The Tour

290 14 0
                                    

Sienna POV:

Akhirnya liburan datang juga setelah ujian-ujian yang membuatku pusing dan tentu saja menyita sebagian besar waktuku. One Direction telah menyelesaikan album pertama mereka yang mendapat sambutan yang luar biasa. Aku yakin mereka pasti berhasil. Saat ini mereka sedang melakukan tour di eropa dan amerika. Harry memaksaku  ikut bersamanya, dia tidak ingin terlalu lama berada jauh dariku. Tapi ada beberapa hal yang harus aku kerjakan. Kami akan masuk tahun terakhir perkuliahan. Aku disibukkan dengan beberapa project dan persiapan internship. Jadi aku tidak bisa menemani Harry selama tour di eropa. Tapi aku berjanji akan menemaninya saat tour di amerika yang akan berlangsung selama satu minggu lagi.

Lily juga akan ikut menemani Niall selama tour di amerika. Kota pertama yang akan mereka datangi adalah New York. Terus terang saja aku sangat bersemangat karena aku belum pernah ke New York sebelumnya.

Harry dan yang lainnya masih belum kembali dari tour eropa mereka. Tapi mereka akan pulang tiga hari sebelum tour ke amerika. Aku sangat merindukan Harry. Dia memang jadi sangat sibuk meskipun dia selalu menyempatkan diri mengabariku melalui telepon, pesan, dan FaceTime. Tentu saja kesuksesan mereka diikuti dengan ketenaran. Mau tak mau aku merasa agak cemburu melihat Harry yang dikerubungi fans-fans yang didominasi para perempuan. Tapi aku percaya tidak ada satupun yang mengubah perasaan kami berdua. Tentu saja kami mengalami masa-masa yang  sulit, tapi Harry dan aku selalu berusaha untuk melewatinya bersama.

Aku sedang menonton TV di rumah saat Lily menelponku.

"Yeah, Lily?"

"Sienna, kau bisa menemaniku ke The National Building sekarang?"

"Sure. Memangnya kau ada urusan apa di The National Building?"

"Kau tahu, aku mendapatkan panggilan untuk internship di Stone Publisher. Kantor mereka ada di sana. Aku harus melakukan wawancara lanjutan siang ini. Tapi aku sangat gugup dan aku butuh seseorang menemaniku agar aku tidak terlalu gugup nantinya. Candice sedang liburan ke Prague bersama teman-temannya. Jadi dia tidak bisa menemaniku." Lily terdengar sangat senang. Internship di media sebesar Stone Publisher adalah impiannya sejak lama.

Aku tertawa. "Selamat Lily! You made it! Aku senang sekali mendengarnya. Tentu saja aku akan menemanimu."

"Baiklah, aku akan menjemputmu satu jam lagi. Bersiap-siaplah."

"Oke, bye." Aku menutup  telepon Lily dan segera menuju lemari pakaianku untuk bersiap-siap.

"Aku tidak menyangka bisa mendapatkan kesempatan internship di Stone Publisher, Sienna. Sainganku sangat banyak dan harus kuakui mereka semua hebat-hebat." Lily berkata padaku saat kami sudah berada di mobilnya dalam perjalanan menuju The National Building.

"Tentu saja kau berhasil, Lily. Kau sudah bekerja keras kan agar bisa diterima internship di sana. Lagi pula kau sangat cerdas. Mereka sangat bodoh jika tidak menerimamu."

"Aw, you're very sweet, Sienna. Terima kasih."

Aku tersenyum. "Kau sudah mengabari Niall?"

"Yeah, aku sudah mengabarinya dan sepertinya dia yang paling bahagia ketika mendengar berita ini. Dia berteriak dan melakukan twerking saat aku mengabarinya lewat FaceTime."

"Apa? Twerking?' Aku tertawa dan menggeleng-gelengkan kepalaku membayangkan Niall melakukan twerking.

"Pacarku memang gila."

"Yeah, lebih gila daripada pacarku."

Kami berdua tertawa.

"Jadi, kantor Stone Publisher lantai berapa?" Tanyaku pada Lily saat kami tiba di The National Building dan berjalan menuju lift.

Moments (1D Fanfiction) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang