Threat

502 22 0
                                    

Author POV:

"Hai Sienna." Sapa Harry.

Sienna yang baru saja duduk di kursi kelas ekonomi makro terlonjat kaget melihat Harry tiba-tiba sudah duduk di sebelahnya.

"Mau apa kau di sini?"

"Bertemu denganmu."

"Kau menyelinap ke kelasku hanya ingin bertemu denganku? Memangnya kau tidak ada kelas?"

"Ada sih. Tapi kelasnya membosankan kok. Jadi aku bolos saja. Lebih baik aku ikut kelasmu, sekalian melihat pemandangan indah di sini."

Sienna mendengus kesal. "Kau ini. Dasar womanizer!"

"Apa katamu? Womanizer?"

"Kenapa? Tidak mau mengaku?"

Harry mengehela nafas pelan. "Kenapa orang-orang memanggilku begitu sih?"

"Kenyataannya kan memang begitu."

Harry menggelengkan kepalanya. "Kesannya aku jahat sekali ya. Aku hanya berusaha bersikap baik dan manis dengan semua orang. Tapi mereka selalu salah mengartikannya. Kalau aku bersikap jahat, apa orang-orang akan berhenti memanggilku seperti itu? Orang-orang senang melabeli orang lain. Padahal mereka belum tentu tahu benar kan kepribadian aku seperti apa."

Sienna terkesikap. Tiba-tiba dia merasa bersalah. "Maaf jika aku tadi salah omong."

Harry tersenyum. "Tidak apa-apa. Memang susah sih jadi orang ganteng dan menawan seperti aku. Setiap langkah selalu disalah artikan menjadi tebar pesona oleh orang lain."

Sienna mengerucutkan bibirnya. "Terserah apa katamu deh."

Kelas dimulai ketika professor Edmund masuk.

"Sienna, kelas ini membosankan tidak? Aku jadi mengantuk hanya gara-gara melihat wajah Professormu ini." Harry menguap.

"Kau ini! Siapa suruh kau menyelinap di kelasku. Hati-hati saja. Dia galak loh." Sienna berbisik.

lima belas menit berlangsung. Sienna sibuk memperhatikan dan sesekali mencatat apa yang disampaikan professor Edmund. Harry memainkan rambut Sienna dengan jarinya. Sienna menepis tangan Harry.

"Kau bisa duduk diam tidak sih?"

"Ya ampun Sienna. Jangan galak-galak dong. Aku memainkan rambutmu biar aku tidak mengantuk."

"Ssst..." Bisik Sienna kesal.

Setengah jam berlalu dan sekarang Harry sibuk menulis sesuatu di notebook nya. "Sienna, makan siang denganku hari ini?"

Harry mengulurkan notebook nya pada Sienna, Sienna melirik dan membaca tulisan Harry. Sienna memutar bola matanya.

Harry menarik notebook nya dan mulai menulis lagi. "Aku yang traktir kok. Kalau kau tidak mau makan siang denganku, bagaimana dengan makan malam?" Harry mengulurkan notebook nya ke Sienna.

Sienna mengambil pulpennya dan menulis. "Dasar cerewet! Aku tidak mau. DIET!"

Harry tersenyum membacanya dan menulis lagi. "Diet? Kau diet dalam rangka agar aku tertarik padamu ya?"

Sienna mengerutkan dahinya dan memandang Harry dengan tatapan kesal. "Never in a million years!"

"Jangan sok jual mahal begitu. Sebenarnya kau senang kan aku ajak makan siang?" Bisik Harry di telinga Sienna.

Sienna kaget dan merasa geli karena hembusan nafas Harry di telinganya. "Hentikan!" Sienna tanpa sadar berteriak.

Professor Edmund yang sedang berbicara berhenti dan memandang dengan tatapan kesal ke arah Sienna dan Harry. "Ada masalah?"

Moments (1D Fanfiction) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang