Revenge

336 16 1
                                    

Lily POV:

Aku tidak habis pikir dengan Niall. Bisa-bisanya dia cemburu padaku dan Louis. Tunggu dulu, Niall mengatakan bahwa Louis juga mencintaiku? Rasanya tidak masuk akal. Louis hanya bersikap sebagai teman yang baik selama ini dan aku memperlakukannya sama dengan teman-teman Niall yang lain. Aku menggeleng-gelengkan kepalaku. 

Niall sepertinya masih marah. Dia bahkan tidak menghubungiku beberapa hari ini. Aku benar-benar kesal padanya. Kami tidak pernah bertengkar hebat seperti ini sebelumnya. Rasanya sangat aneh ketika Niall marah padaku seperti ini. Seharusnya akulah yang marah padanya. Dia sudah berjanji untuk tidak posesif padaku. Jadi aku tidak akan mencoba bicara duluan sebelum Niall yang mulai.

Rasa takutku kembali datang. Bagaimana ternyata Niall sama saja posesifnya dengan George? Aku sudah terlanjur sangat mencintai Niall dan selama ini dia tidak pernah bersikap seperti itu. Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi, hanya bisa berharap semoga Niall sadar dia hanya salah paham dan tidak bersikap posesif lagi padaku.

"Lily?" Candice berdiri di depan pintu kamarku. Suaranya terdengar serak.

Aku menoleh ke arah Candice.

"Astaga, kau baik-baik saj?" Aku kaget melihat Candice sedang menangis. Maskaranya luntur membuat bagian bawah matanya menghitam.

Candice tidak mengatakan apapun dan langsung memelukku.

"Dia tidur dengan seorang cewek yang tidak kukenal." Isak Candice dipelukanku.

"Dia... James maksudmu?" Aku melepaskan pelukan Candice. "Astaga Candice."

"Aku tadi berniat menghampiri James di flatnya. Aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat Lily. Astaga, apa yang dia lihat dari cewek itu? Apa yang kurang dari diriku?" 

Aku mengusap punggung Candice. Bingung harus berkomentar apa. Aku tidak menyangka cowok sebaik James tega melakukan ini semua pada Candice.

Candice menghapus air  matanya. "Aku kira selama ini kami akan baik-baik saja. Aku kira dia sok-sok sibuk karena memang ada yang sedang dikerjakannya.Kau ingat saat kencan pertamamu dan Niall?"

Aku menganggukkan kepalaku. "Yeah, James membatalkan kencannya denganmu karena sepupunya datang?"

"Yeah, itu bukan sepupunya. Dia pergi dengan cewek itu. Aku bodoh sekali Lily baru mengetahuinya sekarang."

Aku mengajak Candice duduk di tempat tidurku. "James memang bukan cowok yang baik untukmu. Dia tidak pantas mendapatkanmu."

"Yeah, aku tahu. Aku hanya sedang berkabung saat ini. Kau tahu, aku akan baik-baik saja nanti. Aku bersyukur akhirnya segala kebusukan James ketahuan juga. Aku tak bisa membayangkan tetap melanjutkan hubungan ini sementara James berselingkuh di belakangku."

"Kau pasti bisa mengatasi semuanya, Candice."

Candice menganggukkan kepalanya. "Paling tidak aku sudah menghancurkan kaca mobilnya."

"Apa? Kau?" Aku kaget.

Candice tertawa. "Yeah, setelah melihat mereka berdua, aku langsung mengambil tongkat bisbol James dan berlari menuju mobil James, dan voila, kaca depannya hancur."

"Kau mengerikan."

"Paling tidak itu bisa mengobati sedikit rasa sakit hatiku. James tidak akan pernah termaafkan." Aku dan Candice terdiam cukup lama. "Dan apakah kau baik-baik saja Lily? Kau terlihat agak murung beberapa hari ini. Aku juga tidak melihat kau bersama Niall. Kau sedang tidak bertengkar dengannya?"

Aku sebenarnya ingin menceritakan masalahku dan Niall pada Candice. Tapi Candice saja sedang punya masalah, aku tidak tega membebaninya dengan ceritaku.

Moments (1D Fanfiction) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang