Our Moments: Niall & Lily

269 15 0
                                    

Niall POV:

Shut the door
Turn the light off
I wanna be with you
I wanna feel your love
I wanna lay beside you
I cannot hide this
Even though I try

Aku berbaring di atas tempat tidurku. Malam ini terasa sangat berbeda. Yeah, sangat berbeda karena Lily sudah tidak berada di sisiku lagi. Aku mengusap tempat tidur disebelahku. Tempat Lily pernah berbaring. Aku masih bisa mencium bau parfumnya yang melekat dan tertinggal di sini.

Heart beats harder
Time escapes me
Trembling hands
Touch skin
It makes this harder
And the tears stream down my face

Aku berusaha menahan air mataku. Yeah, setelah kemarin dan saat pemakaman aku berusaha untuk tidak menangis. Aku merasa sedang berada di fase menolak kenyataan yang sedang terjadi. Aku merasa marah pada Tuhan. Mengapa harus seberat ini cobaan yang Dia berikan padaku? Mengapa Dia harus mengambil Lily dariku secepat ini? Aku bangkit dan duduk di ujung tempat tidurku. Tiba-tiba mataku menangkap sesuatu yang tergeletak di lantai kamarku. Aku baru sadar ternyata itu adalah scraft milik Lily yang tertinggal. Aku mengambil scraft tersebut dan memeluknya di dadaku. Tiba-tiba air mataku jatuh tanpa kusadari. 

If we could only have this life
For one more day
If we could only turn back time

Aku kembali duduk di atas tempat tidurku dan mengeluarkan hp ku. Aku membuka galeriku untuk melihat foto Lily yang pernah kuambil bersamanya. Aku kaget saat melihat kumpulan video di galeri hp ku. Aku tidak pernah menggunakan hp ku untuk merekam sesuatu. Biasanya aku langsung menggunakan video recorder. Aku sangat penasaran dan membuka salah satu video tersebut. Aku melihat wajah Lily di video tersebut.

Hai ini Lily. Umm, aku sedang meminjam hp Niall. Kemana Niall? Dia sedang mengantre burger untuk kami berdua. Baiklah aku akan melambaikan tanganku ke arahnya. NIALL!!! Lihat, dia melambaikan tangannya lagi padaku. Niall sudah kembali dan aku harus mengakhiri video ini, bye.

Aku kemudian membuka video lainnya.

Hai, Lily kembali. Hari ini Niall sedang bermain sepak bola bersama teman-temannya. Dia sangat payah, hahaha. Lihat dia bukannya menendang bola tapi malah menendang angin. Astaga Niall. Kau membuatku malu! Oh, Niall datang, bye!

Aku membuka video selanjutnya.

Hai, maaf aku berbisik-bisik. Tapi aku dan Niall sedang berada di perpustakaan kota. Lihat, sepertinya Niall sudah bosan. Dia tidur seperti bayi. Lucu sekali. Aku akan mencubit pipinya. "Argh, Lily apa yang sedang kau lakukan?". klik.

Aku merasa air mataku turun semakin deras.

Good morning. Aku sedang bersama Niall yang masih terlelap tidur. Well, it"s our first time. Yeah, aku tidak pernah sebahagia ini saat bangun di pagi hari. Niall mengubah hari-hariku menjadi lebih indah. Coba lihat wajahnya yang masih terlelap ini. Aw, aku ingin pagi-pagi seterusnya seperti pagi ini.

Aku tidak pernah tahu Lily merekam video-video tersebut di hp ku. Lily, If we could only turn back time...

You know I’ll be
Your life
Your voice
Your reason to be
My love
My heart
Is breathing for this
Moment
In time
I’ll find the words to say
Before you leave me today

Lily seandainya aku bisa memberikanmu hidupku dan nafasku untukmu. Seandainya aku bisa membuatmu hidup kembali. Aku rela melakukan apapun hanya untuk membawamu kembali ke dunia ini. Kau adalah alasan dan sumber kebahagiaan hari-hariku. Kalau kau pergi, kehidupan macam apa yang harus aku jalani?

Close the door
Throw the key
Don’t wanna be reminded
Don’t wanna be seen
Don’t wanna be without you
My judgment's clouded
Like tonight's sky

HP ku bergetar dan aku bisa melihat Harry menelponku. Aku menghela nafas dan mebiarkannya terus bergetar. Teman-temanku berkali-kali mencoba menghubungiku, tapi aku tak menjawab satupun telepon mereka. Mereka juga berusaha menemuiku tapi aku sedang tidak ingin bertemu dengan siapapun saat ini. Aku tahu mereka khawatir padaku. Tapi tatapan dan perhatian dari mereka semua hanya membuatku semakin tersiksa. Membuatku semakin disadarkan dengan kenyataan. Saat ini aku tidak ingin menerima kenyataan dan aku hanya ingin mengingat Lily. Mengingat kebersamaan kami.

Hands are silent
Voice is numb
Try to scream out my lungs
It makes this harder
And the tears stream down my face
(Moments - One Direction)

Aku merasa dadaku semakin sesak oleh rasa sedih yang tak sanggup kutanggung. Aku ingin berteriak tapi tak satupun kata-kata yang sanggup keluar dari bibirku. Semuanya tertahan di dadaku. Aku hanya bisa menangis dan berbaring di lantai kamarku meratapi semuanya.

Aku merasa bibirku berbisik memanggil nama Lily berkali-kali. Tapi aku sadar, Lily tak akan pernah bisa menjawab panggilanku selamanya.

Moments (1D Fanfiction) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang