi sudah putus sebulan kemudian.

Lily Smith, gadis berambut panjang dan berwarna cokelat. Dia sangat cantik atau seperti kata Niall, gadis yang terlalu banyak diberikan bubuk kecantikan oleh Tuhan pada hari dia diciptakan. Lily sangat menggilai buku, ya karena dia memang jurusan sastra juga. Dan sepertinya Niall begitu menyukainya.

"Kalau kau suka sekali padanya, kau harus berusaha. Ini sudah 6 bulan dan kau hanya jadi pengagum saja? Oh, c'mon Niall."

"Aku bukannya tidak mau usaha, tapi aku takut dia tidak suka padaku. Dibandingkan pacar Lily sebelumnya, aku bukan apa-apa."

"Ya Tuhan, kau terdengar seperti gadis-gadis yang meratapi dirinya akibat kelebihan hormon pada saat datang bulan."

"Enak saja!"

Zayn tergelak. "Ayo buktikan kalau kau lelaki sejati. Dekati Lily! Kau kan tidak tahu dia suka padamu arau tidak sebelum kau mencoba."

"Ya, baiklah. Kau lihat saja." Niall tergelak, tangan kanannya sibuk memegang setir mobil sementara tangan kirinya merogoh kantong french fries.

"Astaga, Niall. Kau berniat membunuh kita? Berkonsentrasi lah pada jalanan. Atau aku buang saja french fries mu itu."

Niall memutar matanya. "Ya, baiklah."

"Oh, McDonald! Terima kasih karena kau akhirnya aku menyapa Lily untuk pertama kalinya!" Teriak Niall.

Zayn menutup kedua telinganya karena teriakan Niall.

Lily POV:

Aku menyeruput coke ku setelah menghabiskan satu buah burger. Ah ya, aku teringat pada anak laki-laki tadi. Ya, namanya Niall Horan. Dia teman baik Zayn dan mereka bersama tiga temannya yang lain tergabung dalam band One Direction. Well, band mereka keren dan aku sering diam-diam menonton mereka ketika tampil. Tentu saja aku mengajak Candice, kakakku. Candice hanya berusia satu tahun di atasku, dan dia sangat menyukai One Direction. Jadi dia selalu jadi temanku ketika menonton konser mereka.

Oh ya, kembali ke Niall. Dia sangat lucu dan menurut Zayn, dia menyukaiku. Akhirnya aku tahu alasan Niall sering menatapku diam-diam. Apakah aku menyukainya juga? Entahlah, aku tidak tahu. Aku masih malas berpacaran saat ini. Sangat membosankan jika pacarmu sangat posesif, ya seperti George mantan pacar terakhirku.

Tapi mengapa saat ini aku tak bisa berhenti memikirkan Niall? Lucu sekali dia menatapku bengong sambil tangannya memegang erat kantong french fries. Setelah beberapa bulan, akhirnya kami saling bicara untuk pertama kalinya. Well, mungkin lain kali aku akan menyapanya lebih sering lagi.

Notes:

Finally Moments punya trailer!! Yeay!!! Silakan cek trailernya di multimedia ;)

Moments (1D Fanfiction) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang