Akibat insiden tadi yang Raylin pingsan karena bola basket yang mengenai kepalanya, itu semua ulah Leon dan Bintang.
"Lo gak papa?" tanya Bintang. Baru saja Raylin membuka matanya sudah diberikan sebuah nikmat Tuhan yang tak ternilai ini.
"Gue gak papa, gue mau ke kelas dulu, ouch." Raylin merasakan nyeri di lututnya.
"Lo masih pusing mending istirahat aja dulu," ucapnya lalu menatap ke bawah, tepatnya menatap lutut Raylin yang berdarah "biar gua obati luka lo, lo diem di sini jangan kemana-mana."
"Kenapa gua seceroboh ini? Sampek lutut gua berdarah? Jadi repotin banyak orang 'kan dasar Raylin ceroboh, gak bisa hati-hati, bo--" perkataan nya terpotong oleh Bintang yang mengatakan bahwa Raylin terlalu cerewet menjadi gadis.
"Jangan terlalu cerewet jadi gadis! Ini bukan salah lo ini salah gue tadi yang mau jailin Aurel eh malah kena sama lo," ucapnya lalu duduk dibawah dan menghadap lutut Raylin. "Siniin!"
"Eh, gua bisa obatin sendiri kok, Kak," ucap Raylin lalu menahan tangan bintang agar tidak menyentuh kakinya.
"Gue percaya lo bisa obatin ini sendiri tapi gue gak percaya gue bakal biarin cewek cantik kayak Lo ngobatin sendiri."
'bluss ...'
Seketika pipi Raylin memerah apa tadi dia tidak salah mendengar bukan? Idola di sekolah ini memuji dia.
"Kok ngelamun?" Ucapan Bintang membuat khayalan Raylin buyar seketika.
"Nggak kok."
"Udah."
"Gue mau ke kelas kak, gue gak mau bolos lagi. Cukup tadi nggak," ucap Raylin.
Bintang berdeham. "Oke, tapi sama anak PMR yah?" ucapnya menatap sekeliling UKS, "Sindy tolong anterin Raylin yah." Lanjutnya. Dan dibalas anggukan oleh Sindy anak kelas 10 yang menjadi petugas PMR.
"Makasih kak, gue balik dulu bye!" ucap Raylin lalu pergi meninggalkan UKS.
Raylin berjalan menuju kelasnya dengan Sindy di sampingnya, Sindy memang gadis baik, dia bahkan mengantar Raylin sampai dia benar-benar duduk di tempatnya baru dia keluar kembali lagi ke UKS.
Tbc!
KAMU SEDANG MEMBACA
Raylin story's
Teen FictionTentang Raylin, gadis yang tidak pernah beruntung dalam masalah kebahagiaan cinta. Seolah cinta tidak pernah berpihak kepadanya. Raylin gadis cantik yang mencintai sahabat kecilnya namun masa depan berkata lain, sahabat nya mencintai Aurel teman bar...