#04.[Bintang Erlangga Wijaya]

38 6 2
                                    

Di sinilah Bintang, sekarang di sebuah lapangan basket bersama dengan Leon, laki-laki itu terus saja memainkan ponselnya, apa lagi kalau bukan bermain game online?

"Yon," panggil Bintang.

"Apaan dah ganggu banget," balas Leon yang masih fokus pada game nya.

"CK, kayaknya gua bakal keluar deh dari tim basket sekolah kita, mending lo aja yang gantiin gua jadi kapten basket di sekolah ini." Ucapan Bintang tadi membuat Leon langsung berhenti memainkan ponselnya dan menatap Bintang 'tak percaya.

"Kok gitu sih? Ah elah lo gak asik amat sih Tang, bentar lagi tim kita bakal tanding sama SMA Garuda  dan lo malah mau keluar? Gimana nasib anak-anak lain, Tang," ucap Leon kini raut mukanya berubah memelas.

"Tapi gua bakal pindah ke Australia sama keluarga gua, Yon."

"Tapi--" ucapan Leon terpotong dengan tawa yang pecah dari mulut Bintang.

"Lo kenapa sih, Tang saraf? Tadi sedih sekarang ketawa gila nih bocah!" ucap Leon heran.

"Haha, muka lo lucu  sumpah," ucapnya disilingi dengan tawa yang sangat keras.

"Ohh jadi lo bohongin gue iya? Sini lo awas yah," ucap leon.

Leon dan Bintang kini berlarian di tengah lapangan basket, siswi-siswi SMA angkasa pun ikut terkagum melihat ketampanan dua pria tersebut, dengan rambut yang basah karena keringat dan tawa saat berlarian.

"Aduh!" teriak Raylin tubuhnya kini telah tersungkur di lapangan basket, karna tertabrak, Bintang.

"Eh, maaf gue gak sengaja," ucap Bintang, "sini gue bantu lo gak papa 'kan?" lanjutnya dengan tangan yang terulur untuk membantu Raylin berdiri dan diterima oleh Raylin.

"It's oke, gue gak papa dan makasih," balas Raylin dengan membersihkan rok abu-abu yang kotor karena lapangan basket tadi.

"Nama gue bintang," ucap bintang dengan mengulurkan tangannya lagi untuk bersalaman.

"Gue Raylin," balas Raylin dengan tersenyum.

"Yah kak, kita tersingkir nih pergi aja yuk," ucap Aurel kepada Leon.

"Iya nih dek," balas Leon.

"Eh, yah udah gue sama Aurel pergi ke perpustakaan dulu bye," pamit Raylin lalu menarik tangan Aurel untuk pergi ke perpustakaan.

Leon menyenggol bahu Bintang. " Lo suka sama tuh cewek?."

"Hah? Nggak lah," elak Bintang.

"Ah elah, gue tau kali, gue kenal lo udah lama. Kalau emang lo suka sama dia gue bisa bantu Lo kok," ucap Leon dengan menaikkan alisnya.

"Gue bisa sendiri lo pikir gue gak laku? udah ah katanya mau latihan mana nih yang lain kok gak ada?"

Tbc!

Raylin story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang